Cara unik Puskesmas Sempu kampanyekan "Ayo Kembali Ke ASI"
Merdeka.com - Survei Demografi Kesehatan menyatakan ada penurunan pada tingkat pemberian ASI eksklusif satu dekade terakhir. Hanya sepertiga penduduk Indonesia yang memberikan ASI secara eksklusif selama enam bulan pertama.
Ada kesalahpahaman masyarakat tentang pemberian ASI eksklusif. Beberapa ibu juga takut menyusui akan menyakitkan dan tidak praktis. Padahal, ASI dapat membangun tingkat kekebalan tubuh anak yang berguna untuk mencegah penyakit, atau lebih parahnya, kematian.
Melihat itu, sejumlah kampanye untuk kembali pada ASI terus digalakkan. Begitu pula dengan program yang dibuat Puskesmas Sempu, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, Jawa Timur.
-
Bagaimana cara loper koran menjual koran di Bandung? Dengan memakai sepeda motor yang dipasangi tas khusus di jok belakang, garda depan informasi ini bersiap keliling sepagi mungkin.
-
Bagaimana Banyuwangi mempromosikan pariwisatanya? Termasuk meninjau bagaimana pengelolaan pariwisata yang dilakukan oleh daerah.
-
Bagaimana Purwanti mempromosikan Sambal Bawang Praj'na? Ipung diketahui memanfaatkan media sosial untuk promosi sambalnya. Beberapa di antaranya adalah Instagram dan e-commerce.
-
Siapa yang menarik Bupati Bengkulu Utara? Diduga penarikan ini dilakukan oleh pasukan pengaman presiden (paspampres), yang mengamankan jalannya kunjungan presiden.
-
Bagaimana Arumi mempromosikan batik Pamekasan? Salah satu cara untuk memperkenalkan produk lokal adalah dengan mengenakan Batik Podek.
-
Bagaimana cara memasarkan makaroni pedas agar laris di Sumut? Makaroni pedas ini bisa Anda jual lewat media sosial atau website. Ketika bisnis makaroni ini laris, Anda punya peluang untuk membuka pendaftaran reseller. Dengan begitu, bisnis Anda akan semakin berkembang dan menjanjikan.
Caranya pun dikemas dengan cukup menarik, yakni mengajak loper koran yang familiar dan komunikatif sebagai promotornya. Sang loper berjualan dan mengantar koran sembari mengkampanyekan ASI sekaligus menganjurkan agar ibu hamil dan menyusui datang ke Posyandu. Sang loper koran itu juga mengenakan rompi khusus bertuliskan ‘Pahlawan ASI’. Mereka juga dibekali leaflet dan buku saku tentang ASI untuk dibagikan kepada warga.
Tak hanya loper koran, penggendong jamu juga menjadi cara Puskesmas Sempu untuk menggencarkan pentingnya ASI. Mereka dibekali pengetahuan tentang ASI dan keterampilan membuat biskuit ASI.
Biskuit ASI adalah biskuit yang dibuat dari daun kelor dan katu. Kelor dan katu sejak dulu diyakini menambah lancar produksi ASI. Tak hanya menjual jamu, mereka juga menjual biskuit ASI ini untuk ibu-ibu menyusui. Mbok jamu ini juga dilatih untuk menguasai massage (pijat) punggung dan payudara untuk melancarkan ASI.
Kepala Puskesmas Sempu, Hadi Kusyairi, program "Ayo Kembali Ke ASI" yang sudah dijalankan selama setahun ini terbukti mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi selama kurun waktu 2013 - 2014. Yakni sedikitnya kaum ibu yang mau menyusui bayinya.
"Kami bertekad membentuk generasi sehat dan berkualitas dengan ASI. Maka mulailah kami menyasar calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan suami beserta keluarganya," ujarnya.
Hasilnya, cakupan ASI di Puskesmas Sempu mencapai 88 persen. Malahan angka tersebut melebihi target Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebesar 85 persen.
Besarnya angka tersebut juga jauh melampaui cakupan ASI pada tahun 2013 yang hanya mencapai 59,5 persen dari total 437 bayi. Akibatnya angka kesakitan anak umur 0-24 bulan masih tinggi (32 persen) terutama diare, sembelit, muntah, influenza dan tifus. Bahkan 94 bayi (21,5 persen) mengalami berat badan kurang, hingga menyebabkan dua bayi digolongkan dalam gizi buruk dan meninggal pada usia tiga bulan.
"Kami akan terus mengawal program ini sehingga masyarakat secara keseluruhan paham pentingnya ASI," pungkas Hadi. (mdk/ibs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menyambut Hari Jamu Nasional 2024, Sido Muncul menggelar acara Ayo Minum Jamu.
Baca SelengkapnyaSaintifikasi jamu menjadi lebih mudah dilakukan karena ada fasilitasi peneliti oleh Sido Muncul.
Baca SelengkapnyaMinuman herbal dari Sido Muncul siap menambah pengalaman perjalanan penumpang kereta api.
Baca SelengkapnyaDalam iklan pariwisata tersebut, Sido Muncul memilih Sumba, Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai lokasi pembuatan iklan.
Baca SelengkapnyaAda beragam kata yang perlu dirangkai untuk membentuk kalimat ajakan yang menarik dan menjanjikan para calon pembeli.
Baca SelengkapnyaTiga produknya berhasil tembus pasar di negara-negara ASEAN seperti kopi luwak, sambal honje sampai radio kayu antik.
Baca SelengkapnyaMembuka sebuah usaha kuliner memang tidak semudah membalikan telapak tangan. Penjual harus memikirkan berbagai macam hal sebelum akhirnya usaha tersebut dibuka.
Baca SelengkapnyaMurjiyati terus bergerak bersama ibu-ibu penjual jamu di Kiringan untuk mengangkat potensi desa wisata jamu
Baca SelengkapnyaAtikoh menyarankan agar berbagai produk kopi bisa dijaga kualitas atau mutunya.
Baca SelengkapnyaSimposium Nasional mengusung tema “Memanfaatkan Obat Herbal Menuju Indonesia Sehat".
Baca SelengkapnyaPrabowo juga meminta para elit politik dan para pendukungnya bersama-sama untuk meninggalkan saling menghasut, saling mencela.
Baca SelengkapnyaProgram ini merupakan hasil kolaborasi dengan Puskesmas Colomadu II yang dibuka langsung oleh CEO AdMedika, Dwi Sulistiani
Baca Selengkapnya