Cerita di balik aksi heroik Kapten Ronang kepret 5 begal motor
Merdeka.com - Aksi heroik yang dilakukan Danramil Danramil 14/Gedong Tengen, Kapten (Arm) Ronang Sasiarto, patut diacungi jempol. 5 Begal motor di Yogyakarta berhasil dia kepret alias dibuat tunduk.
Cerita berawal ketika dua orang pelajar putri bernama Sintya (16) dan Kinanti Nareswari (16) di Kota Yogyakarta, dibegal oleh 5 orang pada Senin (5/6) kemarin. Saat melintas di di Jalan Timoho, Baciro, Kota Yogyakarta, Ronang melihat aksi lima orang begal yang hendak merampas motor dua remaja putri itu.
Melihat gelagat yang mencurigakan, Ronang secara diam-diam membuntuti tiga sepeda motor yang dinaiki oleh lima begal tersebut. Dia melihat salah seorang pelaku menunjuk ke arah sepeda motor yang dinaiki oleh Sintya dan Kinanti. Tak lama berselang, sekitar 300 meter dari lampu merah di Jalan Timoho, kelima orang tersebut tiba-tiba memepet motor Sintya dan Kinanti.
-
Bagaimana Mayjen Panggabean menyelamatkan diri dari bahaya? Panggabean Diinapkan di Sebuah Mess Pabrik Rokok Panggabean merasa sangat berterima kasih pada penjaga mess itu.Apalagi dia dengan sukarela memberikan sebuah kemeja putih untuk pakaian ganti seragam Mayjen Panggabean.
-
Siapa yang menggadaikan motor? Kasus gadai sepeda motor yang melibatkan RF, adik dari penyanyi dangdut (Pedangdut) Via Vallen berakhir damai.
-
Bagaimana pemuda itu berhasil lolos? 'Usaha tidak mengkhianati hasil,' tulisnya dalam video.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Bagaimana Polres Garut menindak geng motor? Setelah diterapkannya aturan tersebut, sejumlah aksi kriminalitas telah berhasil ditindak seperti balap liar di Jalan Sawah Lega, Sukawening yang selama ini dijadikan trek tak resmi dan menggu kenyamanan masyarakat.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
"Kelimanya berbadan besar dan tegap. Saya melihat ada yang tidak beres. Lalu saya berhentikan motor dan saya berada di tengah antara dua pelajar dengan lima orang begal itu," ucap Kepala Koramil Gedongtengen, Kota Yogyakarta, Rabu (7/6).
Meski dibentak oleh begal berbadan besar dan tegap, Ronang tidak keder. Justru Ronang tak mau mau kalah dan menggretak balik begal-begal tersebut.
Kedua pelajar yang menjadi korban itu hanya bisa menangis dan ketakutan. Saat Kapten Ronang dan begal-begal itu saling gertak.
Ronang tak berpikir apakah kelima begal motor itu membawa senjata atau tidak. Dalam benak Kapten Ronang, yang terpenting aksi begal itu dapat digagalkan dan kedua pelajar ini dapat pulang dengan selamat.
Danramil Yogya Kapten Ronang Sasiarto ©2017 merdeka.com/purnomo edi
Kepada begal, Ronang minta kunci motor milik Sintya yang sudah dibawa oleh salah seorang dari rombongan begal tersebut. Kunci tersebut kemudian dilempar lalu kelima orang itu kabur.
"Saya sempat dibentak agar tidak ikut campur urusan mereka. Lalu saya bentak balik dan saya katakan bahwa saya anggota TNI. Kelima orang itu pun kemudian kabur melarikan diri," jelas Ronang.
Kinanti yang merupakan pelajar kelas 2 itu mengira Kapten Ronang adalah salah seorang dari rombongan pembegal. Pasalnya, Ronang saat menghalau lima orang begal tersebut menggunakan jaket dan helm.
"Saya sempat mengira bapak TNI itu adalah rombongan begal. Soalnya tiba-tiba datang dan rombongan begalnya terus pergi," tutur Kinanti.
Kinanti menceritakan bahwa usai para pembegal pergi, Kapten Ronang menawarkan untuk mengantar dirinya dan Sintya pulang ke rumah di daerah Wonokromo, Banguntapan, Bantul. Kinanti masih belum percaya dan sempat menolak tawaran baik Kapten Ronang yang ingin mengantar hingga rumah.
"Baru percaya setelah bapak itu membuka jaket dan menggunakan seragam TNI. Tapi masih takut juga, soalnya belum percaya," terang Kinanti.
Usai mengantarkan sampai ke rumah, Kinanti sempat memfoto Ronang menggunakan telepon genggamnya. Kinanti memfoto Ronang karena masih belum yakin bahwa Ronang adalah anggota TNI.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut aksi heroik seorang pria di Medan yang relakan motornya dibegal demi lindungi pasangan.
Baca SelengkapnyaPria paruh baya ini berhasil melawan tiga begal yang hendak merebut motornya. Meski motornya berhasil dipertahankan, korban dilarikan ke IGD rumah sakit.
Baca SelengkapnyaLayak diapresiasi, begini aksi heroik Satpam komplek gagalkan aksi curanmor karena paham motor pemiliknya.
Baca SelengkapnyaSosok ini ternyata seorang anggota Paspampres. Pernah menjadi bagian dari Kopassus juga.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaKapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro salut dengan keberanian Alip atas tindakannya melawah kejahatan.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota TNI AD Pratu Anggi Rahmatul Fajri berhasil menangkap maling motor saat hendak mengambil pesanan lontong.
Baca SelengkapnyaAde Ary menerangkan pada saat melancarkan aksinya, ada empat orang pelaku.
Baca SelengkapnyaBermula, saat Darens bersama empat orang temannya, dituduh karena menabrak seseorang.
Baca SelengkapnyaPada saat itu, Bripka Rico sedang dalam waktu tidak dinas untuk menjemput anaknya.
Baca SelengkapnyaSi maling tampak panik karena gagal mencuri motor. Dia lantas menodongkan benda berbentuk pistol ke arah warga.
Baca SelengkapnyaKorban hendak melerai kerusuhan, namun dia justru dianiaya lima pelaku
Baca Selengkapnya