Cegah Radikalisme, Menristekdikti akan Gabungkan Organisasi Mahasiswa
Merdeka.com - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menepis anggapan maraknya perkembangan paham radikalisme di kampus. Menurut dia, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar.
"Yang namanya radikalisme itu bukan hanya ada di kampus. Di semua tempat bisa saja terjadi, kalau kampus 1 atau 2 pasti ada. Yang penting sekarang ini adalah bagaimana mengurangi radikalisme itu," ujar Nasir di sela mengunjungi unit produksi battery lithium di gedung pusat pengembangan bisnis Universitas Negeri Solo (UNS), Jumat (31/5).
Nasir berjanji akan meminimalisasi kemungkinan tersebut dengan kegiatan yang bersifat positif melalui unit kegiatan mahasiswa (UKM). Pihaknya menargetkan rencana tersebut terealisasi tahun ini.
-
Apa yang Rektor Unika tolak? Namun permintaan itu ditolak. Rektor Unika menegaskan bahwa kampus harus menyuarakan kebenaran dan harus bersikap netral dalam politik.
-
Mengapa klaim tersebut diragukan? Dalam artikel juga tidak ditemukan adanya narasi yang menyebut Jokowi dan Listyo SIgit mencopot Polda Jabar karena membatalkan sidang tersangka Pegi.
-
Siapa yang mengkritik pernyataan Kartika Putri? Pernyataan kontroversialnya tentang mengaji menyebabkan dia menjadi sasaran cibiran netizen.
-
Apa pernyataan kontroversial Kartika Putri? Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, Kartika Putri menjadi viral karena mengusulkan ide adanya adu mengaji antara calon presiden (capres).
-
Kenapa ilmuwan skeptis? Profesor Cox meminta agar sampel makhluk itu dikirim ke perusahaan bioteknologi 23andme untuk melakukan verifikasi independen bahwa spesimen tersebut bukanlah alien.
-
Bagaimana Nusron Wahid menanggapi pernyataan Agus Rahardjo? 'Yang namanya pengakuan sepihak itu butuh bukti, Pak Agus Raharjo yang kita hormati kita sangat hormat pada beliau, tapi yang namanya pengakuan itu kan enggak boleh sepihak,' kata Nusron kepada wartawan di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (1/12).
"Nanti akan ada UKM Pengawal Ideologi Bangsa. Apakah itu HMI, IMM, maupun UKM lain, semua harus bisa bergabung. Tujuannya untuk membangun pendidikan kebangsaan," jelasnya.
Di sisi lain Menristekdikti menyatakan pemerintah terus memperkuat wawasan kebangsaan dan bela negara untuk mewaspadai perkembangan paham radikalisme di dalam negeri. Menurutnya, masyarakat harus meyakini pendiri bangsa yang meletakkan empat pilar kebangsaan, yaitu NKRI, Pancasila sebagai ideologi negara, UUD 1945 sebagai dasar negara dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
"Ini yang menjadi penting. Jangan terkoyak-koyak, kembali kepada pendiri negara," ucapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Mahfud, tindakan untuk mengajak sejumlah rektor menyatakan sikap seperti itu adalah perbuatan yang kurang sehat.
Baca Selengkapnya"Sebenarnya kita mengawasi semua kegiatan, mulai dari masjid lembaga pemerintah, dari upaya radikalisme," kata Wapres.
Baca SelengkapnyaSebelumnya diberitakan, aksi pengusiran paksa pengungsi Rohingya dilakukan mahasiswa dari berbagai kampus di Banda Aceh.
Baca SelengkapnyaIndonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.
Baca SelengkapnyaUntuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.
Baca SelengkapnyaTujuan BNPT atas wacana itu mengontrol tempat ibadah dari kegiatan radikalisme.
Baca SelengkapnyaPergerakan kelompok itu dicurigai dimotori pihak lama yang sudah dilarang oleh Pemerintah
Baca SelengkapnyaPerdebatan tentang urgensi mendirikan negara Islam sudah selesai ketika pendiri bangsa sepakat dengan format Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaMa'ruf menduga kelompok ini menyasar anak muda karena masa depan bangsa ada di tangan mereka.
Baca SelengkapnyaMa’ruf menyampaikan, media sosial dapat dimanfaatkan sejumlah pihak untuk memecah belah umat.
Baca SelengkapnyaNarasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.
Baca SelengkapnyaMusdah menyayangkan jika masih banyak perempuan terjebak doktrin mengharuskan mereka tunduk dan patuh tanpa memiliki hak bertanya atau menolak.
Baca Selengkapnya