Data Sosial Utuh Dinilai Jadi Modal Pemerintah Galang Partisipasi Warga Lawan Corona
Merdeka.com - Dosen Sosiologi Politik Universitas Negeri Jakarta Ubedilah Badrun menegaskan pentingnya data sosial dalam membuat kebijakan. Hal inilah yang juga harus diperhatikan pemerintah sebagai pembuat kebijakan.
Data sosial yang utuh, jelas dia, dibutuhkan agar pemerintah dapat membuat kebijakan yang tepat sasaran. Juga untuk mendesain pola pendekatan kepada masyarakat.
Contohnya, saat ini Pemprov DKI Jakarta hendak mengajak partisipasi warga di permukiman padat penduduk untuk terlibat dalam program penanganan Covid-19. Namun untuk mengajak partisipasi warga pemerintah harus memahami kelompok sasaran, atau komunitas yang mau diajak berpartisipasi.
-
Mengapa data penting untuk program penanggulangan kemiskinan? Data merupakan komponen utama dalam program penanggulangan kemiskinan. Tanpa data yang akurat, program-program penanggulangan kemiskinan akan berisiko besar tidak tepat sasaran.
-
Bagaimana cara Kemensos mengusulkan perbaikan data? 'Sejak awal saya menjabat sebagai Menteri Sosial, saya menerima banyak surat cinta dari BPK, BPKP atau lembaga lain yang isinya data kami tidak berintegritas. Kemudian ada juga masalah transparansi dan regulasi data bansos. Dari sanalah kami bertekad melakukan perbaikan,' ujar Mensos Risma.
-
Kenapa penting data pemilih akurat? Dengan memutakhirkan data pemilih, Pantarlih membantu mencegah berbagai masalah yang dapat timbul, seperti pemilih ganda, pemilih fiktif, atau pemilih yang tidak memenuhi syarat.
-
Bagaimana cara pemerintah bagikan bansos? Menko PMK juga menyarankan Kemensos memberikan pembinaan untuk korban judi online yang mengalami gangguan psikososial.
-
Bagaimana BPS memastikan data akurat? BPS juga bertanggung jawab dalam penetapan sistem pengumpulan, pengolahan, dan penyebarluasan statistik yang sesuai dengan standar internasional untuk memastikan keakuratan dan keandalan data.
-
Bagaimana pengendalian sosial membantu masyarakat? Pemberlakuan pengendalian sosial diharapkan mampu meluruskan anggota masyarakat yang berperilaku menyimpang atau membangkang.
Pemahaman secara menyeluruh, kata dia, hanya bisa didapatkan bila pembuat kebijakan memiliki data sosial yang utuh terkait masyarakatnya.
"Perlu ada satu data yang utuh tentang 457 RW yang betul-betul yang secara sanitasi memang masih cukup memprihatinkan, menurut data BPS," kata dia dalam diskusi, Jumat (29/5).
"Pertanyaan apa ada data sosial yang utuh. Begitu kita tidak punya data sosia yang utuh, mendorong partisipasi sosial warga itu betapa susahnya," lanjut dia.
Dia pun menegaskan bahwa dalam mengelola sebuah wilayah, apalagi wilayah ibu kota seperti DKI Jakarta, kebijakan harus berbasis data. Prinsip knowledge to policy harus benar-benar dijalankan.
"Karena prinsip penting dari negara modern, apalagi di ibu kota logic yang dipakai ada knowledge to policy. riset to policy, data to policy. Kalau kita buat program tapi data tidak punya itu bisa salah program, salah sasaran," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masih ada tantangan dalam pemenuhan data pemerintah yang berintegritas tinggi.
Baca Selengkapnyandonesia tidak akan mampu mencapai visi tersebut tanpa data yang akurat dan terpercaya.
Baca SelengkapnyaData yang valid, akurat dan terkini amat dibutuhkan sebagai pondasi perencanaan pembangunan.
Baca SelengkapnyaMenjadi sebuah kebutuhan pemanfaatan teknologi AI bagi pemerintah.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Bontang mulai mensosialisasikan Kebijakan Satu Data Indonesia.
Baca SelengkapnyaDirjen Penataan Agraria, Dalu Agung Darmawan menyebut bahwa outcome Reforma Agraria bisa berdampak terhadap perekonomian masyarakat.
Baca Selengkapnya