Mengungkap Fakta Tragis Ibu Bunuh Dua Anak Kandung di Kediri
Hasil autopsi menunjukkan bahwa kakak beradik MB (14) dan BN (7) mengalami luka yang mengerikan.
Detail baru dari tragedi memilukan di Kediri mulai terungkap. Hasil autopsi menunjukkan bahwa kakak beradik MB (14) dan BN (7) mengalami luka bacok yang mengerikan.
Kedua anak ini diduga dibunuh oleh ibu kandungnya sendiri, Ida Nuryati, yang saat ini masih dalam kondisi shock berat di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Bagaimana pelaku membunuh bapak dan nenek? Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.'Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya,' ujar dia.
-
Siapa pelaku pembunuhan wanita di Bali? Polisi telah menangkap pelaku pembunuhan ini. Tersangka bernama Anjas Purnama (23), warga Desa Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat, Dia merupakan seorang anak buah kapal (ABK).
-
Kapan pembunuhan keluarga itu terjadi? Kejadian mengerikan ini berlangsung pada Zaman Batu sekitar 5.000 tahun lalu.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
Kasatreskrim Polres Kediri Kota, Iptu Fathur Rozikin, mengungkapkan bahwa hasil autopsi memperlihatkan luka bacok yang sangat brutal pada kedua anak tersebut.
"Ada luka di bagian kepala pada kedua korban, baik korban laki-laki maupun perempuan," jelas Fathur pada Selasa (3/9).
Luka-luka yang ditemukan menunjukkan kekerasan yang ekstrem. MB ditemukan dengan delapan luka bacok di tubuhnya, sementara BN mengalami enam luka bacok.
"Iya, pembacokan dilakukan berulang kali," kata Fathur, menggarisbawahi kekejaman yang dialami korban.
Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari tempat kejadian, termasuk parang yang diduga digunakan dalam pembunuhan, serta baju, sprei, dan bantal yang masih berlumuran darah.
Penemuan ini memberikan gambaran mengerikan tentang kejadian yang menimpa kedua anak tersebut.
Namun, meski bukti semakin mengarah kepada ibu korban sebagai pelaku, polisi belum dapat menetapkannya sebagai tersangka.
"Kami belum bisa menetapkan tersangka karena kondisi ibu korban yang masih shock dan belum bisa dimintai keterangan," lanjut Fathur.
Tragedi ini tidak hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, tetapi juga mengundang simpati dan doa dari masyarakat luas. Polisi berjanji untuk terus mengusut kasus ini hingga tuntas demi keadilan bagi korban.