CSIS Nilai Pilkada Langsung Jadi Sumber Rekrutmen Tokoh Nasional
Merdeka.com - Wacana pemilihan kepala daerah atau Pilkada menggunakan mekanisme tak langsung menuai polemik. Peneliti Centre For Strategic And Internatiol Studies (CSIS), Arya Fernandes turut menanggapi wacana tersebut.
Dia menilai Pilkada langsung yang telah dilakukan beberapa tahun lalu telah mendapat respons positif dari publik. Hal itu ditandai dengan partisipasi masyarakat pada Pilkada tahun 2018 cukup tinggi, yakni sebesar 73%. Bahkan, keikutsertaan masyarakat dalam Pilkada terus meningkat setiap tahunnya.
Arya berpendapat Pilkada langsung merupakan momentum penting dan menjadi langkah awal bagi calon kandidat dalam memulai perjalanan politiknya dari daerah.
-
Apa yang dilakukan untuk Pilkada 2020? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada merupakan singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah.Pilkada dilakukan untuk memilih calon kepala daerah oleh penduduk di daerah administratif setempat yang memenuhi persyaratan.
-
Apa itu Pilkada serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
"Pilkada langsung sejak 2005 sudah menjadi sumber rekruitmen politik di tingkat nasional, Pak Jokowi misalnya," ujar Arya pada acara Konferensi Pers CSIS di Hotel Ibis Jakarta Tamarin, Minggu (8/12).
Jokowi Awali Karir Politik dari Pilkada Langsung
Jokowi, lanjut dia, mulai meniti karir politiknya secara berjenjang. Diawali dengan maju dalam kontestasi Pemilihan Wali Kota Solo. Setelah selesai menjabat sebagai Wali Kota Solo, Jokowi bertarung di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012. Dua tahun menjabat sebagai Gubernur DKI, Jokowi maju di kontestasi Pilpres.
Kini, Jokowi telah berhasil memenangkan Pilpres selama dua kali berturut-turut, Pilpres 2014 dan 2019.
"Nah, kalau kita hilangkan Pilkada langsung, tentu sumber rekruitmen politik kita di daerah menjadi hilang," tambah Arya.
Menurut Arya, bila Pilkada langsung dilakukan maka kecenderungan partai politik hanya mencalonkan orang-orang pilihannya. Selain itu, dikhawatirkan partai-partai baru akan kesulitan mengikuti Pilkada yang akan datang.
Reporter Magang: Bagus Kusumo
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Isa juga meminta kerja sama masyarakat dalam menjaga situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif selama pelaksanaan tahapan Pilkada.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Airlangga menyebut Jokowi memiliki pengaruh pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Baca SelengkapnyaTanpa hoaks politik, tanpa isu sara dan politik identitas merupakan salah kunci suksesnya Pilkada yang aman, damai dan sejuk.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pangdam mengatakan TNI tidak boleh terlibat baik secara langsung dengan mendukung salah satu pasangan calon pada pilkada
Baca SelengkapnyaTerkait paslon yang didukung Jokowi di Pilpres 2024, Kaesang meminta agar ditanyakan langsung ke presiden
Baca SelengkapnyaViral di media sosial sosok polisi yang duji kesetiannya dengan pacar oleh atasannya.
Baca SelengkapnyaTudingan Melki melakukan kekerasan seksual pertama kali ramai diperbincangkan di media sosial setelah diunggah akun @BulanPemalu.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan tak memiliki kekuasaan untuk mencalonkan atau mengusung sosok di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaCak Imin berharap agar Tim Hukum Nasional (THN) AMIN bisa sukses dalam sidang sengketa tersebut.
Baca Selengkapnya