BI sosialisasikan ciri keaslian uang kepada tunanetra
Merdeka.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Purwokerto, Jawa Tengah, mensosialisasikan ciri-ciri keaslian uang kepada anggota Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Kabupaten Banyumas. Hal ini dilakukan supaya tunanetra tidak mudah tertipu dengan keaslian uang.
"Yang harus tahu ciri-ciri keaslian uang tidak hanya orang normal. Orang-orang yang memiliki kekurangan juga berhak memperoleh pengetahuan ciri-ciri keaslian uang supaya mereka tidak tertipu," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Purwokerto, Fadhil Nugroho, di Purwokerto, seperti dikutip dari Antara, Kamis (22/5).
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya bersama Persatuan Istri Pegawai Bank Indonesia (Pipebi) Purwokerto menggelar sosialisasi ciri-ciri keaslian uang kepada anggota Pertuni Kabupaten Banyumas.
-
Siapa yang rentan tertipu? Penelitian menunjukkan bahwa kerentanan terhadap penipuan tidak terbatas pada kelompok usia tertentu. Meskipun orang tua sering dianggap lebih rentan karena kurangnya literasi teknologi, fakta menunjukkan bahwa orang muda, terutama mereka yang berusia 18 hingga 24 tahun, justru paling banyak mengalami kerugian finansial akibat penipuan.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Kenapa kita harus hati-hati dengan penipuan? Jadi intinya, kita harus hati-hati sama yang namanya penipuan. Kalau ada yang nawarin sesuatu yang terlalu bagus buat jadi kenyataan, ya kemungkinan besar itu memang nggak nyata.
-
Mengapa orang mudah tertipu? Penipuan tidak hanya bergantung pada kecerdasan, melainkan juga pada kelemahan psikologis yang sering kali dimiliki oleh setiap individu. 'Penipu sering kali menyamar sebagai otoritas atau entitas yang bisa dipercaya untuk membangun kredibilitas. Mereka mungkin meniru gaya bahasa dan komunikasi, atau bahkan menyamar sebagai teman dan keluarga untuk menumbuhkan rasa keakraban dan kepercayaan,' jelas Dr. Robert Cuyler, PhD.
-
Siapa yang memberikan tips pencegahan penipuan? Pada kesempatan berbeda, Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengungkapkan langkah awal untuk menanggulanginya, adapun tips-tips dimaksud adalah sebagai berikut:
-
Siapa yang perlu waspada dengan penipuan kos? Menjadi mahasiswa baru yang baru merantau tentu menghadapi banyak tantangan. Salah satunya mencari tempat tinggal yang nyaman dan aman. Di era digital seperti sekarang, mencari kos-kosan sering dilakukan melalui aplikasi atau media sosial. Namun, ada risiko penipuan yang perlu diwaspadai.
Menurut dia, sosialisasi tersebut merupakan yang pertama kali digelar karena selama ini, Kantor Perwakilan BI lainnya belum pernah mengadakannya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa pihaknya memilih Pertuni karena organisasi tersebut dinilai mapan dan anggotanya cukup banyak.
"Selama ini, mereka hampir tidak tahu cara membedakan uang, hanya berdasarkan feeling saja, meraba jenis kertasnya saja," katanya.
Padahal, kata dia, BI menyediakan fitur khusus atau blind code yang bisa dikenali oleh para penyandang tunanetra, yakni gambar timbul berupa segitiga, lingkaran, dan segiempat sehingga dapat dirasakan saat diraba.
Menurut dia, fitur khusus tersebut terdapat pada pecahan Rp 10 ribu ke atas, yakni lingkaran satu untuk pecahan Rp 10 ribu, segiempat satu untuk Rp 20 ribu, segitiga dua untuk Rp 50 ribu, dan lingkaran dua untuk Rp 100 ribu.
"Sebenarnya nilai nominal uang juga bisa diraba karena agak timbul, sehingga bisa dirasakan," katanya.
Pendamping Pertuni Kabupaten Banyumas, Saefudin mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik atas terselenggaranya sosialisasi ciri-ciri keaslian uang tersebut karena sangat penting bagi para penyandang tunanetra.
Menurut dia, selama ini para penyandang tunanetra mengenali uang berdasarkan jenis kertasnya.
"Alhamdulillah selama ini, kami selaku pendamping belum pernah menerima laporan terkait kemungkinan adanya anggota Pertuni khususnya yang menjadi juru pijat yang dibayar pelanggan dengan uang palsu," katanya.
Sementara itu, Ketua Pertuni Kabupaten Banyumas Ahmadi mengatakan bahwa pihaknya sangat berterima kasih atas terselenggaranya sosialisasi ciri-ciri keaslian uang tersebut.
"Ini sangat bermanfaat bagi kami," katanya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Digandeng Polri, Begini Cara BI Cek Keaslian Uang Palsu Rp22 M yang Ditemukan di Jakbar
Baca SelengkapnyaPuteri juga mengingatkan BI untuk terus mempermudah akses penukaran uang.
Baca SelengkapnyaPenemuan uang mutilasi yang diduga digabung dengan uang palsu sempat ramai di media sosial.
Baca SelengkapnyaBNI saat ini berfokus pada Undang-Undang (UU) Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi.
Baca SelengkapnyaI."Kenali investasi sejak dini. Langkah awal mulailah dengan menabung, kemudian naik ke level investasi," ucap Direktur BNI, Ronny Venir.
Baca SelengkapnyaMaraknya penipuan yang terjadi di Indonesia, membuat literasi keuangan menjadi salah satu ilmu yang sangat penting untuk terus ditingkatkan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat bisa menukar uang baru di pasar tradisional hingga modern.
Baca SelengkapnyaNasabah perlu memperhatikan informasi yang muncul saat scan barcode, mulai dari jumlah pembayaran hingga detail transaksi telah sesuai dengan yang sebenarnya.
Baca SelengkapnyaBRI baru saja merilis campaign edukasi digital berjudul “Waspada dan Kenali Modus Palsu #BilangAjaGak” dengan menggandeng Vidi Aldiano.
Baca SelengkapnyaMelakukan penukaran uang dipinggir jalan berisiko merugikan masyarakat atas potensi peredaran uang palsu.
Baca SelengkapnyaDalam mengentas kemiskinan PNM terus memberikan 3 modal utama yakni finansial, sosial, dan intelektual.
Baca SelengkapnyaSebagai perusahaan digital, pihaknya juga terus melakukan edukasi penggunaan QRIS.
Baca Selengkapnya