Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Desa Dataran Kempas Kembangkan Pupuk Organik Sebagai Prukades

Desa Dataran Kempas Kembangkan Pupuk Organik Sebagai Prukades Desa Dataran Kempas Kembangkan Pupuk Organik Sebagai Prukades. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Desa Dataran Kempas, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi tengah berinovasi mengembangkan pupuk organik sebagai Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades). Inovasi ini telah berhasil menghapus angka pengangguran di desa setempat.

Kepala Desa Dataran Kempas, Asbar Nofendra mengatakan, desanya telah mampu memproduksi pupuk organik hingga 3.000-4.000 ton per bulan. Uniknya, pengelolaan pupuk organik yang dilakukan oleh beberapa kelompok tani tersebut dikoordinir oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

"Kami sudah membentuk lima kelompok tani yang khusus menangani pupuk ini. Di kelompok tani Mekar Jaya saja sudah menyerap 80 tenaga kerja, belum di kelompok tani lainnya. Kita bahkan sudah mempekerjakan masyarakat dari desa-desa tetangga. Karena di Desa Dataran Kempas sudah tidak ada lagi yg tidak bekerja," ujarnya, Kamis (23/5).

Tak hanya laki-laki, produksi pupuk organik ini juga telah menyerap ibu rumah tangga sebagai karyawan. Tak hanya menjadi karyawan, menurut Asbar, ibu-ibu di desa ini juga terlibat aktif dalam menyalurkan ide dan gagasan untuk mengembangkan Prukades tersebut.

"Kami juga menyarankan masyarakat untuk mau berinvestasi di usaha ini. Sehingga masyarakat merasa memiliki usaha ini, tidak sekadar merasa ini sebagai usaha desa. Sehingga kalau usaha ini gagal, bukan hanya pemerintahan desa yang gagal, tapi mereka juga merasa gagal. Sehingga ada semangat untuk bersama-sama mengembangkan," ujarnya.

kempas kembangkan pupuk organik sebagai prukades©2019 Merdeka.com

Menurut Asbar, munculnya ide pengembangan pupuk organik tersebut berawal dari keresahan masyarakat akan tingginya jumlah pelepah dan daun kelapa sawit yang cenderung menimbulkan hama. Seperti diketahui, desa ini memang dikelilingi oleh kebun kelapa sawit. Sehingga melalui musyawarah, masyarakat desa sepakat untuk mengundang perguruan tinggi agar melakukan penelitian terkait potensi yang bisa dikembangkan.

"Kita undang Universitas Jambi, kita juga bekerjasama dengan UGM, dan perusahaan-perusahaan besar di sini. Ide awalnya tetap dari masyarakat, tapi kita butuh pendampingan agar ini tidak gagal. Akhirnya kami uji coba selama satu tahun untuk menciptakan pupuk organik. Karena potensinya ada. Ada sampah pelepah sawit yang kalau dibiarkan akan menjadi hama," ujarnya.

Terkait pemasaran, Desa Dataran Kempas telah bekerjasama dengan pihak swasta yakni PT WKS untuk menjadi off taker. Asbar juga berencana untuk terus menggali potensi kerjasama dengan pihak swasta lainnya, agar pupuk yang diproduksi dapat lebih berkembang lagi.

kempas kembangkan pupuk organik sebagai prukades©2019 Merdeka.com

"Awalnya kita khawatir soal pemasaran. Kalau produksinya hanya puluhan ton, bisa kita pasarkan ke petani. Tapi kalau hingga ratusan bahkan ribuan ton, mau kita jual ke mana. Tapi kita akhirnya bekerjasama dengan PT WKS untuk menjadi konsumen tetap kita. Dengan catatan, pupuk organik kita telah teruji laboratorium dan memenuhi kebutuhan mereka. Dan kita lakukan itu," ungkapnya.

Untuk diketahui, Prukades merupakan salah satu program unggulan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi selain BUMDes, Embung Desa, dan Sarana olahraga desa. Prukades dalam hal ini adalah membentuk desa berdasarkan klaster-klaster usaha dengan satu produk unggulan tertentu.

