Cuaca ekstrem, PT KAI Daop 5 waspadai titik-titik rawan longsor
Merdeka.com - Cuaca ekstrem yang terus terjadi dalam beberapa hari belakangan di wilayah Selatan Jawa Tengah, membuat PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (KAI Daop) 5 Purwokerto menyiagakan petugas selama 24 jam di titik rawan bencana. Langkah tersebut dilakukan untuk menjamin kelancaran perjalanan kereta api dan keselamatan penumpang transportasi massal tersebut.
Manajer Jalan Rel dan Jembatan PT KAI Daop 5 Purwokerto, Suyanto mengatakan saat ini menyiagakan 171 personel. Sedangkan, fokus penjagaan berada di ada empat titik daerah rawan yang dijaga petugas selama 24 jam.
Titik tersebut, jelasnya, berada di kilometer 304+25 antara Prupuk-Linggapura yang berpotensi rawan longsor, kemudian di kilometer 360+150/300 antara Notog-Kebasen yang ancamannya berupa tebing rawan longsor.
-
Apa dampak cuaca ekstrem di Jateng? Dampak Cuaca Ekstrem Terjang Jateng, Sebabkan Longsor hingga Angin Kencang di Beberapa Tempat Cuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
-
Mengapa cuaca ekstrem terjadi di Jateng? Potensi cuaca ekstrem itu dipicu oleh pola belokan angin dan korvergensi yang terlihat dominan di wilayah Pulau Jawa termasuk Jateng, serta labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jawa Tengah.
-
Dimana potensi cuaca ekstrem mengancam? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Kapan cuaca panas ekstrem di Jawa Tengah? Akhir-akhir ini cuaca panas ekstrem melanda beberapa wilayah di Pulau Jawa. Cuaca ekstrem pula melanda Provinsi Jawa Tengah.
-
Mengapa cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Jakarta? Cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh adanya aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) atau fenomena perambatan awan yang memasuki wilayah Indonesia.
-
Kapan cuaca di Indonesia ekstrem? Cuaca belakangan ini di Indonesia seperti sedang bergejolak, kadang panas menyengat, kadang hujan deras disertai angin kencang.
"Selain itu, kilometer 422+900 sampai dengan 423+900 antara Tambak-Ijo yang kerawanannya berupa tebing rawan longsor dan kilometer 448+600 sampai dengan 450+400 antara Soka-Kebumen, yakni tebing rawan longsor," ujarnya, Rabu (12/10).
Suyanto mengatakan antisipasi tersebut dilakukan dengan mengacu pada data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang dalam beberapa hari terakhir mencatat tingginya curah hujan di wilayah Kebumen, Cilacap dan Purwokerto.
"Sampai saat ini, kami sudah melakukan pengecekan, pengawasan dan langkah-langkah antisipasi pada semua titik-titik rawan dan yang berpotensi bahaya serta yang mempunyai history longsor atau banjir. Selain itu dilakukan penebangan pohon di sekitar rel kereta api yang berpotensi tumbang dan menutupi jalur kereta api," ucapnya.
Selain menambah petugas jaga di titik rawan, pihaknya juga melakukan beberapa rekayasa situasi. Ia mencontohkan, di bagian sebelah timur Terowongan Ijo, PT KAI memperlebar drainase menuju aliran sungai.
"Tujuannya adalah mengurangi efek dan akibat dari air hujan yang sewaktu-waktu bisa menggenang tubuh badan rel. Selain itu, di sekitar tebing rawan longsor, diberi cerucuk yang terbuat dari rel atau bambu untuk memperkuat struktur tanah di sekitar rel kereta api," ucapnya.
Rekayasa tersebut, lanjutnya, untuk mengantisipasi jika terjadi longsoran, akan mengurangi potensi tanah menutup rel kereta api. Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan satuan kerja (satker) untuk melakukan pemagaran di titik rawan longsor jalur ganda yang saat ini sedang dikerjakan.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cuaca ekstrem itu salah satunya dipengaruhi oleh kondisi wilayah Jateng yang telah memasuki musim pancaroba
Baca SelengkapnyaBanjir yang menggenangi Stasiun Semarang Tawang membuat perjalanan kereta api terganggu
Baca SelengkapnyaJalan lintas Sumatera terpantau macet parah sepanjang 12 kilometer pada Jumat (5/4) sore.
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaBPBD DKI Jakarta meminta warga agar tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir di wilayah Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaRel Tertimbun Longsor di Banyumas, KA Tujuan dan Keberangkatan Daop 6 Dialihkan Memutar
Baca SelengkapnyaBMKG mengatakan jika di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, Banten masuk kategori daerah prakiraan hujan lebat.
Baca SelengkapnyaAyep menyampaikan permohonan maaf atas tertahannya perjalanan beberapa KA tersebut.
Baca SelengkapnyaBMKG menetapkan 12 daerah berstatus siaga hingga waspada cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaAncaman cuaca ekstrem ini diprediksi terjadi hingga 18 Maret 2024 mendatang
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Dishub Jakarta menghentikan sementara operasional angkutan kapal untuk wilayah Jakarta pada Selasa (10/12).
Baca SelengkapnyaHari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca Selengkapnya