Bocah Ngaku Yatim Piatu Korban Tsunami Palu Terlantar di Tol, Jalan Kaki dari Takalar ke Makassar
Wahyu mengaku kedua orang tuanya meninggal dunia akibat tsunami dan gempa yang menerjang Kota Palu pada tahun 2018..
Dia mengaku orang tuanya meninggal saat tsunami Palu 2018.
Bocah Ngaku Yatim Piatu Korban Tsunami Palu Terlantar di Tol, Jalan Kaki dari Takalar ke Makassar
Viral video seorang anak bernama Muh Dani alias Wahyu sedang duduk di pinggir jalan tol Makassar viral di media sosial. Dalam unggahannya, Wahyu disebut anak korban tsunami dan gempa bumi kota Palu tahun 2018. Video itu memperlihatkan seorang petugas tol Seksi IV Makassar sedang berpatroli. Saat itulah petugas menemukan Wahyu sedang duduk di pagar pengaman menunggu tumpangan. Di tangannya ada beberapa lembar pakaian yang dibungkus menggunakan sarung. Wahyu terlihat bingung menyaksikan lalu lintas kendaraan yang melaju cepat. Petugas tol kemudian menanyakan alasan anak tersebut berada di pinggir jalan. Wahyu mengaku menunggu tumpangan untuk pulang ke Palu.Wahyu datang dari Galesong, Kabupaten Takalar dengan berjalan kaki. Ia mengaku ditelantarkan oleh tantenya dan hendak pulang ke Palu.
"Mau cari teman yang sudah saya anggap adekku (di Palu)," katanya ke petugas yang merekam video tersebut. Sebagai informasi jika seseorang berjalan kaki dari Galesong, Kabupaten Takalar ke Makassar memakan waktu kira-kira 5 jam.
Dalam video, Wahyu mengaku kedua orang tuanya meninggal dunia akibat tsunami dan gempa . Usai bencana tersebut, Wahyu dirawat oleh keluarganya yang merupakan warga Kabupaten Takalar, Sulsel.
"Sejak kecil bapak dan mama sangat sayang, tapi sekarang ditelantarkan sama tante," kata Wahyu.
Terkait video tersebut, Kepala Dinas Sosial Sulsel Irawan Bintang, mengaku sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah untuk kepulangan Wahyu ke Kota Palu.
Irawan juga mengaku berkoordinasi dengan Dinsos Sulteng untuk mencari kerabat Wahyu lainnya. "Kita koordinasi dengan Dinsos Sulteng untuk mencari keberadaan keluarga lainnya. Kita bisa fasilitasi kepulangannya menggunakan bus," ujarnya. Terpisah, Kepala Dinsos Palu, Susik mengaku Wahyu sudah tiba di Kota Palu dan berada di rumah singgah. Ia menegaskan Wahyu sudah dalam penanganan Dinsos Kota Palu. "Sekarang sudah di Palu dan sudah kami tangani," ujarnya.
Susik menjelaskan Wahyu sebelumnya dibawa oleh Dinsos Parigi Moutong ke rumah singgah, karena mendapat informasi ada keluarganya di Kota Palu. Namun, dia mengaku belum bisa memastikan apakah Wahyu merupakan anak yatim piatu korban tsunami dan gempa tahun 2018. "Jadi setelah adik Wahyu ini posisinya di Parigi motong. Saat itu, Wahyu mendengar ada keluarganya di Palu. Akhirnya dia ke Palu dan sempat dia tinggal di rumah singgah kami," bebernya.
Setelah beberapa bulan di rumah singgah Dinsos Kota Palu, Wahyu akhirnya diadopsi oleh keluarganya yang merupakan warga Kabupaten Takalar, Sulsel.
Kata Kepala Dinsos Palu, Susik
"Dinsos Palu membantu pengurusannya, hingga akhirnya adik Wahyu ini dibawa ke Makassar," ungkapnya.
Susik mengaku saat ini pihaknya masih melakukan assesment terhadap Wahyu. Dirinya juga sedang berusaha untuk berkomunikasi dengan keluarganya di Kabupaten Takalar yang merawat Wahyu.
Dia juga sudah berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah (Polda) Sulteng terkait masalah Wahyu. Ia juga memastikan saat ini kondisi Wahyu sudah mendapatkan penanganan baik.