Bentrok ormas di Pasar Tanah Tinggi, 1 wartawan Tangerang dianiaya
Merdeka.com - Diduga dipicu kesalahpahaman, dua ormas di Kota Tangerang, terlibat bentrok di Jalan Sudirman, Kelurahan Tanah Tinggi, Kota Tangerang, Sabtu (30/12) malam. Akibat insiden itu, empat orang dikabarkan mengalami luka ringan akibat bentrokan fisik itu, dan seorang kontributor TV One ikut dianiaya.
Wartawan stasiun televisi TVOne, Kusnadi, menjadi korban penganiayaan oknum ormas yang menolak disorot kamera ponsel miliknya, pasca terjadi aksi bentrok di Pasar Tanah Tinggi.
Diterangkan Kusnadi, dirinya ketika berada di lokasi dan merekam kejadian tersebut dengan ponselnya. Tiba-tiba ada sekelompok massa menghampiri dan melarang merekam atau melakukan peliputan.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Dimana kejadian ini terjadi? Pasukan penjajah Israel di Tepi Barat yang diduduki, Palestina, mengikat seorang pria Palestina yang terluka di atas kap sebuah kendaraan militer saat melakukan penggerebekan di kota Jenin.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
"Iya dilarang. Hanya jaket saja yang sobek akibat kejadian tersebut," kata Kusnadi.
Kapolsek Tangerang, Kompol Ewo Samono, menerangkan berdasarkan keterangan para saksi, bentrokan itu terjadi karena kesalahpahaman dua kelompok ormas dengan pedagang pasar Tanah Tinggi.
Diungkapkan dia, dua ormas itu tak pernah terlibat bentrok sebelumnya.
"Karena salah paham di lapangan. Karena kedua pihak sebelumnya tidak ada permasalahan," kata Ewo saat dikonfirmasi, Minggu (31/12).
Sampai saat ini polisi masih menyelidiki bentrokan yang menimbulkan korban luka ringan tersebut. Pihaknya juga sudah memintakan keterangan dari lima saksi di lokasi kejadian.
Dijelaskan Ewo, bentrokan diawali saat manajemen Pasar Induk Tanah Tinggi yang berada di Jalan Sudirman, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, berkeliling ke seluruh pedagang memberikan surat sosialisasi, berupa undangan pertemuan dengan manajemen pada Kamis mendatang.
Saat berkeliling dilakukan sekitar pukul 18.00 WIB itu, pihak manajemen didampingi sekitar sepuluh anggota ormas. Namun, pada saat sampai di salah satu lapak milik seorang pedagang, manajemen pasar diteriaki pedagang yang disebut-sebut sebagai pemicu kericuhan tadi malam.
"Menurut keterangan saksi, pedagang ini dipukul dan diamankan ke kantor manajemen pasar induk, karena berteriak-teriak saat diberikan surat undangan," katanya.
Atas insiden pemukulan kepada pedagang itu, kemudian pedagang Pasar Tanah Tinggi lainnya marah, dan mencari kelompok ormas yang memukuli rekannya itu.
Dari peristiwa itu, beredar isu kelompok tersebut akan menyerang kelompok lain yang terbiasa berjaga di pasar Tanah Tinggi.
Sampai terjadi aksi sweeping oleh kelompok ormas yang sudah berada di pasar, untuk mencari ormas yang lebih dulu bentrok dengan para pedagang pasar.
Polisi memastikan, saat ini kondisi pasar sudah tenang. Dipastikan aktivitas perniagaan di pasar normal.
"Petugas kami hingga kini masih berjaga-jaga di lokasi, tidak ada bentrok semua aman terkendali," kata dia.
Sementara untuk wartawan tvone yang mengalami penganiayaan atas insiden itu, polisi mengaku belum menerima adanya laporan atas insiden tersebut.
"Belum ada laporan di Polsek, nanti saya cek dulu," bilang Ewo.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua awak media yang mendapat tindakan kekerasan itu ialah kameramen Kompas TV dan reporter CNN Indonesia.
Baca SelengkapnyaSalah seorang kameraman Tv Bodhiya Virmala menjadi korban penganiayaan oleh masa pendukung SYL.
Baca SelengkapnyaTNI-AL bertanggung jawab untuk melakukan proses pengobatan terhadap korban.
Baca SelengkapnyaSYL digiring keluar ruangan sidang dengan didampingi oleh aparat kepolisian
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi usai sidang vonis SYL di PN Tipikor
Baca SelengkapnyaNurhadi mendapat intimidasi, ditantang berkelahi bahkan hingga diminta untuk menghapus gambar rekaman hasil liputan.
Baca SelengkapnyaJurnalis televisi diduga menjadi korban penganiayaan saat meliput demo menolak revisi UU Pilkada di depan Gedung DPRD Jabar
Baca SelengkapnyaDua sekuriti rumah sakit merampas handphone wartawan
Baca SelengkapnyaSeorang anggota TNI yang sedang melerai keributan di acara hiburan solo organ tiba-tiba dikeroyok brutal oleh warga yang emosi.
Baca SelengkapnyaKetua AJI Jakarta, Afwan Purwanto mengatakan kasus kali ini merupakan kasus kekerasan terhadap jurnalis yang terus berulang menjelang tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap enam pelaku pengeroyokan terhadap seorang wartawan berinisial MS.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia mengalami sejumlah luka akibat benda tajam.
Baca Selengkapnya