Analisa Ahli Penyebab Gempa Beruntun di Tuban
Gempa yang berkekuatan lebih dari magnitudo 5 dari siang hingga sore ini berada di sebelah barat Pulau Bawean.
amun, Astya mengaku belum busa memastikan sumber gempanya.
Analisa Ahli Penyebab Gempa Beruntun di Tuban
Gempa mengguncang wilayah, Tuban, Jawa Timur. Hingga, pukul 15:52 terhitung sudah delapan kali terjadi gempa susulan, terakhir dengan kekuatan magnitudo 6,5.
Ahli Geologi dari Institut Teknologi Bandung, Astyka Pamumpuni menjelaskan, gempa yang berkekuatan lebih dari magnitudo 5 dari siang hingga sore ini berada di sebelah barat Pulau Bawean.
Gempa terjadi di kedalaman dangkal yaitu 10 kilometer sehingga guncangan cukup terasa terutama di Pulau Jawa. Namun, Astya mengaku belum busa memastikan sumber gempanya.
Karena tidak ada sesar yang terpetakan sebagai sesar aktif di lokasi tersebut, sehingga ada beberapa kemungkinan yang masih perlu konfirmasi.
"Kalau dari geologi memang ada batas lempeng purba yang arahnya timur laut-barat daya, tapi gempa yang terjadi (paling tidak 2 gempa yg besar) arahnya lebih ke barat-timur," kata dia dalam keterangannya, Jumat sore.
Lebih lanjut, Astyka menjelaskan jenis gempa akibat mekanisme sesar mendatar, sehingga kecil kemungkinan berpotensi tsunami. Itulah, alasan BMKG belum mengeluarkan himbauan tsunami.
"Pergeseran yang mendatar ini mestinya tidak ada tsunami," ucap dia.
Astya yang saat ini berada di Badung cukup merasakan gempa yang terakhir. Adapun, kekuatannya cukup besar yaitu magnitudo 6.5. Dia berharap semoga itu menjadi main shock, yang artinya gempa susulannya lebih kecil.
"Gempa susulan sih biasanya masih akan ada. Harapan saya sih yang magnitudo 6.5 itu yang paling besar sehingga susulannya lebih kecil-kecil beigtu," ucap dia.