BMKG Deteksi Dua Titik Panas di Fatuleu Barat Kupang
Merdeka.com - Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan sebanyak dua titik panas (hot spot) kembali muncul di Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur.
"Sebaran titik panas diketahui muncul pada 7-8 Agustus 2021 dengan tingkat kepercayaan di atas 80 persen," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Agung Sudiono Abadi di Kupang, Minggu (8/8).
Ia menjelaskan sebelumnya titik panas juga terdeteksi muncul di Fatuleu Barat pada 1-2 Agustus sebanyak dua titik. Selain itu satu titik panas juga muncul di Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang pada 18-19 Juli.
-
Kapan suhu panas di Jakarta terjadi? Suhu Panas Jakarta Hari Ini Capai Maksimum, Ternyata Disebabkan Fenomena Ini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi sejumlah wilayah di Indonesia seperti Aceh hingga DKI Jakarta, dilanda suhu panas maksimum harian mencapai 35 derajat Celsius, pada Senin (24/6).
-
Bagaimana cuaca panas ekstrem memicu kebakaran hutan? Cuaca panas ekstrem dapat memicu percikan apik di area hutan, kemudian semakin menyebar dan menyebabkan kebarakan dalam skala besar.
-
Kapan kebakaran terjadi? Pada Selasa (3/10), terjadi kebakaran di sebuah gudang rongsok yang terletak di Kampung Joyosudiran, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.
-
Apa saja yang terbakar di Bantul pada Juli 2023? Pada Rabu (19/6) terjadi lima kali kebakaran yaitu di tumpukan limbah pabrik garmen, Kebakaran karena korsleting di Banguntapan, kebakaran rumah di Badegan, Bantul, kebakaran rumah di Wonokromo, Pleret, dan kebakaran lahan di Sitimulyo, Piyungan.
-
Kapan cuaca panas ekstrem di Jawa Tengah? Akhir-akhir ini cuaca panas ekstrem melanda beberapa wilayah di Pulau Jawa. Cuaca ekstrem pula melanda Provinsi Jawa Tengah.
Sebaran titik panas ini diketahui berdasarkan analisis peta sebaran titik panas dengan pantauan Satelit Terra, Aqua, Suomi NPP dan NOAA20 oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Satelit akan mendeteksi anomali suhu panas dalam luasan 1 kilo meter persegi. Pada suatu lokasi di permukaan bumi akan diobservasi 2-4 kali per hari.
Namun pada wilayah yang tertutup awan, maka titik panas tidak dapat terdeteksi, jelasnya.
Citra satelit tersebut hanya menilai anomali reflekstivitas dan suhu sekitar yang diinterpretasikan sebagai titik panas.
"Penyebab adanya anomali tersebut tidak dapat kami pastikan," terangnya seperti dilansir dari Antara.
Agung Sudiono menambahkan kondisi kekeringan dan embusan angin yang kencang juga menjadi penyebab tidak langsung dalam sebaran suatu titik panas tersebut.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebab angin puting beliung dampak dari ikutan pertumbuhan awan sibi. Di mana awan sibi ini merupakan awan yang menyebabkan terjadinya hujan lebat.
Baca SelengkapnyaBMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024
Baca SelengkapnyaRentetan gempa Tuban sejak Jumat pagi dipicu sesar aktif di Laut Jawa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Semakin banyak peristiwa benda asing jatuh dari langit. Benda-benda itu kebanyakan berasal dari Stasiun Luar Angkasa.
Baca SelengkapnyaKalau ada berita-berita jalan rusak berat, rumah tingkat roboh, sampai ada gelombang laut naik ke daratan, dipastikan itu hoaks dan tidak benar.
Baca SelengkapnyaMenurut petugas BMKG, ada satu gempa bumi dirasakan di Laut Maluku
Baca Selengkapnya38 daerah di tujuh provinsi mengalami kekeringan dengan tidak ada hujan selama lebih dari dua bulan
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat sebanyak 26 kali gempa susulan pasca-gempa bermagnitudo 5,0 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat
Baca Selengkapnya"Maret- April lah pancaroba. Jadi itu yang harus diwaspadai. Angin kencang ya, tidak harus memutar, tetapi angin kencang pun juga bisa terjadi," ujar Dwikorita
Baca Selengkapnya