Cari kayu bakar, anggota TNI AD tewas terseret arus sungai
Merdeka.com - Seorang anggota TNI-AD Koptu Ajito Coelho yang bertugas di Koramil/1618-05 Biboki Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, ditemukan tewas setelah terseret arus sungai. Dia diketahui terseret arus sungai ketika hendak mencari kayu bakar.
"Korban pergi bersama putrinya ke sekitaran sungai Lurasik, Desa Lurasik untuk mencari kayu bakar, dan ketika hendak menyeberangi sungai tiba-tiba arus sungai menjadi deras dan Ajito Coelho terseret," kata Komadan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa dikonfirmasi Antara dari Kupang, Senin (5/3).
Ia mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (3/3) pukul 16.30 WITA waktu setempat. Korban ditemukan di Sungai Sangkoba, Desa Renbesi Hat Kecamatan Tasifeto Barat Kabupaten Belu.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Kapan nelayan Kebumen tenggelam? Musibah yang dialami Sodiran terjadi pada Senin (10/7) sekitar pukul 06.30 WIB.
Teguh mengatakan jenazahnya ditemukan di Belu karena memang dibawa arus sungai saat dirinya hendak menyeberang untuk mengambil kayu bakar.
"Kalau anaknya tidak apa-apa karena saat kejadian anaknya diminta untuk menjaga kayu bakar di pinggir sungai," ujarnya.
Komandan berbintang satu ini mengatakan anak dari korban sendiri sempat berteriak dan meminta pertolongan kepada warga dan anggota TNI lainnya karena memang jarak antara kampung dengan sungai di lokasi saat korban terseret pertama kali hanya berjarak sekitar 20 meter.
"Anaknya sempat berlari dan berteriak meminta tolong dan akhirnya para prajurit TNI dibantu warga mencari korban yang terseret arus sungai itu," tuturnya.
Pencarian berlangsung cukup lama. Pukul 17.40 WITA waktu setempat, jenazah korban terbawa arus sungai itu ditemukan oleh Setda Johanes Nuhen Kelen bersama dengan warga sekitar.
Usai ditemukan, jenazahnya kemudian dibawa pulang dan divisum di rumah sakit terdekat sebelum diserahkan kepada keluarga.
Melihat hal ini Mantan Wadanjen Kopassus ini mengimbau agar baik warga dan anggota TNI diharapkan selalu berhati-hati dalam beraktivitas karena memang saat ini cuaca buruk sedang melanda wilayah itu.
"Saat ini cuaca tidak stabil, banjir bisa terjadi di mana saja, dan arus sungai bisa terjadi kapan saja. Oleh karena itu berhati-hari lah dalam beraktivitas," tambahnya.
Sampai saat ini jenazah korban sudah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca SelengkapnyaKorban diduga dalam kondisi mabuk saat berada di pinggir sungai
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaJasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
Baca Selengkapnyasaat ini ada enam tersangka dalam kasus pembunuhan Imam Masykur.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaHamid diterkam buaya diperkirakan pukul 18.00 Wita, Senin (4/11).
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan mengambang oleh warga yang sedang mencari ikan pada 12 Mei 2024 sekitar pukul 12.25 WIB.
Baca SelengkapnyaSatu orang meninggal dunia dalam kejadian ini bernama I Ketut Tunas (60).
Baca SelengkapnyaJenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga lainnya mengalami luka-luka malam itu. Ada yang di bagian mata diduga terkena tusukan karena anggota TNI itu membawa sajam dan kayu.
Baca Selengkapnya