Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berbekal Tanaman Rami, Mahasiswa di Jember Mampu Serap Tumpahan Minyak di Laut

Berbekal Tanaman Rami, Mahasiswa di Jember Mampu Serap Tumpahan Minyak di Laut Proses penyerapan minyak menggunakan Aerogel berbahan rami di laboratorium. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Peristiwa tumpahan minyak (oil spill) di laut menjadi bencana alam yang sangat berbahaya. Karena mengakibatkan hewan dan tumbuhan mati akibat senyawa hidrokarbon yang terkandung pada minyak bersifat mudah terbakar dan beracun.

Ekosistem laut yang terkena tumpahan laut pun membutuhkan waktu lama untuk kembali sedia kala, bahkan terancam tak pernah pulih.

Oleh karena itu bencana tumpahan minyak di laut harus segera ditangani agar dampaknya tidak semakin merusak.

Seperti yang dilakukan tiga mahasiswa Universitas Jember, yang mengembangkan aerogel berbahan tanaman rami guna menyerap tumpahan minyak di laut.

Mereka adalah Sofiatul Hasanah dari Program Studi Kimia FMIPA, dan dua mahasiswa Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik, Difka Augustina Diana Sari dan M. Khoirunnafiuddin.

proses penyerapan minyak menggunakan aerogel berbahan rami di laboratorium©2022 Merdeka.com

Saat diwawancarai awak media, Sofia yang merupakan Ketua Tim menjelaskan sebenarnya banyak cara yang diterapkan untuk mengatasi bencana tumpahan minyak.

Diantaranya metode remediasi kimia, penggunaan oil skimmer, penyemprotan dispersant, dan pembakaran in-situ. Akan tetapi, metode tersebut membutuhkan waktu yang lama, mahal, serta mengandung bahan yang tidak bisa diuraikan oleh alam (nonbiodegradable) sehingga menambah toksisitas terhadap lingkungan.

"Metode yang banyak dikembangkan saat ini dan dianggap efektif yaitu penggunaan bioadsorben yang dinilai ramah lingkungan sehingga tidak berdampak negatif terhadap ekosistem laut. Salah satu bioadsorben yang dikembangkan adalah aerogel, yakni bahan padat namun dengan kepadapatan rendah atau massa jenis rendah sehingga dapat menyerap bahan tertentu seperti minyak. Bedanya kami membuat aerogel berbahan biomassa yakni limbah tanaman rami. Tanaman rami dipilih karena memiliki kandungan selulosa tinggi yaitu mencapai 88,5 persen dan ketersediannya yang melimpah di indonesia," jelas Sofia.

Tidak hanya menggunakan limbah batang rami, ketiga mahasiswa yang dibimbing oleh dosen Program Studi Teknik Kimia FT, Dr. M. Maktum Muharja Al Fajri, lantas menambahkan materi graphene oxide (GO) dan N,N’ Methylenebisacrylamide (MBA). Penambahan kedua bahan tadi dalam sintesis aerogel untuk mendapatkan kapasitas penyerapan minyak yang lebih tinggi.

Penelitian ketiganya berjudul 'Valorisasi Biomaterial Limbah Batang Rami terkombinasi GO/MBA Sebagai Adsorben Kapasitas Tinggi Pada Aplikasi Tumpahan Minyak di Laut' dipresentasikan dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional 2022 bidang Riset Eksakta di Universitas Muhammadiyah Malang, pada 30 November hingga 4 Desember 2022 lalu.

"Secara garis besar cara pembuatannya dimulai dengan penghalusan batang rami dilanjutkan delignifikasi atau menghilangkan kandungan lignin menggunakan larutan soda api. Kemudian dilanjutkan proses pemutihan atau bleaching menggunakan Natrium hipoklorit lalu dicuci dan dikeringkan pada suhu 100 derajat Celsius selama 2 jam. Sintesis aerogel dilakukan menggunakan campuran GO/MBA dan bahan lainnya," imbuh Difka yang bersama koleganya melakukan penelitian selama 4 bulan semenjak bulan Juni di Laboratorium Kimia Organik FMIPA dan laboratorium CDAST Universitas Jember.

Dalam proses selanjutnya di laboratorium, kemampuan aerogel berbahan rami ciptaan ketiganya dicoba dengan cara mencampur solar jenis Dexlite dengan air.

"Ternyata aerogel berbahan rami yang kami kembangkan memiliki kapasitas adsorpsi tinggi, yakni mampu menyerap minyak sebanyak 8,55 gram/gram. Sementara dalam penelitian sebelumnya, aerogel dengan bahan spons luffa hanya mampu menyerap minyak sebanyak 5,2 gram/gram saja," ungkap Khoirun.

Ketiganya berharap hasil penelitiannya bisa menjadi sumbangsih nyata terhadap upaya mengatasi tumpahan minyak di lautan. Mengingat kejadian serupa juga pernah terjadi di Indonesia. Apalagi aerogel berbahan rami terbuat dari biomassa sehingga ramah lingkungan dan mudah didapat di Indonesia.

