Bertambah 45 Kasus di Aceh, Masyarakat Diminta Tak Anggap Sepele Penularan Corona
Merdeka.com - Penyebaran kasus positif Covid-19 di Aceh semakin meluas dan tertinggi sejak pertama kali ditemukan di Tanah Rencong. Sebelumnya dataran tinggi Gayo nihil pasien positif, sekarang ditemukan 14 kasus dari akumulasi hari ini sebanyak 45 orang.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani (SAG), meminta kepada masyarakat tidak panik, namun disiplin menjalankan protokol kesehatan.
"Virus corona mulai menjalar ke Aceh Tengah. Tinggal Aceh Tenggara, Aceh Barat, Aceh Singkil, Nagan Raya, dan Subulussalam yang masih nihil Covid-19," kata SAG, Rabu (29/7).
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
SAG merinci sebaran 45 orang korban baru virus corona, yakni 11 orang warga Bener Meriah, 8 orang warga Aceh Tamiang, 6 orang warga Bireuen, 6 orang warga Aceh Besar, 4 orang warga Lhokseumawe, 3 orang warga Aceh Tengah, 3 orang warga Aceh Selatan, 1 warga Aceh Utara, 1 warga Aceh Barat Daya, 1 warga Pidie, dan 1 warga Banda Aceh.
Menurut SAG, 45 kasus baru ini merupakan lonjakan tertinggi Covid-19 sepanjang pandemi virus corona menjalar di Aceh, mulai akhir Maret 2020.
"Kita semua tidak boleh lagi menyepelekan potensi ancaman penularan yang lebih luas. Protokol kesehatan pencegahan penularannya harus dijalankan oleh semua pihak, baik secara pribadi maupun komunitas," jelasnya.
SAG juga meminta warga agar rajin cuci tangan dengan sabun, menjaga jarak antar sesama, dan selalu memakai masker saat di luar rumah, harus menjadi kebiasaan baru bagi setiap pribadi dan keluarga.
"Apabila protokol kesehatan sudah menjadi perilaku baru dalam keseharian semua orang, potensi penularan virus corona dalam suatu komunitas pun menjadi lebih rendah," ujar SAG.
Akumulasi kasus
Selanjutnya ia melaporkan jumlah akumulasi Covid-19 berdasarkan rekap data dari 23 kabupaten/kota, per tanggal 29 Juli 2020, pukul 18.00 WIB.
Jumlah kasus Covid-19 di Aceh sudah mencapai 238 orang dengan rincian; 132 orang dalam perawatan, 94 orang sudah sembuh, dan 12 orang meninggal dunia.
"Berdasarkan data dashboard kasus, ada 2 lagi pasien Covid-19 meninggal, namun belum ada informasi yang lebih rinci," kata SAG.
Sementara itu, lanjutnya, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di seluruh Aceh secara akumulatif sebanyak 2.342 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.322 orang sudah selesai isolasi mandiri, dan 20 orang dalam pemantauan Tim Gugus Tugas Covid-19.
Sedangkan, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) masih sama dengan kemarin, yaitu 135 kasus. Dari jumlah tersebut, 2 PDP dalam perawatan, 131 PDP telah dinyatakan sembuh, dan 2 orang lainnya meninggal dunia. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah menyediakan vaksin dan obat cacar monyet dengan cukup untuk mengatasi penyakit tersebut.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaChikungunya adalah infeksi virus yang ditandai dengan demam dan nyeri sendi secara mendadak.
Baca Selengkapnya