Bikin Status Hoaks Terkait Gunung Agung, Yustiawan Dicari Polisi
Merdeka.com - I Gusti Bagus Yustiawan berurusan dengan polisi usai mengunggah status hoaks terkait Gunung Agung. Dalam status tersebut, Yustiawan berharap Gunung Agung yang erupsi menghancurkan Kabupaten Karangasem, Bali. Status tersebut viral dan membuat geram masyarakat.
"Kemarin ada di meng-update status kemudian dari pihak Polsek Selat untuk langkah mengantisipasi, dicari. Untuk kita tahu apa maksud dari status tersebut," ucap Kapolres Karangasem AKBP I Gusti Ngurah Agung Ade Panji Anom saat dihubungi, Jumat (29/3).
Polisi sudah mencari Yustiawan namun tidak diketemukan keberadaannya. Kemudian perangkat desa menyerahkan Yustiawan ke Mapolsek Selat.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang membuat curhatan viral? Hingga kini curhatan yang diunggah oleh pemilik akun TikTok @angzah22_ ini banjir dukungan.
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Apa yang viral di media sosial? Sontak saja, momen tersebut menjadi sorotan hingga viral di media sosial.
Setelah ditanyai polisi, pria tersebut ternyata sedang dalam pengaruh alkohol. Jadi pada saat Gunung Agung erupsi, Kamis (28/3), pria tersebut bersama teman-temannya sedang pesta miras. Saat itulah ia mengunggah status yang dianggap meresahkan warga.
"Ternyata dia meng-update status itu dipengaruhi oleh minuman pada saat gunung sedang erupsi. Dia sedang kumpul-kumpul sama teman-temannya. Jadi dia meng-update tidak ada maksud apa-apa. Kebetulan juga dia orang lokal sana," jelas Kapolres.
Kapolres juga menjelaskan, pria tersebut mengaku sempat diberitahu teman-temannya bahwa statusnya viral. Kemudian pada saat itu juga dihapus oleh yang bersangkutan. Setelah itu datang ke Mapolsek Selat untuk meminta maaf.
"Makannya tadi begitu dia dikasih tau sama temannya bawah statusnya jadi ramai langsung, dia hapus sendiri. Setelah itu baru dia datang ke Polsek jadi waktu pagi dia sudah hapus. Makannya begitu di Polsek kita interogasi dan memang teman-teman menyampaikan pada saat itu sedang kumpul-kumpul dan dia meng-update dipengaruhi oleh alkohol," jelas Kapolres.
Pria tersebut lantas membuat pernyataan menyesal dan meminta maaf melalui video yang dibuat di kantor polisi.
"Akhirnya dia mengklarifikasi dan membuat video untuk meminta maaf kepada masyarakat," ujar Kapolres.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar video hoaks tentang peristiwa tawuran di daerah Sesetan, Kota Denpasar, Bali.
Baca SelengkapnyaJulius menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan, video tersebut diunggah oleh akun Snack Video @yusufcreator204.
Baca SelengkapnyaTeyeng Wakatobi berbahasa jawa turut berkomentar di depan mobil Sigra yang sudah terbakar akibat insiden pengeroyokan
Baca SelengkapnyaPolda Jawa Timur memastikan Gus Samsudin terancam dijerat UU ITE dengan ancaman penjara di atas 5 tahun
Baca SelengkapnyaBeredar sebuah video di media sosial Facebook yang menyebut Gunung Tangkuban Perahu erupsi.
Baca SelengkapnyaDalam profil akun @rendytoejeh yang juga disebarkan akun X @Pai_C1 diperlihatkan kalau si polisi merupakan anggota Polda Sulawesi Utara (Sulut).
Baca SelengkapnyaPelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih baru akan digelar pada 20 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaTeyeng menjelaskan tidak terlibat dalam pengeroyokan dan pembakaran unit mobil.
Baca SelengkapnyaTNI minta pemilik akun menghapus postingan-postingan video yang telah dibuat dan telah dipublikasi.
Baca SelengkapnyaUntuk mendalami dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan Teyeng Wakatobi, polisi juga berencana meminta keterangan dari ahli.
Baca SelengkapnyaSamsudin dijemput paksa karena dikhawatirkan melarikan diri dan menghambat penyidikan.
Baca SelengkapnyaBeberapa modus operandi dari pelaku yaitu antara lain mencari calon korban laki-laki maupun perempuan dan mengajak berteman melalui akun medsos.
Baca Selengkapnya