Cegah Stroke, Masyarakat Ambon Diminta Terapkan Pola Hidup Sehat

Merdeka.com - Penyakit stroke banyak menyebabkan kematian. Mengacu pada data Penelitian pengembangan kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan tahun 2014, sebanyak 21,1 persen dari seluruh penyebab kematian disebabkan stroke. Karena hal ini, masyarakat termasuk warga Kota Ambon, Provinsi Maluku untuk menerapkan pola hidup sehat sebagai upaya pencegahan.

Enseline Nikijuluw, dokter spesialis syaraf dari Siloam Hospitals Ambon menyebutkan hampir 80 persen gejala stroke dapat dicegah melalui perilaku hidup sehat dan konsisten. Termasuk penyembuhan stroke apabila timbul gejala dini.

"Dengan catatan, segera melakukan deteksi dini dan pengobatan teratur jika merasakan gejala dini akan penyakit stroke. Karenanya sangat diperlukan melakukan pola hidup sehat sekaligus mengkonsumsi asupan gizi yang seimbang," kata Enseline dalam webinar, Kamis (4/2).

Adapun data Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) pada 2009 menyebutkan 65 persen pasien stroke mengalami kecacatan dari berbagai level, tidak hanya mereka yang tidak bisa berjalan, bergerak, tetapi juga gejala lain yang mengindikasikan seseorang terkena stroke.

Enseline melanjutkan, selain sejumlah faktor stroke yang umum dimiliki manusia lanjut usia, khususnya di wilayah Maluku, dia juga menjelaskan sejumlah fakta dan mitos terkait penyakit ini.

"Beberapa informasi yang tidak benar seputar penyakit stroke itu adalah stroke merupakan penyakit orang tua dan tidak bisa dicegah. Termasuk mitos yang menyatakan stroke adalah penyakit keturunan dan penyebab penyakit jantung. Sejumlah mitos itu harus diluruskan agar masyarakat, khususnya di kota Ambon mengetahui," tutur Enseline.

Stroke adalah penyebab kecacatan dan kematian tertinggi di Indonesia pada tahun 2014. Di tahun berikutnya 2015, adalah penyebab kematian tertinggi di dunia.