Cari Solusi Sengketa Lahan di Pancursari, Menteri ATR Hadi Tetap Izinkan Warga Panen
Merdeka.com - Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto meninjau lahan HGU PTPN XII Kebun Pancursari di Jawa Timur. Kedatangannya juga untuk berdialog perihal permasalahan lahan tersebut.
Mantan Panglima TNI itu memberikan instruksi agar menyelesaikan permasalahan sesuai aturan dan hukum yang berlaku. Kasus ini sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu.
Versi PTPN, permasalahan sengketa lahan ini muncul disebabkan adanya kesalahan dalam menafsirkan Surat Keputusan (SK) yang sudah muncul, Sebelumnya. redistribusi lahan telah dilaksanakan oleh PTPN XII Pancursari mulai dari SK 2 dan SK 4 sampai munculnya sertifikat hak guna usaha (SHGU) nomor 2.
Kesalahpahanan tersebut berujung penguasaan lahan oleh masyarakat. PTPN XII Pancursari bersama BPN mengaku telah memberikan sosialisasi berkaitan dengan Keputusan tersebut kepada warga penggarap lahan. Area seluas kurang lebih 500 hektar ini dikuasai oleh masyarakat. Dengan komoditas tanaman berkisar antara singkong, tebu, pisang.
Versi warga, lahan ini merupakan tanah peninggalan Kolonial Belanda yang dinasionalisasi oleh Pemerintah Indonesia. Permasalahan karena belum ada kejelasan letak redistribusi lahan untuk tahun 1981 dan 1998 serta berapa sisa lahan yang belum dibagi. Warga meminta pemerintah untuk melakukan rekonstruksi dokumen dan lahan di lapangan agar semuanya jelas.
"Kalau saya tidak terjun langsung ke lapangan, saya tidak akan tahu permasalahannya. Saya mencari solusi yang terbaik untuk bapak dan ibu sekalian, yang masih menggarap di lahan yang bapak ibu duduki saat ini yang masuk dilahan PTPN XII siapa saja?" tanya Hadi di lokasi, Minggu (19/6).
"Semua Pak," dijawab serentak oleh masyarakat yang hadir.
Dia meminta agar masyarakat bersabar agar masalah ini cepat selesai. Hadi mempersilakan masyarakat untuk menggarap lahan itu sembari proses hukum berjalan.
"Bapak dan ibu, memang diperlukan kesabaran untuk memenuhi keinginan bapak dan ibu. Tapi bapak dan ibu yang masih menanam jagung, tebu dan sebagainya masih bisa di panen, silahkan di panen semuanya. Sambil menunggu proses yang sedang berjalan, disamping kami memikirkan bapak dan ibu, kami juga memikirkan PTPN XII," tegasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang prajurit TNI asal Merauke menceritakan pengalamannya saat hidup tanpa tempurung kepala selama 7 bulan.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan sekitar 400.000 hektare lahan rawa untuk dioptimalkan melalui perbaikan irigasi dan saluran air.
Baca SelengkapnyaAHY mengaku terus berkomunikasi dengan Komisi II DPR RI terkait permasalahan lahan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca SelengkapnyaIsi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca SelengkapnyaBuntut kejadian itu, Apdesi Jember hari ini akan melakukan aksi ke Dinas Kesehatan dan DPRD Jember untuk mencari solusi konkret.
Baca SelengkapnyaPotret gagah Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak.
Baca SelengkapnyaMengetahui ada kegiatan di lokasi terlarang, polisi segera membubarkan kegiatan tersebut.
Baca SelengkapnyaBanyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca Selengkapnya