BMKG Peringatkan Potensi Hujan Badai Hingga Memicu Banjir di Kalsel
Merdeka.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan terjadinya hujan badai hingga berpotensi memicu bencana banjir pada sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan (Kalsel).
"Saat ini musim peralihan dari hujan menuju musim kemarau dengan potensi hujan memiliki intensitas yang juga bervariasi. Namun umumnya hujan badai yaitu hujan yang disertai kilat atau petir dan angin kencang dengan durasi yang lebih singkat," terang prakirawan Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Putri Cahyaningsih di Banjarbaru dilansir Antara, Jumat (14/5).
Menyinggung bencana banjir besar yang melanda lima desa di Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu pada hari ini, menurut Putri daerah Satui termasuk dalam wilayah non zona musim. Artinya wilayah tersebut tidak mempunyai batas yang jelas antar periode musim, sehingga dapat dikatakan cuacanya tidak terlalu dipengaruhi musim pada umumnya.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Kenapa banjir dan longsor terjadi di Pesisir Selatan? Untuk diketahui 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terendam banjir akibat tingginya intensitas hujan yang menguyur wilayah tersebut pada Kamis, (7/3). Selain banjir, pada beberapa daerah juga terjadi longsor dan pohon tumbang, salah satunya adalah Pesisir Selatan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Diketahui berdasarkan prakiraan musim kemarau (PMK) yang dikeluarkan oleh Stasiun Klimatologi Banjarbaru, awal musim kemarau 2021 umumnya terjadi pada bulan Mei sampai Juli 2021 tergantung zona musim tiap daerah.
"Untuk Satui dan beberapa wilayah lain yang termasuk non zona musim bisa saja berpotensi hujan terus terjadi meski di daerah lain telah memasuki musim kemarau alias hari tanpa hujan," jelasnya
Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor juga merilis prakiraan cuaca pada Sabtu (15/5) untuk Kalimantan Selatan yang sebagian terjadi hujan petir yaitu Kota Banjarmasin, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Balangan, Kabupaten Tabalong dan Kabupaten Tanah Bumbu.
Sedangkan wilayah lainnya yaitu Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Tapin, Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Kotabaru diperkirakan terjadi hujan sedang hingga lebat.
"Potensi gelombang tinggi mencapai 2,5 meter di wilayah perairan selatan Kalimantan Selatan dan perairan Kotabaru juga harus diwaspadai nelayan, kapal tongkang dan kapal ferry saat hujan lebat terjadi," tandas Putri.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas di laut pada malam hari.
Baca SelengkapnyaTerdapat 15 titik di Selat Sunda yang perlu diwaspadai terkait potensi munculnya gelombang tinggi.
Baca Selengkapnyawaspada potensi terjadinya gelombang tinggi mencapai 1,25 hingga 2,5 meter
Baca SelengkapnyaTidak menutup kemungkinan tinggi gelombang saat puncak musim angin timuran bisa mencapai kisaran 4-6 meter.
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang laut sangat berbahaya bagi nelayan yang sedang melaut.
Baca SelengkapnyaOleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.
Baca SelengkapnyaHari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaCuaca buruk akibat terbentuknya bibit siklon tropis di Samudra Hindia bagian tenggara.
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaBMKG menjelaskan, penyebab gelombang tinggi di perairan Bali karena suhu muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar antara 26-31 celcius.
Baca SelengkapnyaPenyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca SelengkapnyaPrediksi hujan tersebut akan terjadi diberbagai daerah diantaranya Sumatera Barat, Bengkulu hingga Jawa Barat.
Baca Selengkapnya