Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cuaca ekstrem, PT KAI Daop 5 waspadai titik-titik rawan longsor

Cuaca ekstrem, PT KAI Daop 5 waspadai titik-titik rawan longsor ilustrasi kereta api. ©2014 Merdeka.com/Shutterstock/l i g h t p o e t

Merdeka.com - Cuaca ekstrem yang terus terjadi dalam beberapa hari belakangan di wilayah Selatan Jawa Tengah, membuat PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (KAI Daop) 5 Purwokerto menyiagakan petugas selama 24 jam di titik rawan bencana. Langkah tersebut dilakukan untuk menjamin kelancaran perjalanan kereta api dan keselamatan penumpang transportasi massal tersebut.

Manajer Jalan Rel dan Jembatan PT KAI Daop 5 Purwokerto, Suyanto mengatakan saat ini menyiagakan 171 personel. Sedangkan, fokus penjagaan berada di ada empat titik daerah rawan yang dijaga petugas selama 24 jam.

Titik tersebut, jelasnya, berada di kilometer 304+25 antara Prupuk-Linggapura yang berpotensi rawan longsor, kemudian di kilometer 360+150/300 antara Notog-Kebasen yang ancamannya berupa tebing rawan longsor.

"Selain itu, kilometer 422+900 sampai dengan 423+900 antara Tambak-Ijo yang kerawanannya berupa tebing rawan longsor dan kilometer 448+600 sampai dengan 450+400 antara Soka-Kebumen, yakni tebing rawan longsor," ujarnya, Rabu (12/10).

Suyanto mengatakan antisipasi tersebut dilakukan dengan mengacu pada data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang dalam beberapa hari terakhir mencatat tingginya curah hujan di wilayah Kebumen, Cilacap dan Purwokerto.

"Sampai saat ini, kami sudah melakukan pengecekan, pengawasan dan langkah-langkah antisipasi pada semua titik-titik rawan dan yang berpotensi bahaya serta yang mempunyai history longsor atau banjir. Selain itu dilakukan penebangan pohon di sekitar rel kereta api yang berpotensi tumbang dan menutupi jalur kereta api," ucapnya.

Selain menambah petugas jaga di titik rawan, pihaknya juga melakukan beberapa rekayasa situasi. Ia mencontohkan, di bagian sebelah timur Terowongan Ijo, PT KAI memperlebar drainase menuju aliran sungai.

"Tujuannya adalah mengurangi efek dan akibat dari air hujan yang sewaktu-waktu bisa menggenang tubuh badan rel. Selain itu, di sekitar tebing rawan longsor, diberi cerucuk yang terbuat dari rel atau bambu untuk memperkuat struktur tanah di sekitar rel kereta api," ucapnya.

Rekayasa tersebut, lanjutnya, untuk mengantisipasi jika terjadi longsoran, akan mengurangi potensi tanah menutup rel kereta api. Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan satuan kerja (satker) untuk melakukan pemagaran di titik rawan longsor jalur ganda yang saat ini sedang dikerjakan.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cuaca Ekstrem Ancam Wilayah Jateng pada Masa Jelang Lebaran, Ini Imbauan bagi Pemudik
Cuaca Ekstrem Ancam Wilayah Jateng pada Masa Jelang Lebaran, Ini Imbauan bagi Pemudik

Cuaca ekstrem itu salah satunya dipengaruhi oleh kondisi wilayah Jateng yang telah memasuki musim pancaroba

Baca Selengkapnya
4 Fakta Terbaru Cuaca Ekstrem yang Terjadi di Semarang, Sebabkan Banjir hingga Tanah Longsor
4 Fakta Terbaru Cuaca Ekstrem yang Terjadi di Semarang, Sebabkan Banjir hingga Tanah Longsor

Banjir yang menggenangi Stasiun Semarang Tawang membuat perjalanan kereta api terganggu

Baca Selengkapnya
Kapolri Beberkan Biang Kerok Penyebab Macet 12 Kilometer saat Mudik di Jalur Sumatera
Kapolri Beberkan Biang Kerok Penyebab Macet 12 Kilometer saat Mudik di Jalur Sumatera

Jalan lintas Sumatera terpantau macet parah sepanjang 12 kilometer pada Jumat (5/4) sore.

Baca Selengkapnya
Daftar 21 Daerah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang
Daftar 21 Daerah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang

Sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

Baca Selengkapnya
Cuaca Ekstrem Landa Jakarta, Warga Diminta Hindari Pinggir Sungai dan Waduk
Cuaca Ekstrem Landa Jakarta, Warga Diminta Hindari Pinggir Sungai dan Waduk

BPBD DKI Jakarta meminta warga agar tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir di wilayah Ibu Kota.

Baca Selengkapnya
Rel Tertimbun Longsor di Banyumas, KA Tujuan dan Keberangkatan Daop 6 Dialihkan Memutar
Rel Tertimbun Longsor di Banyumas, KA Tujuan dan Keberangkatan Daop 6 Dialihkan Memutar

Rel Tertimbun Longsor di Banyumas, KA Tujuan dan Keberangkatan Daop 6 Dialihkan Memutar

Baca Selengkapnya
BMKG Minta Warga Pandeglang dan Lebak Waspada Dampak Hujan Lebat, Rawan Longsor hingga Erosi Tanah
BMKG Minta Warga Pandeglang dan Lebak Waspada Dampak Hujan Lebat, Rawan Longsor hingga Erosi Tanah

BMKG mengatakan jika di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, Banten masuk kategori daerah prakiraan hujan lebat.

Baca Selengkapnya
11 Perjalanan Kereta Sempat Terganggu Akibat Gempa Kabupaten Bandung, Ini Daftarnya
11 Perjalanan Kereta Sempat Terganggu Akibat Gempa Kabupaten Bandung, Ini Daftarnya

Ayep menyampaikan permohonan maaf atas tertahannya perjalanan beberapa KA tersebut.

Baca Selengkapnya
BMKG: 12 Daerah Berstatus Siaga-Waspada Cuaca Ekstrem
BMKG: 12 Daerah Berstatus Siaga-Waspada Cuaca Ekstrem

BMKG menetapkan 12 daerah berstatus siaga hingga waspada cuaca ekstrem

Baca Selengkapnya
38 Daerah di Jatim Berpotensi Alami Puting Beliung hingga Hujan Es, Waspadai Ini
38 Daerah di Jatim Berpotensi Alami Puting Beliung hingga Hujan Es, Waspadai Ini

Ancaman cuaca ekstrem ini diprediksi terjadi hingga 18 Maret 2024 mendatang

Baca Selengkapnya
BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Berpotensi di 27 Daerah Ini
BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Berpotensi di 27 Daerah Ini

Hari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang

Baca Selengkapnya
23 Daerah Berpotensi Diterjang Hujan Badai, Ini Daftarnya
23 Daerah Berpotensi Diterjang Hujan Badai, Ini Daftarnya

Hujan badai yang dimaksud yaitu hujan disertai angin kencang serta kilat dan petir.

Baca Selengkapnya