Ilmuwan sedang Utak Atik Chip 6G Berbasis Cahaya, Begini Cara Kerjanya
Prototipe yang akan dibuat berbentuk chip semikonduktor dengan menggunakan wafer silikon.
Prototipe yang akan dibuat berbentuk chip semikonduktor dengan menggunakan wafer silikon.
Ilmuwan sedang Utak Atik Chip 6G Berbasis Cahaya, Begini Cara Kerjanya
Para ilmuwan sedang melakukan percobaan untuk membuat prototipe chip jaringan 6G di masa depan.
Chip biru ini nantinya akan menjadi radar canggih, sistem satelit, dan jaringan Wi-fi, bahkan berguna juga untuk sinyal 7G pada generasi mendatang.
-
Bagaimana cara memasangkan chip di otak? Hal ini dilakukannya dengan cara memasangkan sebuah chip ke otak manusia.
-
Bagaimana LED menghasilkan cahaya? LED merupakan komponen elektronika yang bisa memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju.
-
Bagaimana cara kerja lampu LED? LED bekerja dengan menerangi bahan semikonduktor, yang jika dialirkan listrik, akan memancarkan cahaya.
-
Siapa yang mengembangkan teknologi chip otak? 'Kami berada di ambang era baru dalam ilmu saraf manusia dan neuroterapi,' kata Kahana dikutip NYPost, Selasa (17/9).
-
Bagaimana ilmuwan merekam makhluk bercahaya di laut? Tepat setelah pukul 10.00 pagi waktu setempat pada 6 Januari 2023, di Lautan Selatan sekitar 1.100 kilometer di selatan Argentina, kamera bawah air Matthew Mulrennan menangkap penampakan yang tidak biasa.
-
Bagaimana chip jantung bekerja? Model yang terintegrasi ini menawarkan lingkungan yang terkendali dan etis untuk menguji obat-obatan ini, sehingga memastikan kesejahteraan pasien menjadi prioritas.
Prototipe yang akan dibuat nanti akan berbentuk chip semikonduktor jaringan yang berukuran 0,2 x 0,2 inch dengan menggunakan wafer silikon, yang dipasang dengan komponen elektronik, fotonik, dan juga chiplet seperti bata lego.
Cara kerja dari chip ini yaitu transceiver nirkabel akan mengirimkan data, dan filter gelombang mikro pada chip konvensional, sehingga akan memblokir sinyal dengan frekuensi yang berbeda. Filter fotonik gelombang mikro juga nantinya akan menangkap sinyal dengan berbasis cahaya.
“Frekuensi yang lebih tinggi akan lebih efektif karena kecepatan dan energinya akan lebih besar. Namun, tetap saja berpotensi terjadinya interferensi karena gelombang yang lebih pendek akan kesulitan menembus permukaan objek yang lebih besar, sehingga mengurangi jangkauan sinyal,” jelas Ben Eggleton Verizon, Peneliti Sydney University.
Mengutip Live Science, Minggu, (31/12), Global Systems for Mobile Communications Association (GSMA), akan menjalankan jaringan pada pita mulai dari 2 sampai 4GHZ. Sehingga, nantinya 6G diharapkan dapat menjadi arus sinyal utama pada tahun 2030 nanti.
Akan tetapi, pita 6G untuk pengaplikasiannya harus memiliki pita diatas 100 Ghz.
Oleh karena itu, kebutuhan untuk menciptakan chip komunikasi dengan bandwith RF yang lebih tinggi, dan pemfilteran dengan frekuensi yang lebih tinggi.
Dari situlah chip akan memainkan peran fotonik sehingga akan menggerakan perangkat 6G.