Masyarakat Desa Dataran Kempas, Kecamatan Tebing Tinggi, Tanjung Jabung Timur, Jambi mengolah pelepah tanaman sawit dan kotoran sapi menjadi pupuk organik, Kamis (23/5). Inovasi pembuatan pupuk organik ini sebagai produk unggulan desa dengan kapasitas produksi 4.000 ton per bulan, mampu menyerap tenaga kerja dan meningkatkan perekonomian warga desa setempat. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Begini Inovasi Dilakukan Pupuk Kaltim Dukung Pertanian Berkelanjutan dan Pemberdayaan Masyarakat
Begini Inovasi Dilakukan Pupuk Kaltim Dukung Pertanian Berkelanjutan dan Pemberdayaan Masyarakat

Melalui program PKT BISA, Pupuk Kaltim membantu para petani untuk meningkatkan kembali daya dukung lahan, dengan menggiatkan pemanfaatan kompos.

Baca Selengkapnya
Melihat Desa Petani Unik di Jepang, Alamnya Cantik & Ladang Tertata Rapi
Melihat Desa Petani Unik di Jepang, Alamnya Cantik & Ladang Tertata Rapi

Banyak warga lokalnya menggunakan ladang untuk dijadikan sebagai lahan menanam sayur-sayuran.

Baca Selengkapnya
Cara Membuat Pupuk Kompos Organik dari Sampah Rumah Tangga, Mudah Dilakukan
Cara Membuat Pupuk Kompos Organik dari Sampah Rumah Tangga, Mudah Dilakukan

Pupuk kompos organik merupakan solusi alami dan berkelanjutan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan kesehatan tanaman.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tinggalkan Kota Demi Meneruskan Pekerjaan Ortu, Pemuda Ini Kembangkan Petani Bambu Cendani Untuk Memajukan Perekonomian Desa
Tinggalkan Kota Demi Meneruskan Pekerjaan Ortu, Pemuda Ini Kembangkan Petani Bambu Cendani Untuk Memajukan Perekonomian Desa

Kisah inspirasi seorang pemuda yang memutuskan pulang ke kampung halaman untuk memajukan petani di desanya.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Desa Rowosari Jember, Warganya Sejahtera karena Kelola Pertanian Organik
Mengunjungi Desa Rowosari Jember, Warganya Sejahtera karena Kelola Pertanian Organik

Desa ini dikenal sebagai sentra beras organik dan memiliki areal perkebunan kopi yang cukup luas.

Baca Selengkapnya
Inovasi Produk Pupuk Kaltim Ini Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 55 Persen
Inovasi Produk Pupuk Kaltim Ini Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 55 Persen

Produksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.

Baca Selengkapnya
Banyak Warga Buang Sampah di Pinggir Sungai, Pria Rembang Ciptakan Alat Pemusnah Sampah Ini
Banyak Warga Buang Sampah di Pinggir Sungai, Pria Rembang Ciptakan Alat Pemusnah Sampah Ini

Hasil pembakaran sampah itu bisa dimanfaatkan sebagai pupuk, sementara asapnya bisa disuling menjadi pupuk cair.

Baca Selengkapnya
Melalui
Melalui "Klasterku Hidupku", BRI Dampingi Klaster Jeruk Semboro Terapkan Pertanian Berkelanjutan

Sebelumnya dikenal sebagai daerah penghasil padi, kini Desa Semboro menjelma menjadi pusat budidaya jeruk berkualitas tinggi.

Baca Selengkapnya
Mengenal Danti Dwi Fitriadita Nakes Muda Berprestasi Asal Tuban, Ciptakan Inovasi Bidang Kesehatan yang Namanya Mirip Makanan
Mengenal Danti Dwi Fitriadita Nakes Muda Berprestasi Asal Tuban, Ciptakan Inovasi Bidang Kesehatan yang Namanya Mirip Makanan

Seorang tenaga kesehatan (nakes) muda asal Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mendapat penghargaan nasional karena inovasinya yang bernama TAPHe KETAN.

Baca Selengkapnya