Hasil Autopsi Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, Ada Luka Akibat Benda Tumpul
Hasilnya, semua korban tewas akibat benda tumpul, bukan senjata tajam. Luka bekas pukulan itu utamanya paling dominan berada di kepala.
Hasil autopsi menjadi rujukan polisi dalam mengungkap kasus ini.
Hasil Autopsi Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, Ada Luka Akibat Benda Tumpul
Tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara Palembang merampungkan autopsi terhadap empat mayat sekeluarga di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Hasilnya menjadi rujukan polisi dalam mengungkap kasus ini.
Hasilnya, semua korban tewas akibat benda tumpul, bukan senjata tajam. Luka bekas pukulan itu utamanya paling dominan berada di kepala.
"Penyebabnya karena benda tumpul, semua korban ditemukan bekas lukanya," ungkap dokter forensik RS Bhayangkara Palembang Indra Nasution, Jumat (22/12).
Indra menyebut ada juga luka di leher dan betis korban. Namun luka itu bukan bekas senjata tajam, melainkan akibat gigitan binatang saat korban sudah tewas.
Dari keempat korban, hanya mayat nenek JR (70) yang terbilang masih bagus. Sementara tiga mayat lagi sudah mengalami pembusukan.
"Dilihat dari kondisinya, semua korban tewas lebih dari tiga hari,"
kata Indra.
merdeka.com
Hasil autopsi diserahkan ke kepolisian untuk penyelidikan. Begitu juga dengan keempat jenazah telah diserahterimakan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Para korban dimakamkan di satu tempat di kampung asalnya, yakni di Banyuasin.
Diberitakan sebelumnya, warga Desa Lumpatan, Sekayu, Musi Banyuasin, heboh dengan penemuan empat mayat dalam satu keluarga, Rabu (20/12) siang.
Kondisinya sudah membusuk yang diperkirakan tewas lebih dari tiga hari.
Informasi awal, keempat korban ditemukan di dalam rumah mereka. Namun, polisi mengungkap fakta sebenarnya.
Penemuan empat mayat tersebut di tempat berbeda. Korban HR (50) dan ibunya JR (70), ditemukan di dalam rumah dengan kondisi kedua tangan terikat dan banyak luka.
Kemudian anak perempuan HR, AU (5), ditemukan di dalam jamban yang berada di belakang rumah.
Kondisi AU juga sudah membusuk dengan beberapa luka serius.
Dalam pencarian, polisi menemukan satu mayat lagi di semak-semak sekitar 50 meter dari rumah. Mayat tersebut adalah anak laki-laki HR, yakni MA (12), yang masih mengenakan seragam pramuka dan terdapat beberapa luka di tubuhnya.