Cerita di balik Operasi Seroja, ada buaya dan hansip tak nyata
Merdeka.com - Operasi Seroja di Kota Dili, Timor-Timor pada 1975 silam menyisakan berbagai cerita menarik bagi para prajurit. Bermodalkan informasi tidak utuh pasukan Kopassus berhasil menjalankan tugasnya.
Mantan Komandan Grup Satu dan Komandan Satuan Tugas Nanggala V, Letnan Jenderal Sugito mengaku sulit melupakan momen penerjunan di Kota Dili. Dia ingat betul informasi yang diberikan intelijen sempat buatnya kalang kabut saat berada di medan perang.
"Informasi mengenai musuh, medan sangat terbatas. Keterangan mengenai medan banyak yang salah. Terdapat sungai Komoro selalu banjir, banyak buaya, dan binatang berbisa ternyata kering dan tidak ada apa-apa," kenang Sugito dalam acara peringatan 40 tahun penerjunan di Kota Dili, di Mako Kopassus, Jakarta, Senin (7/12).
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Apa yang terjadi di Pelabuhan Merak? Kepadatan mulai terjadi di kawasan Pelabuhan Merak, Banten, oleh rombongan pemudik yang ingin berpergian lewat jalur laut.
-
Di mana peristiwa penembakan terjadi? Dalam video tersebut tampak empat pemuda berjalan di antara reruntuhan di daerah Al-Sika di Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada awal Februari lalu. Daerah ini hancur akibat pengeboman dan operasi militer Israel.
-
Di mana penembakan terjadi? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL. Mereka sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu, Kabupaten TTU.
-
Dimana penembakan terjadi? Sebuah penembakan terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Dimana peristiwa itu terjadi? Peristiwa itu diketahui terjadi di Jalan Wirasaba, Adiarsa Timur, Karawang Timur, Karawang, Jawa Barat, Minggu (21/7).
Apalagi, kata dia, informasi mengenai kekuatan dan senjata yang digunakan musuh tak diberikan pada Satuan Intelijen Pertahanan dan Keamanan. Selain itu, pasukan yang dipimpinnya juga tak diberikan informasi detail mengenai sepak terjang musuh.
"Yang dikatakan hanya tidak perlu takut. Karena yang dihadapi kira-kira di sana setara hansip," ujar dia.
Menurut dia, operasi ini sebuah tragedi kemanusiaan lantaran banyak prajurit yang gugur dalam medan perang. Mereka diberikan tugas pokok untuk merebut tiga titik yaitu, pusat pemerintahan Kota Dili, pelabuhan dan bandara udara.
"Selama persiapan kami lakukan latihan secara sederhana. Kondisi pasukan terbatas dan kekurangan. Walau demikian latihan dilakukan oleh seluruh anggota dengan semangat dan kesungguhan yang tinggi dengan memanfaatkan sumber daya yang ada," jelasnya.
Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan juga memiliki kenangan yang tak bisa dilupakan saat operasi Seroja. Dia masih ingat betul momen terbang selama enam jam dari Lanud Iswahyudi, Madiun menuju Kota Dili, Timor-timor.
Dari ceritanya, saat itu para prajuritnya sampai harus menahan buang air. Tapi ada saja yang tidak sanggup menahannya.
"Kami di pesawat terbang hampir enam jam. Mungkin maaf banyak yang buang air kecil di celana, buang air besar di celana," kata Luhut saat peringatan 40 tahun penerjunan di Kota Dili di Mako Kopassus, Jakarta, Senin (7/12).
Prajurit Kopassus dihadapkan pada situasi yang menuntut kesiagaan. Saat hendak terjun dari pesawat, musuh langsung mengarahkan tembakan ke prajurit Kopassus.
"Ada tembakan, pesawat belok. Ada (prajurit) yang masuk di laut. Ini suatu momen yang benar-benar membuat kita teringat semua bagaimana operasi dilakukan. Gagah berani, tapi tidak terencana dengan baik," ujar Jenderal (HOR) Purnawirawan ini.
Luhut juga menggambarkan kelelahan prajuritnya yang setiap hari harus menggendong ransel seberat 35 kilogram, lengkap dengan persenjataan. Mantan komandan Kompi A Satgas Nanggala V di Kota Dili ini meminta para perwira saat ini mengambil pembelajaran dari tugas militer pendahulunya.
"Ini pembelajaran mungkin bagi para perwira yang masih sekarang berkarya, perencanaan satu operasi harus dilakukan dengan baik. Hal itu tidak kami dapatkan," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia tengah memperingati peristiwa kelam Gerakan 30 September oleh PKI.
Baca SelengkapnyaSaat mengabadikan momen keindahannya di bawah dasar laut, ia hampir menjadi santapan seekor buaya.
Baca SelengkapnyaMenariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia.
Baca SelengkapnyaBeberapa nama perwira TNI alumni AKABRI 1970 yang gugur di Operasi Seroja.
Baca SelengkapnyaSebuah peristiwa pembajakan pesawat maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan 206 ini menjadi momen bersejarah bagi Kopassus.
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaBuaya itu mencoba untuk menerkam petugas yang mencoba menangkapnya.
Baca SelengkapnyaKesal tak bisa mengalahkan kapten baret merah Indonesia, mereka melampiaskannya pada jaket militer tersebut.
Baca SelengkapnyaPeringatan ini bertujuan mengenang dua peristiwa yang terjadi dalam satu hari.
Baca SelengkapnyaUpaya pencurian itu terjadi saat kapal lego jangkar di perairan Dumai
Baca SelengkapnyaCerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca Selengkapnya