Catat, Tips yang Perlu Diketahui Sebelum Mengolah Daging Kurban agar Aman bagi Tubuh
Merdeka.com - Momen Hari Raya Iduladha merupakan saat berkumpul bersama keluarga sembari menikmati olahan daging kurban. Sayangnya, sebagian masyarakat mengonsumsi daging berlebihan yang terkadang membahayakan kesehatan, terutama untuk mereka usia rentan dan penyintas penyakit tertentu.
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Edi Purwanto mengatakan di Indonesia hewan yang biasa disembelih adalah sapi dan kambing. Keduanya memiliki nutrisi yang baik bagi tubuh.
Kendati banyak mitos yang beredar bahwa daging kambing jauh lebih tidak sehat dibandingkan daging sapi. Namun Edi membantah hal itu. Menurutnya, kedua daging tersebut sama-sama memiliki kandungan nutrisi hewani yang baik dan dibutuhkan oleh tubuh.
-
Kenapa daging kurban bisa bahaya untuk kesehatan? Konsumsi daging kurban yang berlebihan tentunya akan berdampak pada kesehatan, seperti pusing dan mual atau bahkan berbagai macam penyakit degeneratif.
-
Bagaimana cara memasak daging kurban agar aman? Memasak daging sampai matang akan mampu membunuh bakteri mengingat bakteri di dalam daging tidak akan hilang hanya dengan mencucinya menggunakan air melainkan hilang melalui proses pematangan.
-
Apa yang bisa dibuat dengan Daging Kurban? Steak daging sapi bisa menjadi salah satu variasi untuk mengolah stok daging kurban yang masih ada di kulkas.
-
Mengapa daging kurban tidak boleh dicuci sebelum disimpan? Mencuci daging dengan air sebelum menyimpannya tidaklah dianjurkan karena dapat menimbulkan bakteri baru.
-
Mengapa daging kurban harus dimasak matang? 'Daging kurban baik sapi maupun kambing yang cukup umum di masyarakat Indonesia adalah masuk ke dalam sumber lauk hewani sebagai sumber energi, protein dan lemak. Tapi kita harus memperhatikan bagaimana mengolahnya agar aman untuk dikonsumsi,' katanya kepada ANTARA di Jakarta, Selasa (18/6).
-
Mengapa orang yang berkurban dianjurkan makan daging kurban? Tujuan dari anjuran ini tidak lain untuk mengharap keberkahan Allah dari suapan daging yang dikonsumsi. Bahwa, Anda telah berkurban dan membagikan dagingnya pada yang berhak, namun juga bisa mendapatkan manfaat keberkahan dari konsumsi daging tersebut.
“Daging sapi dan kambing itu bagus untuk kesehatan, namun akan sangat berbahaya jika dikonsumsi berlebihan apalagi saat momen Idul Adha,” ujarnya mengawali pembicaraan, Kamis (29/6).
Kebanyakan masyarakat Indonesia mengolah daging kurban dengan dibakar atau disate. Selain rasanya yang enak, memasak sate juga menumbuhkan kedekatan antar keluarga.
Edi menilai bahwa tidak ada batasan usia bagi yang ingin menikmati olahan sate tersebut. Namun yang perlu diperhatikan adalah riwayat penyakit yang diderita penikmatnya.
Apalagi saat ini, penyakit penyakit seperti jantung, tekanan darah rendah bahkan hipertensi bisa menyerang siapa saja. Bukan hanya mereka yang berusia lanjut.
“Di era sekarang, penyakit tidak lagi memandang usia tua atau muda. Namun berdasarkan pada kebiasaan dan pola hidup. Oleh karena itu, biasakan hidup sehat sedini mungkin,” pesannya.
Menariknya, Edi juga memberikan beberapa tips memasak sate agar lebih sehat. Salah satunya yakni dengan memastikan potongan daging tidak terlalu tebal dan tipis, agar menjamin kematangan dalam dan luar daging.
Daging yang belum matang akan menimbulkan efek buruk, karena mengandung bakteri. Daging yang terlalu gosong juga tidak baik bagi kesehatan karena zat karsinogenetik (zat yang dihasilkan dari arang) bisa menyebabkan penyakit kanker.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), angka maksimal konsumsi zat karsinogenetik yakni di angka 5mL/1 Kg daging.
Jika ingin menambahkan penyedap rasa, dia menyarankan untuk menggunakan penyedap yang alami seperti bawang-bawangan.
“Selain itu, jangan lupa mengombinasikan daging dengan memakan sayur dan buah. Terakhir, tetap memiliki kesadaran dan kontrol atas kesehatan diri sendiri, karena isu kesehatan ini banyak tidak dipedulikan. Padahal akan sangat berdampak bagi keberlangsungan hidup seseorang,” pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap 100 gram daging sapi dan kambing mengandung sekitar 24,9 gram protein yang baik untuk memperbaiki jaringan tubuh
Baca SelengkapnyaDaging kurban dapat disimpan lama meski tidak dalam freezer atau kulkas.
Baca SelengkapnyaDaging kurban akan lebih bermanfaat bagi kesehatan tubuh apabila dimasak dengan benar
Baca SelengkapnyaUntuk penyimpanan lebih lama, bungkus daging dalam kemasan vakum atau aluminium foil serapat mungkin setelah mengeluarkan cairan berlebih.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan menunjukkan sate daging, gulai daging dan krengsengan daging positif bakteri Salmonella sp.
Baca SelengkapnyaUntuk perlu diperhatikan cara penyimpanan daging tetap segar dan awet.
Baca SelengkapnyaKontaminasi silang adalah perpindahan bakteri atau kuman dari satu bahan makanan ke bahan makanan lainnya, yang dapat menyebabkan penyakit atau keracunan.
Baca SelengkapnyaDaging kurban, terlebih daging kambing punya kandungan kolesterol yang cukup tinggi. Namun ada 8 cara yang bisa dilakukan untuk tetap mengonsumsinya dengan aman
Baca SelengkapnyaMasalah kesehatan yang dapat muncul akibat terlalu banyak mengkonsumsi daging.
Baca SelengkapnyaBeberapa bagian sapi dapat mengandung kontaminan yang berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk tahu bagian mana yang harus dihindari.
Baca SelengkapnyaJika tidak diolah dengan benar, daging dapat menghasilkan bau yang kuat dan tidak diinginkan saat dimasak.
Baca SelengkapnyaPencairan daging yang tidak higienis bisa menjadi tempat bertumbuhnya bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan dan menurunkan kualitas daging
Baca Selengkapnya