Cara IZI Antisipasi Transaksi Ilegal Bagi Donatur atau Penerima Bantuan

Merdeka.com - Direktur Utama IZI, Wildan Dewayana mengaku diberi pesan penting oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Muhammad Cholil Nafis dalam mengelola Inisiatif Zakat Indonesia (IZI). Cholil Nafis minta IZI untuk hati-hati dengan transaksi ilegal, baik aktivitas pencucian uang maupun tidak pidana terorisme.

Wildan menuturkan, pihak IZI sudah membentuk unit kepatuhan internal. Baik terkait dengan kepatuhan syariah maupun terkait dengan aspek regulasi.

"Kami juga banyak menghadirkan para pakar dan praktisi, misalnya dari 2 pekan lalu kami mengundang pimpinan PPATK untuk memberikan awareness dan memberikan arahan bagaimana kita bisa mengimplementasi prinsip-prinsip pengelolaan keuangan yang sehat yang legal dan tidak terindikasi aktivitas pencucian uang maupun tidak pidana terorisme," ujar Wildan dalam press conference program Booking Berkah Ramadhan 1443 H via zoom, Kamis (17/02).

Wildan menyampaikan, IZI saru saja melakukan proses Kick Off untuk implementasi ISO 37001 terkait dengan Anti Penyuapan (Anti Bribery) yang masuk di dalamnya adalah aspek transaksi yang dianggap ilegal.

"Ini upaya manajerial yang bisa dilakukan terutama untuk menerjemahkan wasiat dari Rasulullah SAW dan Al Quran bahwa kita tidak boleh mengelola dana yang sifatnya ilegal apalagi terkait dengan suap. Penyuap ataupun yang disuap maupun perantaranya, kata Rasulullah itu akan dilaknat," tegas dia.

"Prinsip yang kami jalankan, persis yang diamanatkan PPATK, bahwa kita mengupayakan terjadinya proses KYC (know your costumer). Ada berbagai treatment atau proses agar kita terus mengupdate profiling, baik para muzakki, donatur serta calon penerima manfaat," tutur dia. (mdk/ded)