CCTV rumah Novel tidak bantu polisi ungkap wajah pelaku
Merdeka.com - Pihak kepolisian telah memeriksa dua unit CCTV dari kediaman penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Menurut Polri, rekaman CCTV tidak banyak membantu penyidik mengungkap wajah diduga pelaku penyiraman air keras terhadap Novel.
Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, gambar di rekaman CCTV dari kediaman Novel tidak jernih. Dia membandingkan rekaman CCTV rumah Novel dengan gambar CCTV kasus penyekapan keluarga alm Dodi Triyono di kediamannya di Pulomas, Jakarta Timur.
"Kayak peristiwa Pulomas di situ CCTV sangat jelas. Kami bisa mempelajari gerak-gerik pelakunya yang di mana satu agak pincang. Itu memang diuntungkan," kata Boy di Komplek Mabes Polri, Jakarta, Senin (17/4).
-
Siapa yang menolak menonton rekaman CCTV? Pada awalnya, Tamara menyatakan bahwa ia tidak ingin menonton rekaman CCTV yang merekam momen-momen terakhir kehidupan Dante.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana teknologi face recognition di CCTV Bandung membantu polisi? Dengan adanya teknologi ini, penjahat makin tak berkutik menghindar dari kejaran polisi.
Sementara gambar CCTV di kediaman Novel, sama sekali tidak bisa mengidentifikasi wajah kedua pelaku. Bukan hanya itu, dari gambar itu pelat nomor kendaraan pelaku pun tidak bisa dilihat.
"Ini peristiwa masih dini hari, matahari belum terbit. Sejauh ini, belum ada info secara langsung dengan peristiwa," ujar dia.
Kendati begitu, Boy menegaskan saat ini pihaknya terus melakukan pendalaman terkait peristiwa tersebut. Dikatakannya, penyidik tengah menyinkronkan semua keterangan saksi-saksi dengan alat bukti lain.
"Sekarang bagaimana mengejar, menyinkronkan orang-orang yang dicurigai ini dengan peristiwa ini. Ini petugas sedang berusaha," ucapnya.
Diakui Boy, pihaknya telah menerima foto dugaan pelaku penyiraman air keras dari Novel. Hanya saja, penyidik tidak ingin terburu-buru menyimpulkan orang yang ada di foto tersebut pelakunya.
"Sekarang ini selain Pak Novel siapa ini yang mendukung dan yang menyatakan benar orang melintas di situ. Tentu yang penglihatannya bagus sehingga kesaksian itu sangat berarti. Itu yang dikejar," tuntas mantan Kapolda Banten itu.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
CCTV menunjukkan suasana jalan yang sepi, tanpa ada tanda-tanda tawuran.
Baca SelengkapnyaMenelusuri Keberadaan CCTV Ungkap Tabir Kasus Mayat dalam Toren Air di Pondok Aren
Baca SelengkapnyaHotman Paris soal Misteri Hilangnya Motor Pegi Setiawan: Bukti Tidak Lengkap, Belum Bisa Ditetapkan Tersangka!
Baca SelengkapnyaTindakan itu melanggar aturan karena membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Baca Selengkapnya