Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bukan Likuifaksi, Ini Penjelasan Ahli Soal Tanah Bergerak Usai Gempa Pasaman

Bukan Likuifaksi, Ini Penjelasan Ahli Soal Tanah Bergerak Usai Gempa Pasaman Air Sungai Batang Nango Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Beredar video yang menyebutkan terjadinya Likuifaksi pasca gempa di Pasaman, Sumatera Barat. BNPB sudah membantah kabar tersebut. Menurut BNPB, fenomena itu bukan Likuifaksi.

Ahli geologi lingkungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan mengungkap penyebab terjadinya pergerakan tanah di lokasi gempa Pasaman Barat, Sumatera Barat. Dipicu tanah di daerah itu pada kedalaman 0-8, 5 meter yang didominasi material endapan aluvial atau pasir. Ini berdasarkan riset yang dilakukan.

"Hasil riset identifikasi kerentanan pesisir di Pasaman Barat ditemukan pada kedalaman lebih dari sembilan meter lapisan tanah yang mengandung air bersifat menerus di bagian bawah lapisan aluvial," kata Loka Riset Sumber Daya dan Kerentanan Pesisir (LRSDKP), Pusat Riset Kelautan, Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Wisnu Arya Gemilang di Padang, Minggu (27/2). Dilansir Antara.

Kondisi tersebut berpotensi memicu pergerakan tanah apabila terjadi gempa bumi dengan kekuatan lebih dari 5 magnitudo.

Pada saat getaran gempa cukup tinggi, berakibat terbukanya beberapa rekahan. Sehingga air dengan mudah keluar melalui rekahan tersebut dan membawa material tanah lunak di atasnya.

Selain itu, keluarnya air panas, dapat diinterpretasikan di sekitar segmen Sesar Sumatera, apabila terjadi gempa maka pergerakan akan berpotensi menimbulkan sumber panas.

"Air yang menyentuh 'hotspot' melalui rekahan batuan akan membentuk air panas, dan saat terjadi gempa akan keluar bersamaan dengan tanah lunak," katanya

Dia mengidentifikasi faktor-faktor geologi ini yang menjadi salah satu pemicu terjadinya pergerakan tanah usai gempa 6,2 magnitudo di Kabupaten Pasaman Barat.

Sementara terkait dengan fenomena tanah mengalir bercampur air panas di pinggiran Sungai Batang Timah Pasaman usai gempa, ia menilai hal itu adalah "debrisflow" atau "mudflow" yang biasanya terjadi saat hujan lebat terjadi di hulu, dan akan membangkitkan aliran debris dan menghantam pemukiman di sekitar sungai.

"Gunung Talamau mempunyai elevasi puncak tertinggi di Sumatera Barat. Akibat gempa pada hari Jumat lalu tersebut, sekeliling aliran sungai di gunung berpotensi mengalami retakan dan longsor sehingga material longsor masuk ke badan sungai dan terbawa aliran air sampai ke hilir," ucap Wisnu Arya Gemilang.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gempa Guncang Wilayah Jabar, Badan Geologi Pastikan Tidak Ada Keretakan Tanah
Gempa Guncang Wilayah Jabar, Badan Geologi Pastikan Tidak Ada Keretakan Tanah

Tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya sesar permukaan dan bahaya ikutan yang berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi

Baca Selengkapnya
Ini Analisis Badan Geologi soal Gempa Magnitudo 6,2 di Garut
Ini Analisis Badan Geologi soal Gempa Magnitudo 6,2 di Garut

Badan Geologi Kementerian ESDM memaparkan analisis tentang gempa bumi magnitudo 6,2 yang mengguncang wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Jenis-Jenis Tanah dan Ciri-Cirinya, Perlu Diketahui
Jenis-Jenis Tanah dan Ciri-Cirinya, Perlu Diketahui

Tanah adalah istilah yang sangat luas dan merujuk pada lapisan bumi yang menutupi permukaan planet.

Baca Selengkapnya
Gempa M 5,1 Getarkan Pangandaran Jabar, Pemicunya Aktivitas Lempeng Indo-Australia
Gempa M 5,1 Getarkan Pangandaran Jabar, Pemicunya Aktivitas Lempeng Indo-Australia

Gempa bumi itu berpusat di laut pada kedalaman 10 kilometer di koordinat 9.68 lintang selatan dan 107.41 bujur timur.

Baca Selengkapnya
Analisis BMKG Penyebab Gempa Bumi Magnitudo 5,4 Guncang Ternate
Analisis BMKG Penyebab Gempa Bumi Magnitudo 5,4 Guncang Ternate

Gempa magnitudo 5,4 tersebut tidak menimbulkan potensi tsunami.

Baca Selengkapnya
Analisa Ahli Penyebab Gempa Beruntun di Tuban
Analisa Ahli Penyebab Gempa Beruntun di Tuban

Gempa yang berkekuatan lebih dari magnitudo 5 dari siang hingga sore ini berada di sebelah barat Pulau Bawean.

Baca Selengkapnya
Gempa Bumi Guncang Sukabumi Hari Ini, Begini Analisis BMKG
Gempa Bumi Guncang Sukabumi Hari Ini, Begini Analisis BMKG

Gempa bumi di Sukabumi hari ini terasa sampai Bandung

Baca Selengkapnya
Maluku Diguncang Gempa Magnitudo 5, Dipicu Slab Lempeng Banda
Maluku Diguncang Gempa Magnitudo 5, Dipicu Slab Lempeng Banda

Maluku diguncang gempa magnitudo 5, dipicu Slab Lempeng Banda

Baca Selengkapnya
Gempa Tuban, Badan Geologi Duga Reaktivasi Sesar Tua Picu Gempa di Laut Jawa
Gempa Tuban, Badan Geologi Duga Reaktivasi Sesar Tua Picu Gempa di Laut Jawa

Gempa pertama di Tuban terjadi pukul 11.22 WIB, berkekuatan 6 magnitudo dengan kedalaman 10 kilometer mengguncang Laut Jawa.

Baca Selengkapnya
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Kabupaten Malaka NTT, Akibat Struktur Sesar Naik
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Kabupaten Malaka NTT, Akibat Struktur Sesar Naik

Gempa Kabupaten Malaka NTT tidak berpotensi Tsunami

Baca Selengkapnya
Analisis BMKG Penyebab Gempa Magnitudo 5,1 di Kepulauan Seribu
Analisis BMKG Penyebab Gempa Magnitudo 5,1 di Kepulauan Seribu

Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Baca Selengkapnya
Gempa Magnitudo 4.0 Guncang Padang Panjang Sumbar, Ini Penyebabnya
Gempa Magnitudo 4.0 Guncang Padang Panjang Sumbar, Ini Penyebabnya

Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi mengatakan, gempa itu terjadi pukul 05.54 WIB.

Baca Selengkapnya