Cerita Vendor Diminta Perbaiki Rumah Pribadi SYL hingga Pasang AC di Rumah Anaknya Pakai Uang Kementan
Fajar mengaku untuk permintaan pemasangan AC di rumah Thita karena ada perintah.
Fajar yang merupakan vendor dari Kementrian Pertanian dihadirkan jadi saksi.
Cerita Vendor Diminta Perbaiki Rumah Pribadi SYL hingga Pasang AC di Rumah Anaknya Pakai Uang Kementan
Direktur CV Mandiri Selaras Budi, Fajar Novianasyah mengaku dirinya sempat diminta untuk merenovasi rumah pribadi milik eks Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL). Tidak hanya itu, dia bahkan sempat diminta untuk memasang AC di rumah anak SYL.
Fajar yang merupakan vendor dari Kementrian Pertanian (Kementan) dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan perkara gratifikasi dan pemerasan SYL Rabu (22/5). Awal permintaan renovasi rumah SYL tersebut dimintai ke padanya pada tahun 2020 oleh Dirjen Alat dan Mesin Pertanian, Muhammad Hatta.
"Ok jadi 2020, pak Hatta udah minta pada Saudara untuk merenovasi hal yang pribadi dari Menteri?," tanya jaksa.
"Siap," ujar Fajar yang membenarkan.
"Rumah, kamarnya, bahkan mengadakan meja makan kalau di sini (BAP)?" tanya jaksa.
"Iya, dari awal Pak Menteri menjabat," ucap Fajar.
Awal mula CV Selaras Budi akhirnya dapat menjadi salah satu vendor di Kementan bermula dari permintaan untuk memasang pengharum ruangan. Hingga akhirnya berjalan terus menerus dan diminta untuk melakukan renovasi.
"Saya peringatkan ya, di sini saksi pernah melalui CV Maksima, pekerjaan renovasi rumah dinas di Wichan (Widya Chandra) yang katanya enggak jadi, tapi jadinya kapan?" tanya Jaksa.
"Tidak terlaksana," ujar Fajar.
"Oh, terus kenapa saksi beri tahu pekerjaan tersebut nggak ada?," tanya Jaksa.
"Karena Corona," ungkap saksi.
Hingga akhirnya ada permintaan lain yang menjadi kepentingan pribadi eks Gubernur Sulawesi Selatan itu diantaranya adalah memasang AC SYL dan anaknya, Indira Chuanda Thita Syahrul.
"Kemudian pemasangan 5 AC rumah di Limo. Itu di Limo tahu Limo itu di mana?" tanya Jaksa.
"Siap, di Permata Hijau," kata Fajar.
"Itu rumahnya siapa?" tanya Jaksa.
"Rumah pribadi Pak SYL," sebut saksi
"Lima buah Ac di rumah ya?" tanya jaksa.
"Siap," Fajar membenarkan.
"Kemudian 1 buah Ac milik Bu Thita, pernah juga?" tanya Jaksa.
"Siap, Lebak Bulus," sebut Fajar.
Fajar mengaku untuk permintaan pemasangan AC di rumah Thita karena ada perintah dari mantan Subkoordinator Pemeliharaan Biro Umum dan Pengadaan Kementerian Pertanian (Kementan), Gempur Aditya. Hingga akhirnya untuk semua pembayaran tersebut ditanggung oleh Kementan.
"Pak Gempur minta pasang. Pembayarannya lewat Pak Gempur?" tanya Jaksa.
"Siap. Di-SPJ-kan," kata Fajar.