Budi Waseso: Bandar lakukan pembunuh masal, masa dihargai!
Merdeka.com - Kekesalan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budi Waseso terhadap bandar narkoba sudah memuncak. Dia menganggap para bandar adalah pembunuh generasi di tanah air.
Dia tegas mengatakan satu nyawa bandar narkoba sangat tidak berarti dan seharusnya setiap bandar dihabisi. Dia pun ingin Indonesia seperti Filipina, semua bandar ditembak mati.
"Dia (bandar) melakukan pembunuhan masal. Dia pembunuh masa dihargai," kata Budi di DPR, Selasa (6/9).
-
Apa pasal yang dikenakan pada pelaku? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang dituduh melakukan kekerasan? Menurut Vanessa, Yudha Arfandi lah yang melakukan tindakan kekerasan terhadap Tamara Tyasmara.
Mantan Kabareskrim Polri ini menilai sudah banyak nyawa melayang sia-sia karena menjadi budak narkoba. Jika dihitung lebih jauh durasi jadi pengedar dan barang yang diedarkan sudah tentu banyak yang menjadi korban.
"Kalau dia lakukan perlawanan kita tembak. Kalau dia dihukum, dihukum mati. Mengakibatkan orang meninggal dunia bahkan sakit yang tak bisa disembuhkan. Jadi sebanding," tegasnya.
Dia lalu membandingkan satu nyawa bandar dengan 100 nyawa korban narkoba. "100 Yang dia matiin. Pelanggaran HAM yang saya tembak dia satu dengan dia membunuh 100 berat mana? Bunuh seratus, ya enggak apa-apa," tuturnya.
Dia juga tidak peduli dengan kritik dari berbagai pihak. Mantan Kapolda Gorontalo itu meyakini jika langkahnya tidak melanggar aturan.
"Enggak apa-apa kritik itu karena dia belum pernah merasakan jadi korban narkotika. Coba dia anaknya kena," ujarnya.
Meski tegas seperti itu, Budi meyakini tidak akan melakukan hukum rimba. Dari proses penangkapan hingga dibawa ke pengadilan petugas akan membuktikan jika orang itu memang bersalah.
"Masa tiba-tiba ini bandar saya dor. Dia melakukan perlawanan dengan jaringan dia, harus kita lawan," tandasnya. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wali Kota Medan Bobby Nasution dikritik LBH seusai menyatakan dukungannya untuk menembak mati begal, namun dia bergeming dan tetap mendukung tindakan tegas itu.
Baca SelengkapnyaWali Kota Medan Bobby Nasution mengapresiasi langkah kepolisian bertindak tegas terhadap pelaku begal sadis yang kian meresahkan masyarakat Medan.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Subianto membela Wali Kota Medan Bobby Nasution yang mendukung polisi menembak mati begal di Kota Medan.
Baca SelengkapnyaWali kota Medan Bobby Nasution meminta pihak kepolisian untuk menindak tegas para pelaku begal
Baca SelengkapnyaWali Kota Medan Bobby Nasution menegaskan tidak ada ruang dan tempat untuk para pelaku begal di daerahnya.
Baca SelengkapnyaDemi melindungi dan memberikan rasa aman bagi warganya, Bobby berulang kali meminta pihak kepolisian bertindak tegas terhadap pelaku begal.
Baca SelengkapnyaWali kota Medan Bobby Nasution meminta pihak kepolisian untuk menindak tegas para pelaku begal, salah satunya dengan menembak mati para begal
Baca SelengkapnyaMeski dikecam berbagai pihak, Bobby Nasution tetap berkomitmen mendukung aparat kepolisian untuk menembak mati para pelaku begal sadis di Kota Medan
Baca SelengkapnyaGubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan penembakan terhadap begal tidak bisa dilakukan asal-asalan.
Baca SelengkapnyaMenyikapi hal tersebut, poling pun digagas di Kota Medan sejak Selasa (11/7/2023).
Baca SelengkapnyaPicu keresahan masyarakat, DPRD Sumut dukung penuh tindakan tegas kepolisian dalam membasmi begal sadis di Kota Medan.
Baca SelengkapnyaKeluarga Bripda IDF Minta Polisi Pelaku Penembakan Dihukum 'Pati Nyawa' Adat Dayak
Baca Selengkapnya