Budi Waseso: Ada yang mendoakan saya dibunuh
Merdeka.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso menanggapi soal pertanyaan jika dirinya lelah untuk memimpin BNN. Dalam sebuah pekerjaan itu, kata dia, pasti ada yang namanya mengalami kejenuhan. Apalagi tugas sebagai Kepala BNN yang harus mengabdikan diri untuk pekerjaannya.
"Saya bilang urusan kita bekerja pasti itu, pasti ada klimaks atau kejenuhan. Bekerja untuk masalah narkotika adalah bekerja yang sangat serius dan memerlukan ketangguhan. Ini betul-betul mengabdikan diri kita," kata Budi Waseso di rumahnya Kompleks TNI AD Bulak Rantai Blok G No 86 Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (26/8).
Budi pun menceritakan, ada salah satu anggotanya yang disuap senilai Rp 10 miliar. Itu karena tidak adanya komitmen dan serius dalam menjalankan sebuah tugas.
-
Apa yang diminta Budi Waseso dari Nadiem Makarim? Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Budi Waseso meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mencabut aturan yang yang mencabut Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.
-
Siapa yang membantu Budiono? Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Sosial Kota Semarang, Heroe Soekandar, menjenguk dan memberi bantuan sembako serta kasur untuk Budiono.
-
Siapa yang membantu Budi? Dengan bantuan Tuti, Budi berhasil melepaskan kakinya dari dahan pohon.
-
Siapa yang dibunuh di Bengkulu? Thomas Parr yang dulunya merupakan seorang Residen pada masa penjajahan Inggris di Benteng Malborough. Tugu yang tak jauh dari benteng ini dibangun untuk memperingati Thomas Parr yang tewas terbunuh oleh masyarakat Bengkulu.
-
Kenapa ajudan bos KKB ditembak? Penembakan buntut insiden penyerangan dan pembakaran sekolah dan kios warga di daerah itu.
-
Siapa yang diduga membunuh MB dan BN? Kedua anak ini diduga dibunuh oleh ibu kandungnya sendiri, Ida Nuryati, yang saat ini masih dalam kondisi shock berat di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri.
"Kalau kita tidak seperti itu (komitmen) kamu sudah seperti anggota saya kemarin. Kamu disuap Rp 10 miliar pasti dia mau. Jangankan Rp 10 miliar, pensiun pun tidak dapat Rp 10 miliar, percaya sama saya," terang Budi.
Budi menyebutkan tidak benar jika setiap manusia tidak mengalami yang namanya lelah.
"Nah, bohonglah kalau manusia yang tidak lelah dalam menghadapi sesuatu itu bohong," kata dia.
Terakhir Budi menyampaikan, teror terhadap dirinya pasti ada, bahkan dia pun menyebutkan jika ada yang menginginkan dirinya cepat selesai dalam menjalani tugasnya sebagai Kepala BNN.
"Pasti ada sekarang yang mendoakan saya untuk cepat-cepat selesai juga, banyak yang mendoakan cepat diganti juga banyak. Kalau bisa dibunuh ya dibunuh, juga bisa dijebak dengan segala hal. Itu wajar, itu konsekuensi, petugas seperti saya," terang Budi.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menhan Prabowo Subianto membela Wali Kota Medan Bobby Nasution yang mendukung polisi menembak mati begal di Kota Medan.
Baca SelengkapnyaMeski dikecam berbagai pihak, Bobby Nasution tetap berkomitmen mendukung aparat kepolisian untuk menembak mati para pelaku begal sadis di Kota Medan
Baca SelengkapnyaKomjen (Purn) Budi Waseso atau Buwas menanggapi soal namanya disebut dalam Sidang Sengketa Hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi.
Baca SelengkapnyaWali Kota Medan Bobby Nasution mengapresiasi langkah kepolisian bertindak tegas terhadap pelaku begal sadis yang kian meresahkan masyarakat Medan.
Baca SelengkapnyaDemi melindungi dan memberikan rasa aman bagi warganya, Bobby berulang kali meminta pihak kepolisian bertindak tegas terhadap pelaku begal.
Baca SelengkapnyaMenyikapi hal tersebut, poling pun digagas di Kota Medan sejak Selasa (11/7/2023).
Baca SelengkapnyaDia berharap ancaman penembakan itu tidak benar-benar terjadi.
Baca SelengkapnyaWali kota Medan Bobby Nasution meminta pihak kepolisian untuk menindak tegas para pelaku begal
Baca SelengkapnyaWali Kota Medan Bobby Nasution menegaskan tidak ada ruang dan tempat untuk para pelaku begal di daerahnya.
Baca SelengkapnyaTemuan ini berdasarkan hasil screening mental terhadap dokter PPDS.
Baca SelengkapnyaAulia adalah mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) yang dikabarkan bunuh diri akibat bullying dari senior
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini mengajarkan semua pihak agar lebih bijak dalam menyampaikan pendapat.
Baca Selengkapnya