Bus peziarah rem blong tabrak Innova & dua motor, 2 orang tewas

Merdeka.com - Kecelakaan lalu lintas terjadi di Kawasan Jalan Raya Sultan Agung, atau tepatnya di pertigaan pintu masuk komplek Akademi Kepolisian (Akpol) Kota Semarang, Jateng, Rabu (13/9). Empat kendaraan yang terlibat kecelakaan itu adalah bus pariwisata yang mengangkut 18 penumpang, dua sepeda motor dan satu unit mobil Kijang Innova.

Akibat kecelakaan karambol yang melibatkan sebanyak empat kendaraan, dua pengendara sepeda motor warga Kota Semarang tewas seketika di tempat kejadian.

Kernet Bus PO Sony (34) kepada merdeka.com mengungkapkan, peristiwa berawal saat Bus PO Prima Santosa yang memuat peziarah dari Pasuruhan, Jawa Barat keluar dari Hotel Norman, ingin melanjutkan perjalanan ke Pekalongan.

"Usai menginap, sekira pukul 08.00 WIB mau ke Pekalongan, tapi saat keluar dari hotel bus jalannya sudah enggak enak, apalagi jalanan menurun, lalu saya loncat keluar," ujarnya di lokasi kejadian.

Kemudian Bus PO Prima Santosa yang dikemudikan oleh M Sufar itu melaju turun, kemudian berbelok ke arah jalan Sultan Agung. Ketika di jalan tersebut, bus berplat nomor N 7735 UT tersebut makin tak terkendali.

"Melihat ada banyak mobil berhenti di lampu merah pertigaan Semeru, bus diarahkan ke kanan atau ke arah yang berlawanan. Saat itulah, bus menghantam sepeda motor Honda Beat dan menghantam lagi sepeda motor Yamaha Vixion," ujarnya.

Sementara itu, Kanit Laka Lantas Polrestabes Semarang AKP Sugito di lokasi mengungkapkan, Honda Beat berplat nomor H 3601 AWG terseret bus, yang kemudian bus menghantam sisi kanan mobil Inova H 8543 MY yang melaju dari jalan Semeru. Hingga akhirnya bus yang masih menyeret motor itu menabrak parit.

"Dua pengendara motor tewas di tempat dengan cidera berat, dan segera dilarikan ke RSUP Dr Kariadi Semarang," terangnya.

Sugito mengungkapkan, dua pengendara yang tewas itu atas nama David Widi (33) warga kompleks Akpol, dan pengendara Yamaha Vixion atas nama Eko Susilo (34) warga Lempongsari, Semarang.

"Penyebab kecelakaan masih kita selidiki, namun sopir sudah kita amankan di kantor untuk meminta keterangan. Dugaannya, kelalaian pengemudi," pungkasnya.

Saat ini sopir Bus PO Prima Santosa masih dimintai keterangan dan ditahan di Kantor Satlantas Polrestabes Semarang. Kasus ini masih dalam proses penanganan petugas. (mdk/ded)