Buaya Masuk Permukiman di Muaragembong Bekasi, Warga Geger
Merdeka.com - Seekor buaya masuk ke permukiman di Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Rabu (15/12). Kehadiran satwa itu sempat membuat geger warga sekitar.
Buaya itu diduga masuk ke permukiman ketika Sungai Citarum meluap. "Jadi sungainya itu meluap, kemudian buayanya tiba-tiba ada di belakang rumah seorang nelayan," kata Humas Polsek Muaragembong Bripka Rohimah, Kamis (16/12).
Penemuan satwa itu mengejutkan warga. Mereka kemudian melakukan penangkapan.
-
Kenapa warga khawatir tentang buaya? Kalau buaya yang masih kecil itu hidup liar, dikhawatirkan ada induknya yang masih berkeliaran di sekitar sungai Desa Kebonagung.
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Mengapa buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Kenapa buaya itu dievakuasi? Proses evakuasi buaya itu berlangsung menegangkan lantaran hewan buas itu sempat mengamuk saat hendak diamankan.
Buaya sepanjang 1,2 meter itu berhasil ditangkap, namun kembali lepas.Warga beramai-ramai mencarinya, hingga akhirnya reptil itu ditemukan di belakang rumah warga lain pada pagi hari.
"Enggak tahunya pagi-pagi buayanya ditemukan oleh bidan, rumahnya enggak jauh dari tempat nelayan. Lalu ditangkap lagi oleh warga dan diserahkan kepada kami," ucap Rohimah.
Buaya itu rencananya akan dibawa ke tempat penangkaran buaya di Kecamatan Serangbaru, Kabupaten Bekasi. "Buayanya kecil sih, panjangnya cuma 1,2 meter, beratnya 10 kilogram, sedangkan usianya berkisar 3-4 bulan," ucapnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang nelayan bernama Samaun, asal Pangkah Wetan saat dikonfirmasi membenarkan keberadaan buaya muara di perairan Ujungpangkah Kabupaten Gresik.
Baca SelengkapnyaTanpa diduga, sebanyak tiga ekor buaya yang nampak buas muncul dari gorong-gorong. Peristiwa ini membuat satu kampung geger.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaProses evakuasi buaya berukuran cukup besar ini menghebohkan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, buaya merupakan hewan yang berpotensi membunuh manusia sebab termasuk ke dalam hewan buas.
Baca SelengkapnyaPara awalnya sekelompok pemuda hendak mencari kucing hutan, namun yang mereka temukan justru seekor buaya.
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaSetelah 5 bulan dirawat dalam kolam krangkeng besi buaya tersebut kemudian dikhawatirkan lepas.
Baca SelengkapnyaKeberadaan buaya itu terlihat cukup lama. Kemunculannya diketahui terjadi saat air Sungai Musi dalam keadaan pasang.
Baca SelengkapnyaTiga buaya ukuran besar yang sempat berkeliaran di sawah warga berhasil ditangkap.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca Selengkapnya