BNPB Catat 5 Provinsi di Indonesia Siaga Darurat Karhutla dan Kekeringan

Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada lima provinsi di Indonesia yang masuk dalam siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan kekeringan di tahun ini. Penyebab utama karhutla tak lain adalah 99 persen ulah manusia.

Kepala BNPB Letjen Doni Monardo menerangkan, kelima daerah yang sudah ditetapkan status itu adalah Provinsi Sumatera Selatan, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Daerah-daerah ini menjadi langganan terjadinya karhutla dan kekeringan setiap tahun.

"Ya, ada lima provinsi yang sudah menetapkan siaga darurat karhutla dan kekeringan tahun ini," ungkap Doni di Palembang, Selasa (9/7).

Dari pengamatan BMKG, kata dia, puncak musim kemarau terjadi mulai Agustus hingga Oktober. BMKG memprediksi kemarau tahun ini termasuk elnino cukup panjang namun tidak parah dibandingkan 2015.

"Meski begitu kita harus lebih awal menyiapkan pencegahan, kita menyiapkan tim gabungan dari TNI, polri, komunitas, ulama dan lain sebagainya," ujarnya.

Menurut dia, penyebab utama karhutla tak lain adalah ulah tangan manusia, baik disengaja maupun tidak. Diperparah dengan membuka lahan dengan cara membakar. Sementara faktor alam tak lebih dari satu persen saja.

"Dari data yang saya dapatkan, kebanyakan dalam satu desa itu bisa sepuluh orang setiap tahunnya yang melakukan pembakaran lahan dan ini disuruh," kata dia.

Dikatakannya, selain memadamkan api, tim gabungan yang sudah dibentuk bertugas melakukan pendekatan kepada masyarakat seperti edukasi, pengetahuan ekosistem, melakukan program yang kepentingan ekonomi serta ekologi. Barulah kemudian dilakukan tindakan hukum bagi pelanggar.

"Kalau pencegahan sudah maksimal, maka kita tidak perlu lagi kesulitan melakukan pemadaman," pungkasnya.