Deretan Tokoh Nasional yang Pernah Kunjungi Ponpes Al-Zaytun, Ada yang Datang 2 Kali
Merdeka.com - Kontroversi Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun Jawa Barat menyeret pihak Istana Negara. Isu berkembang ada pihak dari Istana turut menjadi beking Ponpes pimpinan Panji Gumilang itu.
Isu tersebut buru-buru disanggah Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Jokowi menegaskan akan melaporkan situasi terkait kasus Ponpes Al-Zaytun, setelah ditangani Menko Polhukam Mahfud MD dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Sementara itu, Kepala Staf Kepresiden, Jenderal TNI Purn Moeldoko membantah tudingan telah melindungi Ponpes Al-Zaytun.
-
Siapa yang membangun Pesantren Bumi Tanah Jawi? Cak Diqin mendirikan Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Qur’an Bumi Tanah Jawi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
-
Kenapa Gubernur Kalimantan Selatan mengunjungi pesantren? Pada kesempatan tersebut, Sahbirin mengajak ratusan santri untuk meniru akhlak dari Rasulullah SAW.
-
Di mana kasus pencabulan pengasuh Ponpes terjadi? Kasus pencabulan kembali terjadi di lingkungan pondok pesantren. Kali ini seorang pengasuh pondok pesantren di Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar diduga mencabuli enam orang santriwati.
-
Dimana Gubernur Kalimantan Selatan mengunjungi pesantren? Turdes Sahbirin Noor dilanjutkan mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpres) Darussalam Martapura yang telah banyak melahirkan ahli Al-Qur’an yang hebat dan tersebar di seluruh dunia.
-
Mengapa Ponpes Luhur Dondong jadi basis perjuangan? Dalam sejarahnya, Pondok Pesantren Luhur Dondong beberapa kali menjadi basis perjuangan melawan penjajah.
-
Siapa yang mendirikan Ponpes Al-Anwar? Didirikan Oleh KH Maimoen Zubair hingga Lahirkan Ribuan Ulama, Ini Fakta Menarik Ponpes Al-Anwar Sarang Rembang Ponpes Al-Anwar Sarang menawarkan sistem dan model pendidikan yang beragam
"Kalau saya dikatakan membekingi mereka, emangnya gue preman apa? Terus kepentingan saya apa?" kata Moeldoko kepada merdeka.com, Jumat (23/6).
Meski dinilai menyebarkan ajaran kontroversial, nyatanya Ponpes Al-Zaytun tetap eksis. Pendiri Negara Islam Indonesia atau NII Crisis Center Ken Setiawan menduga Ponpes pimpinan Panji Gumilang itu dibeking pemerintah. Dugaan itu, kata dia, berdasarkan banyaknya pejabat yang pernah datang ke Al Zaytun.
"Di situ kita lihat sebenarnya (Al Zaytun) bukan gerakan keagamaan, ini gerakan politik yang dibungkus dengan agama," ucap Ken.
Lantas siapa saja tokoh yang pernah berkunjung ke Ponpes Al Zaytun Indramayu ? Berikut rangkuman merdeka.com yang dihimpun dari berbagai sumber.
AM Hendropriyono
Tokoh penting yang pernah menyambangi Pesantren Al-Zaytun adalah mantan Kepala Badan Intelijen Negara atau BIN Abdullah Mahmud (AM) Hendropriyono. Dia datang pada 13 Mei 2003. Kehadiran Hendro mewakili presiden saat itu, Megawati Sukarnoputri.
Kedatangan Hendro sekaligus untuk peletakan patok pertama pembangunan gedung pembelajaran Dr Ir H Ahmad Soekarno yang dibangun di kawasan Pesantren Al-Zaytun.
Tokoh intelijen dan militer Indonesia berpangkat terakhir Jenderal TNI, mengaku terkesan pada kurikulum yang diajarkan Ponpes Al-Zaytun. Selain inklusif, ponpes tersebut juga terbuka, membina toleransi dan perdamaian.
Suryadharma Ali
Tokoh selanjutnya adalah Menteri Agama di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Suryadharma Ali. Dia berkunjug pada 11 Mei 2011.
Kunjungan tersebut dilakukan saat munculnya kontroversi hubungan Al-Zaytun dengan gerakan NII. Saat itu Surya sebagai Menteri Agama menepisnya.
"Kurikulum yang diajarkan tidak menyimpang dari ajaran Islam. Banyak kemungkinan, misalnya saja, ada keterkaitan dengan pimpinan dengan masa lalu, tapi sekarang sudah tidak lagi," tepisnya.
