Bom sisa konflik Aceh ditemukan tertanam di belakang rumah warga
Merdeka.com - Tim Gegana Brimob Polda Aceh mengamankan sebuah bom rakitan sisa konflik di belakang rumah warga Gampong (desa) Neuhen, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar. Kapolsek Krueng Raya AKP Agus Salim mengatakan, bom yang diamankan tersebut dengan panjang 40 centimeter dan diameter 68 centimeter.
"Bom tersebut ditimbun dalam tanah yang terbungkus dengan karung beras warna putih. Berat bom 25 kilogram dengan panjang kabel pemicu enam centimeter," kata AKP Agus Salim, seperti dilansir Antara, Sabtu (3/2).
Bahan peledak rakitan tersebut diamankan setelah warga melaporkan di belakang rumah seorang warga di Gampong Neuhen ditanam sebuah bom. Bom tersebut ditanam semasa konflik.
-
Apa yang ditemukan di rumah tersebut? Tim penyelamat terkejut saat berhasil menggali dan mengumpulkan total 92 ular dalam dua kunjungan berbeda.
-
Dimana rumah itu ditemukan? Dilansir dari laman Newsweek, hunian persegi panjang itu ditemukan oleh para peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan Austria (ÖAW) di Svinjarička Čuka, Serbia, yang terletak di wilayah Balkan di Eropa tenggara.
-
Apa yang ditemukan di permukiman tersebut? Karena ukuran struktur dan elemen arsitekturnya, para arkeolog berpendapat struktur tersebut mungkin merupakan bangunan umum atau kuil, salah satu contoh tertua yang ditemukan hingga saat ini di Dataran Rendah Yudea.
-
Apa yang ditemukan di tempat tinggal tersebut? Diperkirakan berusia 16.800 tahun, tempat tinggal di gua La Garma di Cantabria tampak hampir tak berubah sejak penduduk kuno meninggalkan situs tersebut. Bahkan, perkakas dan artefak lainnya masih berserakan di lantai.
-
Siapa yang menemukan rumah itu? Dilansir dari laman Newsweek, hunian persegi panjang itu ditemukan oleh para peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan Austria (ÖAW) di Svinjarička Čuka, Serbia, yang terletak di wilayah Balkan di Eropa tenggara.
-
Dimana rumah tersebut berada? Kediaman yang terletak di Bogor ini akan segera dijual, dan setelah penjualan, hasilnya akan dibagi rata 50% untuk masing-masing pihak.
Agus Salim menyebutkan, pemilik rumah hendak membangun dapur. Kemudian ada warga menyampaikan bahwa di belakang rumah tersebut bekas konflik.
"Kemudian, warga melapor ke Mapolsek Krueng Raya. Kami memerintahkan personel mengecek lokasi serta melaporkan ke Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Aceh," katanya.
Berdasarkan laporan tersebut, Tim Penjinak Bom Gegana Brimob Polda Aceh menyisir lokasi yang dilaporkan ada bom pada Jumat (2/2) sekitar pukul 17.00 WIB. Namun, karena malam, pencariannya dilanjutkan keesokan harinya.
Tim penjinak kembali menyisir lokasi pagi tadi sekitar pukul 10.00 WIB. Tim mendeteksi ada logam di kedalaman sekitar 50 centimeter.
"Setelah digali, ditemukan bom dengan kondisi sudah berkarat. Kemudian, bom diledakkan tidak jauh dari lokasi temuan, Namun, bom tidak meledak, hingga akhirnya dibawa ke Mako Gegana Brimob Polda Aceh," katanya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolres Bener Meriah AKBP Nanang Indra Bakti, mengatakan senjata tersebut ditemukan warga.
Baca SelengkapnyaInformasi yang dihimpun, bom dilempar saat azan salat subuh.
Baca SelengkapnyaPersitiwa terjadi di Gampong Pineung, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Aceh.
Baca SelengkapnyaPolisi tengah melakukan penyelidikan untuk mendalami insiden ledakan di rumah bakal calon gubernur Aceh, Bustami.
Baca SelengkapnyaPlafon Rumah Warga Bekasi Jebol Akibat Ledakan Gudang Amunisi di Bogor, Langsung Diperbaiki TNI
Baca SelengkapnyaGudang Amunisi Kodam yang Meledak Berada di Tengah Permukiman Warga, Ini Penjelasan TNI
Baca SelengkapnyaSaat kejadian Bustami Hamzah sedang tak berada di rumah.
Baca SelengkapnyaSejumlah benda diduga bom rakitan tersebut akhirnya diamankan tim Gegana Satuan Brimob Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) bersama Unit Inafis Polres Poso.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui pasti penyebab pecahnya kericuhan itu. Namun kuat dugaan, konflik itu dipicu perebutan batas lahan.
Baca SelengkapnyaPetugas masih berusaha mendekat ke lokasi. Api masih besar.
Baca SelengkapnyaKapolres Aceh Tamiang, AKBP Muhammad Yanis mengatakan, senjata yang diamankan tersebut masing-masing berjenis AK-56 dan UZI yang telah dimodifikasi.
Baca SelengkapnyaSelain dua Kepala Desa, 14 warga lainnya juga ditetapkan polisi sebagai tersangka dalam penyerangan warga Desa Ilepati ke Desa Bugalima itu.
Baca Selengkapnya