Bocah SD di Banyumas tewas tertimbun longsor pas bantu kakeknya
Merdeka.com - Hujan deras di kawasan Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah, bukit berketinggian 20 meter di Grumbul Kubangan Desa Sokawera longsor. Akibatnya rumah milik Kusen, tertimpa longsoran dan menyebabkan satu siswa sekolah dasar, Muhammad Fathul Ulum (12) tewas tertimbun saat membersihkan longsoran.
Fathul yang merupakan anak pertama Kusen sebelum tertimbun sempat membantu kakeknya, Wahrudin (65) sedang membersihkan longsoran di belakang rumah. Fathul tewas tertimbun longsor susulan yang terjadi di dekat kamar mandi rumah.
"Tiba-tiba (Fathul) ikut membantu bersihkan tanah longsoran dekat tebing yang berada di depan saya. Waktu itu, saya berada di samping kamar mandi, sedangkan cucu saya posisinya di belakang kamar mandi yang temboknya dekat dengan tebing. Beberapa menit kemudian ada longsoran dan langsung menimbun cucu saya," kata Wahrudin kepada wartawan, Kamis (19/11).
-
Bagaimana keadaan korban longsor? Sebanyak 23 orang korban banjir dan lonsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Dimana longsor itu terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Apa yang terjadi pada bocah di Tasikmalaya? Ada-ada saja kejadian yang menimpa bocah 3 tahun asal Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Dia tak berhenti menangis usai kepalanya tersangkut di kaleng wafer.
-
Kenapa longsor terjadi? Kondisi rumah korban rusak parah dan terlihat pohon-pohon besar yang terbawa longsoran.
-
Apa yang membuat anak terluka? 'Sayangku, ibu minta maaf jika ucapan dan tindakan ibu sebelumnya membuat hatimu terluka. Ibu ingin kamu tahu bahwa ibu selalu mencintaimu tanpa syarat, dan ibu berjanji akan berusaha lebih baik lagi untuk memahami perasaanmu.'
Wahrudin mengatakan, saat itu bagian kamar mandi dan dapur rumah tertimpa longsor. Usai longsor, dia berinisiatif membersihkan lumpur dan tana dekat kamar mandi. Saat itu, Fathul yang melihat kakeknya sedang membersihkan tanah sendirian dekat tebing, langsung ikut membantu membersihkan.
Nahas, tak lama berselang terjadi longsor susulan dan langsung menimbun Fathul. Melihat kejadian tersebut, Wahrudin berteriak minta tolong. Setelah melihat ke arah cucunya, dia sudah tidak melihatnya lagi. Wahrudin pun lari meminta tolong tetangganya untuk menggali tanah longsor yang menimbun tubuh cucunya.
"Saya berusaha menggali tanah longsoran yang menimbun cucu saya. Tetapi karena tanahnya sangat banyak, saya tidak bisa. Lalu, saya berteriak meminta tolong dan tetangga langsung berdatangan untuk membantu," jelasnya.
Saat berhasil ditemukan, anak pertama pasangan Kusen dan Umiyati sudah tak bernyawa. Kemudian, korban langsung dibersihkan dari lumpur dan dimakamkan di pemakaman desa setempat.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bencana longsor tersebut dipicu tingginya intensitas hujan yang menggujur kota Padang tanpa henti sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) pagi.
Baca SelengkapnyaKapolsek Cilandak Kompol Wahid Key menyebut kejadian malang itu terjadi sekira pukul 17.00 WIB tadi sore.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian tersebut, dua orang yakni sopir dan kernet. Dua orang diamankan yakni Agustinus Woda (37) dan Arsyad (55).
Baca SelengkapnyaBocah itu terlihat begitu terpukul saat melihat ibunya dikubur.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat kawasan sekitar dilanda hujan besar diikuti longsor.
Baca SelengkapnyaSatu orang meninggal dunia dalam kejadian ini bernama I Ketut Tunas (60).
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaBocah itu sempat dilaporkan hilang saat orang tuanya berkegiatan di Masjid Raya Al-Jabbar pada Minggu (17/12) malam.
Baca SelengkapnyaMomen pilu bocah jualan dari Palembang ke Lampung. Numpang naik bus lantaran dengar neneknya meninggal.
Baca SelengkapnyaSeorang saksi sempat melihat dan berusaha menyelamatkan anak itu, namun tidak berhasil.
Baca SelengkapnyaKPAID Tasikmalaya menyatakan kasus anak berkebutuhan khusus (ABK) meninggal dianiaya orang tuanya menjadi kado pahit di Hari disabilitas.
Baca Selengkapnya