Jusuf Kalla
Selanjutnya adalah mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pengusaha sukses asal Makassar itu mengaku pernah dua kali berkunjung ke Ponpes Al-Zaytun.
Kalla mengaku tujuan kunjungannya hanya untuk melihat Ponpes Al-Zaytun.
Tokoh Partai Golkar ini menilai ada pendidikan yang baik di Pondok Al-Zaytun. Ia tidak mempermasalahkan kunjungannya tersebut. Apalagi banyak tokoh lainnya yang juga berkunjung.
Anas Urbaningrum dan Ibas
Selain pejabat negara, sejumlah tokoh politik juga pernah melakukan kunjungan yang sama. Di antaranya adalah dari Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Saat itu Anas yang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2010-2013, datang bersama putra SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.
Saat itu Ibas menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrat. Seusai kunjungan, Anas mengungkapkan kekagumannya atas pesantren yang sempat dituding sebagai basis NII itu. Ia pun kemudian mempersilakan masyarakat datang dan melihat sendiri Pesantren Al-Zaytun.
Sementara Ibas menegaskan jika kunjungannya itu dalam rangka membangun bangsa. Ibas juga menepis keterkaitan Demokrat dengan NII. Menurutnya, silaturahmi tersebut murni dalam rangkaian safari pesantren yang diselenggarakan DPP Demokrat kala itu.
Moeldoko
Nama pria kelahiran Kediri, 8 Juli 1957 itu memang disebut sebut dalam kontroversial keberadaan Ponpes Al-Zaytun. Kabar kedekatan tersebut tak dibantahnya. Moeldoko bahkan pernah dua kali berkunjung ke Ponpes Al-Zaytun.
Meski mengaku punya kedekatan, namun dia membantah membekingi Ponpes yang menjadi sorotan karena diduga ada ajaran menyimpang.
"Emang preman kok jadi beking. Itu yang ngomong itu suruh sekolah dulu itu, biar pinter dikit," ujar Moeldoko di Istana, Jakarta, Senin (26/6).
Moeldoko mengaku heran adanya tudingan melindungi Ponpes Al-Zaytun. Apalagi, ia tidak memiliki kepentingan apapun kepada Al-Zaytun. Justru ia mengaku sering mengingatkan pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang untuk tidak membuat onar.
Kepada merdeka.com, Moeldoko bahkan memberikan peringatan keras akan menindak terlebih dulu Panji Gumilang bila membuat ulah.
"Kalau saya dikatakan membekingi mereka, emangnya gue preman apa! Terus kepentingan saya apa?" kata Moeldoko.
Menurut Moeldoko, kunjungannya ke Ponpes Al-Zaytun dalam rangka ceramah soal kebangsaan. Kunjungan tersebut dilakukan saat menjabat Pangdam Siliwangi, dan saat sudah menjabat di KSP. Namun selama menyampaikan ceramah tersebut, Moeldoko mengaku tidak melihat aktivitas yang mencurigakan.
"Kalau persoalan itu (menyimpang) kan perlu ada pendalaman. Harus ditongkrongin di sana, melihat kesehariannya seperti apa. Kalau hanya sekilas, kan saya enggak ngerti. Bagaimana yang sesungguhnya itu apa, perlu adanya badan yang intens melihat itu sehingga nanti kesimpulannya tidak salah," terangnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada hal lain yang mengejutkan saat Panji Gumilang mendatangi Bareskrim untuk pertama kalinya menjalani pemeriksaan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaPPATK masih menganalisis ratusan rekening pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang. Diduga ada transasksi mencurigakan.
Baca SelengkapnyaPanji Gumilang sudah ditetapkan menjadi tersangka setelah menjadi pemeriksaan di Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaPimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun Panji Gumilang resmi ditahan Bareskrim Polri dalam kasus dugaan penistaan agama.
Baca SelengkapnyaKontroversi Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun terus bergulir dan tengah menjadi sorotan publik.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah menentapkan Panji Gumilang sebagai tersangka. Polisi juga menolak penangguhan penahanan Panji Gumilang.
Baca SelengkapnyaKasus penistaan agama oleh Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang memasuki tahap II
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Mahfud MD menceritakan sejarah terkait keberadaan Pondok Pesantren Al Zaytun dengan Panji Gumilang sekali pimpinan.
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, sejarah Al Zaytun memiliki keterkaitan dengan NII.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Mahfud MD menceritakan sejarah terkait keberadaan Pondok Pesantren Al Zaytun dengan Panji Gumilang sekali pimpinan.
Baca SelengkapnyaPanji dikenakan pasal berlapis dengan ancaman pidana hingga belasan tahun.
Baca Selengkapnya