Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Kepala Desa Studi Banding ke China Ibarat Kisah Kabayan dan Nyi Iteung

Cerita Kepala Desa Studi Banding ke China Ibarat Kisah Kabayan dan Nyi Iteung Kepala Desa Panggungharjo Wahyudi. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Seperti kisah Kabayan dan istrinya Nyi Iteung sewaktu pergi ke kota yang ada dibenak Kepala Desa Panggungharjo Wahyudi saat tiba di kota Beijing, China pada Sabtu (23/3).

Maklum, Wahyudi bersama rekan-rekan lainnya dari kepala desa, penggiat desa dan pendamping desa diberangkatkan oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk Studi Banding di China.

Dalam catatannya, Wahyudi menceritakan terkait para delegasi Indonesia ini dengan bersemangat keluar dari pesawat saat tiba di bandara Beijing yang sedang pergantian musim dingin ke musim semi dengan suhu berkisar antara 3 sampai 18 derajat Celsius.

Masih di Bandara Beijing, semua penumpang yang bukan warga negara Tiongkok harus melakukan pengecekan sidik jari dengan passport secara mandiri melalui mesin pindai. Kalau sudah sesuai akan memperoleh semacam kartu pas. Setelah itu, ada pemeriksaan keimigrasian, sambil menunggu antrian pemeriksaan, Kepala Desa Panggungharjo mendapat teguran dari petugas keamanan karena mengabadikan situasi pemeriksaan dengan kamera hand phone.

"Untunglah staf kedutaan Tiongkok Mr. Xie Chenngsuo yang menjabat sebagai First Secretary of Embassy of China in Indonesia segera datang dan memintakan maaf atas ke-ndeso-an kami. Lepas dari pemeriksaan imigrasi kita kemudian harus menaiki kereta bandara untuk sampai terminal barang untuk mengambil bagasi. Setelah itu menuju tempat penginapan di Yu Yang Hotel," katanya.

Selama perjalanan menuju hotel, di kanan kiri jalan, tampak pohon sakura mulai menampakkan daun dan kuncup bunga yang masih malu menyapa mentari pagi. Bahkan, di beberapa sudut kota banyak ditemui ruang terbuka hijau dimana para lansia berkumpul dan beraktivitas, bahkan ada beberapa pasangan lansia yang sedang belajar dansa.

"Turut bahagia rasanya melihat orang orang yang sudah sepuh mengisi hari tuanya dengan kegembiraan," katanya.

Sesampainya di hotel, seorang pegawai pemerintah di Departemen Kerjasama Internasional kementrian Pertanian dan Pedesaan Republik Rakyat Tiongkok memberikan arahan terkait dengan kamar dan agenda kegiatan selama di Beijing. Hal yang mengejutkan saat diberikan satu kantong besar untuk masing masing orang yang ternyata kantong ini berisi 1 unit wireless router dan 1 unit universal travel adaptor. Dua barang yang sewaktu di Indonesia sempat menteror para peserta terkait informasi stop kontak yang berbeda dengan Indonesia.

"Ternyata semuanya telah disiapkan dengan sangat detail. Seolah mereka sangat paham dengan apa yang dibutuhkan. Dengan peristiwa ini, kita diberikan pemahaman bagaimana seorang penyedia barang maupun jasa harus memahami permasalahan yang dihadapi oleh customers sehingga mampu menghadirkan barang maupun jasa yang sama persis dengan apa yang dibutuhkan oleh customers inilah yang disebut sebagai pelayanan paripurna (service excellence). Pelayanan yang mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh pelanggan secara sempurna," katanya.

Perlu diketahui, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo melepas sejumlah kepala desa, penggiat desa dan pendamping desa yang akan mengikuti studi banding ke negara Korea dan China pada Jumat (22/3).

Salah satu tujuan pengiriman itu agar desa-desa lebih inovatif dalam melaksanakan kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Hal tersebut sejalan dengan salah satu program yang diusung Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yakni Program Inovasi Desa.

Menurut Eko, studi banding ke luar negeri diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan memunculkan inovasi dalam pengelolaan dan pembangunan desa, serta para peserta dapat membangun jaringan, menambah pengetahuan dan membuka pasar antar kepala desa dengan mitra luar negeri.

"Kita memerlukan kepala desa, pengiat desa dan pendamping desa untuk lebih punya wawasan lagi. Diharapkan setelah kunjungan itu, para peserta bisa menerapkan didesanya masing-masing apa yang apa yang mereka liat di luar negeri," katanya.