"Biaya pembuatannya pun murah, jika dihitung ongkos pembuatan aerogel berbahan rami ini hanya sekitar 7.500 rupiah per gramnya," katanya.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BRIN dan PTPN IV PalmCo Ubah Limbah Sawit Jadi Biogas Ramah Lingkungan
BRIN dan PTPN IV PalmCo Ubah Limbah Sawit Jadi Biogas Ramah Lingkungan

Fokus penelitian untuk peningkatan produksi biogas yang ramah lingkungan melalui tandan kosong kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Buktikan Air Bisa Menjadi Terobosan Baterai Baru Pengganti Lithium
Ilmuwan Buktikan Air Bisa Menjadi Terobosan Baterai Baru Pengganti Lithium

Ada rahasia yang ditemukan agar baterai berbahan dasar air mampu bekerja.

Baca Selengkapnya
Banyak yang Dibiarkan Menumpuk di Sembarang Tempat, Mahasiswa UGM Berhasil Sulap Sampah Plastik Jadi Produk Meja dan Kursi
Banyak yang Dibiarkan Menumpuk di Sembarang Tempat, Mahasiswa UGM Berhasil Sulap Sampah Plastik Jadi Produk Meja dan Kursi

Selain sampah plastik, bahan-bahan yang perlu disiapkan untuk membuat inovasi itu antara lain semen, pasir, dan oli.

Baca Selengkapnya
Sosok Ramadhita Putra Purnomo, Pemuda Nganjuk yang Bisa Bikin Minyak Jelantah Kembali Bening Pakai Kulit Bawang Merah
Sosok Ramadhita Putra Purnomo, Pemuda Nganjuk yang Bisa Bikin Minyak Jelantah Kembali Bening Pakai Kulit Bawang Merah

Mahasiswa ITS ini punya kepedulian tinggi terhadap keberlanjutan lingkungan

Baca Selengkapnya
Inovatif, Siswa asal Malang Ini Bikin Alat Penjernih Air Bersih Tenaga Surya di Pulau Kangean, Sumenep
Inovatif, Siswa asal Malang Ini Bikin Alat Penjernih Air Bersih Tenaga Surya di Pulau Kangean, Sumenep

Astra Honda Motor Best Student 2023 mengumumkan para pemenangnya. Alat penjernih air brih tenaga surya karya siswa di Malang juara kategori Invensi.

Baca Selengkapnya
Kisah Inspiratif Pria Lulusan SD Berhasil Bikin Alat Ubah Sampah Plastik Jadi BBM
Kisah Inspiratif Pria Lulusan SD Berhasil Bikin Alat Ubah Sampah Plastik Jadi BBM

Muryani mengolah limbah menjadi BBM terinspirasi dari menumpuknya sampah plastik.

Baca Selengkapnya
Siswa SMP di Wonosobo Sulap Styrofoam Jadi Bahan Bangunan, Jadi Juara 1 Se-ASEAN
Siswa SMP di Wonosobo Sulap Styrofoam Jadi Bahan Bangunan, Jadi Juara 1 Se-ASEAN

Mereka berharap inovasi ini bisa dipatenkan dan diproduksi secara massal.

Baca Selengkapnya
5 Penemuan Teknologi Aneh ini Dianggap Mampu Menyelamatkan Bumi
5 Penemuan Teknologi Aneh ini Dianggap Mampu Menyelamatkan Bumi

Berikut penemuan-penemuan unik yang disebut bisa selamatkan dunia.

Baca Selengkapnya
Top, Kakek Lulusan SD Asal Blitar Ciptakan Bahan Bakar dari Limbah Sampah Plastik
Top, Kakek Lulusan SD Asal Blitar Ciptakan Bahan Bakar dari Limbah Sampah Plastik

Bahan bakar yang dihasilkan oleh Muryani dari limbah plastik itu dinamakan BBM Plast.

Baca Selengkapnya
Melihat Desain Kapal Bermesin Hybrid Buatan Mahasiswa UI, Ramah Lingkungan
Melihat Desain Kapal Bermesin Hybrid Buatan Mahasiswa UI, Ramah Lingkungan

Kapal penangkap ikan ini disebut bisa menjaga kualitas ikan hasil tangkapan.

Baca Selengkapnya
Ulubelu, Negeri Tiga Energi
Ulubelu, Negeri Tiga Energi

Ulubelu terus berkembang menjadi 'Negeri Tiga Energi'.

Baca Selengkapnya
Siswa SMA Labschool Cibubur Borong Medali Emas di Penemu Internasional
Siswa SMA Labschool Cibubur Borong Medali Emas di Penemu Internasional

Ajang IPITEX atau juga dikenal dengan Thailand Inventor’s 2024 digelar di Bangkok 2-6 Februari 2024

Baca Selengkapnya