Cerita Kelompok Tani Tunas Tanjung Harapan Lestarikan Mangrove di Deli Serdang
Tak sekadar patroli, Kelompok Tani Tunas Tanjung Harapan juga merabilitasi hutan yang rusak.
Tak sekadar patroli, Kelompok Tani Tunas Tanjung Harapan juga merabilitasi hutan yang rusak.
Ekosistem mangrove memiliki peranan penting dalam pemeliharaan produktivitas perairan dan menunjang kehidupan wilayah pesisir. Namun ternyata banyak masyarakat yang belum sadar akan arti penting mangrove yang ada di pesisir pantai.
Hutan mangrove di Kabupaten Deli Serdang di Sumatera Utara misalnya. Mangrove yang sangat berharga ini rusak karena ulah tangan-tangan tidak bertanggung jawab yang sering merambahnya.
Beruntung ada Kelompok Tani Tunas Tanjung Harapan yang terus menjaga hutan mangrove ini agar tetap lestari. Bahkan untuk menghindari perambahan hutan mangrove, kelomok tani ini rutin berpatroli.
"Langkah yang kami ambil untuk mengatasi kerusakan hutan mangrove adalah dengan cara berpatroli. Kami berpatroli rutin selama satu minggu. Kami patroli untuk mencegah tangan-tangan tidak bertanggungjawab yang akan merusak mangrove ini," ujar Dedi Ketua Kelompok Tani Tunas Tanjung Harapan.
Tak sekadar patroli, Kelompok Tani Tunas Tanjung Harapan juga merabilitasi hutan yang rusak. Dibantu masyarakat sekitar Kelompok Tani Tunas Tanjung Harapan rutin melakukan tanam bibit pohon bakau di area huta mangrove di Deli Serdang.
Namun penanam bibit di hutan mangrove bukan tanpa hambatan. Kawasan hutan yang dipenuhi duri hingga ular berbisa menjadi lawan hambatan bagi Kelompok Tani Tunas Tanjung Harapan dan warga yang ingin kembali menanam pohon bakau.
Abas, anggota Kelompok Tani Tunas Tanjung Harapan.
Tak hanya itu masyarakat setempat juga menikmati hasilnya karena dengan hutan mangrove yang sehat, maka biota lautnya juga semakin kaya.
"Terima kasih kepada BGRM yang telah membantu dalam melestarikan hutan mangrove ini," pungkas Dedi.
Hutan mangrove sendiri adalah salah satu ekosistem hutan dengan kelompok tumbuhan yang dapat hidup di daerah dengan kadar garam yang tinggi.
Baca SelengkapnyaKTH Maju Bersama dibantu dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) dalam pengembangan produk ikan baronang.
Baca SelengkapnyaWisatawan dapat menikmati hamparan mangrove yang begitu terbentang luas.
Baca SelengkapnyaKawasan Ekowisata Mangrove PIK memiliki luas 95,50 hektare. Tempatnya menarik dan patut untuk dikunjungi.
Baca SelengkapnyaPeringatan Hari Mangrove Sedunia pada 26 Juli ditetapkan oleh UNESCO sejak tahun 2015.
Baca SelengkapnyaMelalui penanaman 22.000 pohon mangrove di 3 kota yaitu Makassar, Banjarmasin dan Mataram, PNM berusaha memberi inspirasi untuk membantu kondisi lingkungan.
Baca SelengkapnyaMegawati selaku Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia juga akan menerima cendera mata dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Baca SelengkapnyaButuh hampir waktu sekitar 5 jam, api yang membakar kawasan hutan tersebut sudah bisa dikendalikan.
Baca SelengkapnyaDi sini tidak banyak pilihan untuk dimakan selain daun-daunan dan kacang-kacangan dari hutan.
Baca Selengkapnya