Lebih lanjut, Eko menambahkan bahwa untuk tahun ini, Kemendes PDTT telah merencanakan akan mengirim seribu peserta dari kepala desa, penggiat desa dan pendamping desa ke sejumlah negara lainnya untuk studi banding seperti ke negara Jepang, Thailand, Vietnam dan Malaysia.

"Salah satu cara yang paling cepat kita belajar adalah kita melihat negara lain yang relatif sudah maju. kita harapkan kepala desa dan penggiat desa ini punya wawasan yang lebih lagi. Kegiatan ini juga penting untuk pengembangan sumber daya manusia di Indonesia. Jadi tidak hanya infrastruktur yang dibangun, tapi juga manusianya," katanya.

Sementara itu, Sekjen Kemendes PDTT Anwar Sanusi menyebutkan bahwa para peserta yang mengikuti studi banding ke China akan mempelajari terkait revitalisasi pembangunan desa, kebijakan pengentasan kemiskinan, pertanian modern, perikan air tawar dan diskusi dengan perani lokal di china.

"Sedangkan yang ke negara Korea akan mempelajari terkait pembangunan pemberdayaan masyarakat desa, mengunjungi pusat buah buah kering dan mempelajari pendistribuannya serta mengunjungi pabrik pengolahan ikan dan pasar-pasar perdesaan di Korea," katanya. (mdk/paw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah
Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah

Irham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.

Baca Selengkapnya
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

Baca Selengkapnya
Wanita Ini Ceritakan Perjalanan Hidupnya dari Nol hingga Bisa Biayai Dua Adiknya di Sekolah Mahal, Bikin Salut
Wanita Ini Ceritakan Perjalanan Hidupnya dari Nol hingga Bisa Biayai Dua Adiknya di Sekolah Mahal, Bikin Salut

Ia mengunggah bagaimana perjuangannya membangun bisnisnya hingga kini bisa sukses dan mengangkat ekonomi keluarga.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dihadiri Orang Tua dan Kekasih, Momen Perayaan Sidang Kelulusan Wanita Ini Bikin Iri Warganet
Dihadiri Orang Tua dan Kekasih, Momen Perayaan Sidang Kelulusan Wanita Ini Bikin Iri Warganet

Betapa bahagianya wanita tersebut ketika sang kekasih hingga keluarganya menyempatkan waktu untuk datang ke kampus dan merayakan sidang kelulusannya.

Baca Selengkapnya
China Daratkan Wahana Luar Angkasa di Sisi Terjauh Bulan, Punya Misi Ungkap Salah Satu Rahasia Semesta
China Daratkan Wahana Luar Angkasa di Sisi Terjauh Bulan, Punya Misi Ungkap Salah Satu Rahasia Semesta

China Daratkan Wahana Luar Angkasa di Sisi Terjauh Bulan, Punya Misi Ungkap Salah Satu Rahasia Semesta

Baca Selengkapnya
Sempat Putus Sekolah, Pria Ini Jadi Pengusaha Air Terkaya di China
Sempat Putus Sekolah, Pria Ini Jadi Pengusaha Air Terkaya di China

Pria ini menjadi orang terkaya di China pada 2023.

Baca Selengkapnya
Miliki Keluarga Kandung Kaya Raya, Cerita Pilu Pemulung Ini Hidup Susah Mencari Nafkah 'Anak-anak Putus Sekolah'
Miliki Keluarga Kandung Kaya Raya, Cerita Pilu Pemulung Ini Hidup Susah Mencari Nafkah 'Anak-anak Putus Sekolah'

Seorang pemulung asal Palembang harus hidup di jalan padahal memiliki keluarga yang kaya raya.

Baca Selengkapnya
Jauh-jauh dari Indonesia, Pria Ini Angon 28 Ekor Kambing di Hongkong
Jauh-jauh dari Indonesia, Pria Ini Angon 28 Ekor Kambing di Hongkong

Seorang TKI yang bekerja di Hongkong membagikan pengalamannya saat merawat kambing milik bosnya.

Baca Selengkapnya
Warga Negara Inggris ini Bersepeda Sendirian dari China ke Australia, Begini Keseruannya saat Tiba di Semarang
Warga Negara Inggris ini Bersepeda Sendirian dari China ke Australia, Begini Keseruannya saat Tiba di Semarang

Ia mempelajari budaya dan mencicipi kuliner baru pada setiap negara yang disinggahi

Baca Selengkapnya