Bisnis limbah kertas di Makassar capai omzet ratusan juta
Merdeka.com - Siapa yang kira bahwa kertas yang setiap harinya kita gunakan dan kita buang bisa menghasilkan pundi-pundi uang bagi para pebisnis. Ya, bisnis mengumpulkan limbah kertas di Makassar, Sulawesi Selatan ini memberikan omzet hingga ratusan juta rupiah setiap bulannya. Pemilik UD Sinar Box Noldi mengatakan bahwa usahanya dalam sebulan bisa meraup omzet Rp 300 juta.
"Omzet usaha kami sekitar Rp 300 juta per bulan," kata pemilik UD. Sinar Box Noldi di Makassar, seperti dikutip dari Antara, Jumat (4/7).
Menurut Noldi, perusahaannya mengumpulkan limbah kertas seperti karton, buku, dan surat kabar baik dari perorangan maupun pengumpul berskala kecil.
-
Apa yang disimpan oleh penderita hoarding? Gangguan ini ditandai ketika seseorang merasa cemas atau khawatir secara berlebihan karena hasrat menyimpan barang yang sudah tidak dipakai lagi sangat tinggi.
-
Dimana 'berapa' digunakan? Kata tanya 'Berapa' digunakan untuk menanyakan jumlah, ukuran, atau skala suatu hal.
-
Bagaimana cara menyelenggarakan Haul? Acara haul sering diisi dengan berbagai kegiatan spiritual, seperti pembacaan Al-Qur'an, pengajian, dzikir, dan doa bersama.
-
Bagaimana cara aman mendistribusikan galon? 'Kalau bisa, saran saya, truk-truk pengangkutnya berataplah, jadi tidak ada pengaktifan BPA-nya jadi tergelontor lepas.'
-
Kenapa KKP menargetkan produksi garam 2,25 juta ton? Begitu juga dengan produksi garam mencapai nilai sebesar 2,25 juta ton.
-
Mengapa Kementan menargetkan produksi padi satu juta hektare? Menurut Mentan, sedikitnya pertanaman satu juta hektare harus disiapkan mulai dari sekarang terutama untuk mengamankan stok beras di 3 bulan ke depan.
"Setiap hari kami menerima kurang lebih 10 ton sampah kertas, dengan harga pembelian Rp 1000 per kilogram sampah ini kemudian kami pilah, dipress, lalu dibawa ke pelabuhan untuk dikirim ke Surabaya," kata Noldi.
Menurut Noldi setiap bulan dia mengirimkan 9 hingga 10 kontainer dengan kapasitas 30 ton per kontainernya. "Total kami mengirim sampai 300 ton sampah kertas per bulannya, dan semuanya diserap oleh mitra kami di Surabaya," kata Noldi.
Noldi mengatakan bahwa kendala utama yang dihadapi dalam menjalankan usahanya adalah cuaca, resiko kebakaran dan kapasitas tempat penampungannya.
"Kalau kendala pemasaran hampir tidak ada karena mitra kami bersedia menerima berapapun yang kami kirimkan, hanya saja kapasitas lokasi penampungan kami saat ini masih sangat terbatas," ujar Noldi.
Dalam menjalankan usahanya Noldi mempekerjakan 30 orang pekerja yang umumnya adalah masyarakat di sekitar lokasi usahanya. Saat ini Noldi mengakui bahwa persaingan di bisnis ini mulai terasa.
"Sekarang kompetisi mulai terasa, kadang kala ketika kami mengunjungi toko untuk meminta mereka menjual sampah kartonnya, ternyata sudah ada pihak lain yang menadah," katanya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Koperasi tersebut telah menghasilkan produk plastik cacah dan plastik pres dengan omzet mencapai Rp1,5 miliar per bulan.
Baca SelengkapnyaDalam sehari, mereka bisa mengolah sekitar 15 ton sampah.
Baca SelengkapnyaRatusan personel kebersihan diterjunkan dalam rangka operasi Grebek Sampah di Pesisir Merunda Kepu
Baca SelengkapnyaDalam satu hari, pekerja mengaku mendapat 2 ton sampah plastik dari Bekasi dan Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaPembangunan IPAL Losari Terpusat Makassar menghabiskan Rp1,2 triliun dari APBN tahun 2019-2023, APBD, dan ADB
Baca SelengkapnyaSetiap orang bisa membuat 1.000-1.500 lontong per hari
Baca SelengkapnyaHingga triwulan kedua di 2024, realisasi investasi di Kota Tarakan telah tembus diangka Rp 8,4 triliun
Baca SelengkapnyaDalam sehari, Kolkal Griya menghabiskan 60-100 kilogram kolang-kaling untuk diolah menjadi 9 varian rasa. Saat Ramadan, produksinya melonjak dua kali lipat.
Baca Selengkapnya