BMKG: Siklon Tropis Ilsa Menjauhi Wilayah Indonesia
Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa siklon tropis Ilsa yang berada di Samudra Hindia selatan Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
"Siklon tropis Ilsa berada di Samudra Hindia selatan Pulau Sumba, tepatnya di 14,5 lintang selatan dan 121,2 bujur timur dan bergerak ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia," kata Prakirawan BMKG, Hasmororini Sulistami di Jakarta, Selasa (11/4).
Ia mengemukakan siklon tropis Ilsa memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia dalam 24 jam ke depan berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan.
-
Bagaimana BMKG menjelaskan cuaca panas di Jawa-Nusa Tenggara? Mengutip dari Instagram InfoBMKG, menjelaskan beberapa hal mengapa kondisi cuaca yang panas kembali terjadi. Padahal semestinya musim hujan.
-
Apa itu Siklon Tropis Anggrek? Siklon tropis biasanya berkembang dari kondisi depresi tropis, kemudian berubah menjadi badai tropis, lalu berubah lagi menjadi siklon tropis.
-
Dimana El Nino berdampak di Indonesia? Hal ini menandakan berkurangnya curah hujan di wilayah Indonesia.
-
Apa dampak Siklon Yagi ke Indonesia? 'Siklon Tropis Yagi itu tidak memberikan dampak terhadap cuaca maupun gelombang di wilayah Indonesia,' kata Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Fenomena Khusus BMKG Miming di Jakarta, Rabu (4/9), dilansir dari Antara.
-
Bagaimana BMKG memprediksi banjir di Bali? 'Peringatan dini cuaca wilayah Bali yang dibagikan oleh Kantor BBMKG Wilayah III pada Kamis (4/3) pada pukul 05.00 WITA dan 08.00 WITA menginformasikan wilayah Badung dan Denpasar berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hinga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang,' ujarnya.
-
Mengapa BMKG memperingatkan warga di Jateng tentang El Nino? Oleh karena itu, lembaga tersebut memperingatkan warga di berbagai daerah, termasuk di Jateng agar waspada terhadap fenomena tersebut.
Ia menambahkan, dampak tidak langsung siklon tropis itu juga berupa angin kencang di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan.
Selain itu, lanjut dia, siklon tropis Ilsa juga berpotensi menyebabkan tinggi gelombang 1,25-2,5 meter di perairan selatan Jawa, perairan selatan Bali-Lombok-Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Selat Sumba, Laut Sawu, Perairan Kupang-P. Rote, Perairan P. Sabu, Perairan selatan Flores, Selat Omba, Perairan Kep. Selayar-Sabalana, Laut Flores, Laut Arafuru bagian barat.
Untuk gelombang lebih tinggi di kisaran 2,5-4 meter, disampaikan, berpotensi terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa-Bali-NTB-NTT.
Sementara itu, Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengimbau agar masyarakat tetap waspada, meski Bibit Siklon 98S atau kini Siklon Tropis Ilsa mengarah ke benua Australia.
"Yang sekarang 98S, kalau kita lihat treknya meskipun berpotensi hingga intensitas 4, hampir sama dengan (Siklon) Seroja kemarin, ini mungkin lebih dekat ke arah Australia bagian utara ketimbang dari NTT (Nusa Tenggara Timur) bagian selatan," ujarnya.
Ia mengatakan belajar dari kejadian Siklon Tropis Seroja, BNPB mengimbau lokasi berpotensi terdampak NTT, khususnya Pulau Sumba bagian selatan untuk bersiaga dalam 2x24 jam.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan data 16 Januari 2024, Sistem Siklon Tropis Anggrek berada di posisi 9.4° LS, 93.3° BT dengan kecepatan angin maksimum 40 knot.
Baca SelengkapnyaBMKG menyebutkan Siklon Tropis Yagi yang terpantau 24 jam terakhir berada di Laut Cina
Baca SelengkapnyaPeneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Eddy Hermawan mengatakan, saat ini tiga siklon tropis telah menyebabkan bencana hidrometeorologi.
Baca SelengkapnyaBMKG menetapkan 12 daerah berstatus siaga hingga waspada cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaPrakiraan BMKG: Ada Potensi Cuaca Ekstrem di Musim Mudik, Sejumlah Daerah akan Hujan Hingga Angin Kencang
Baca Selengkapnya14 daerah tersebut berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai dengan petir serta angin kencang.
Baca SelengkapnyaBibit siklon tropis 99W di Laut Tiongkok Selatan bisa memengaruhi cuaca di beberapa wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai adanya potensi hujan disertai kilat dan angin kencang yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Baca SelengkapnyaKarena itu, semua pihak diminta mewaspadai potensi yang dapat menyertainya.
Baca SelengkapnyaBMKG mengungkapkan, bibit Badai Siklon Tropis 91S terpantau di Samudra Hindia bagian Tenggara, Barat Daya Banten.
Baca SelengkapnyaPotensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.
Baca Selengkapnya