Profil Benny Laos, Cagub Maluku Utara yang Meninggal karena Speedboat Meledak dan Terbakar
Benny Laos sempat dirawat di rumah sakit sebelum meninggal dunia.
Kabar duka datang dari Calon Gubernur Maluku Utara (Malut) Benny Laos. Dia dinyatakan meninggal dunia setelah insiden speedboat Bela 72 yang ditumpanginya meledak ketika bersandar di pelabuhan Desa Bobong, Taliabu Barat, Maluku Utara, Sabtu (12/10) siang tadi.
Setelah insiden speedboat meledak dan terbakar, Benny dievakuasi ke RSUD Bobong. Kepala UPTD RSUD Bobong, drg Cecilia Octavia Mbotengu mengatakan, seluruh petugas medis sudah berupaya maksimal untuk menyelamatkan nyawa Benny Laos. Namun tidak berhasil.
“Pukul 17.20 WIT, dokter yang menangani menyatakan Benny Laos meninggal dunia" kata Cecilia, Sabtu (12/10).
Polres Talibu mengungkap penyebab speedboat yang ditumpangi Benny Laos meledak dan terbakar. Dia mengatakan, ada unsur kelalaian di balik peristiwa tersebut.
“Kejadian untuk sementara disebabkan kelalaian," kata Kapolres Taliabu, AKBP Totok Handoyo.
Benny menumpangi speedboat tersebut untuk berkampanye di Desa Kawalo Kecamatan Taliabu Barat. Sebelum speedboad meledak, awal kapal melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM). Namun, dalam posisi mesin hidup. Kompor listrik, AC, hingga genset pada speedboat tersebut juga menyala.
Selain Benny, lima orang lainnya meninggal dunia akibat kejadian tersebut. Sementara itu, ada 16 orang masih menjalani perawatan karena luka-luka. Total penumpang pada speedboat Bela 72 sebanyak 34 orang.
Profil Benny Laos
Benny Laos merupakan pasangan dari Sarbin Sehe dalam Pilgub Maluku Utara 2024. Mereka telah mendapatkan tiket dukungan dari partai NasDem, Partai Demokrat, Partai Gelora, Partai Buruh, Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Solidaritas Indonesia, dan Partai Persatuan Pembangunan.
Benny merupakan putra asli kelahiran Ternate, Maluku Utara 8 Agustus 1972. Sebelum mencalonkan diri menjadi Gubernur Malut, dia sempat menjabat sebagai Bupati Morotai berpasangan dengan Asrun Padoma di tahun 2017-2022.
Saat pemilihan Bupati, dia sempat mendapatkan perolehan suara terbanyak 19.070 mengalahkan pasangan M. Ali Sangaji-Yulce Pasangarat dan Ramli Yaman-Djaguna.
Sebelum maju di Pilkada Pulau Morotai 2017, Benny Laos pernah maju di Pilkada Gubernur Maluku Utara 2013-2018. Kala itu Benny dipercaya menjadi Cawagub menemani Syamsir Andili.
Hal yang menarik dari Benny adalah, dia merupakan salah satu pejabat terkaya di Indonesia menempati posisi pertama. Politisi itu memiliki usaha dan menjabat sebagai Direktur Utama PT Bela Cipta Sarana dan pemilik Hotel Grand Dafam Bela Ternate. Hotel bintang 4 ini berdiri sejak 19 Desember 2007 di Kota Ternate, Maluku Utara.
Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) periode 2021, Benny Laos tercatat memiliki harta kekayaan lebih dari Rp500 miliar atau setengah triliun rupiah. Sederet harta yang dimilikinya berupa Surat berharga ditaksir mencapai lebih Rp248 miliar.
Lalu dalam bentuk aset tanah terdiri dari 138 bidang dengan total lebih dari Rp158 miliar. Beberapa kendaraan mewah miliknya juga dilaporkan ke LHKPN seperti mobil Hummer Jeep senilai Rp1,2 miliar dan 2 unit mobil Toyota Alphard masing-masing senilai Rp850 juta.