Di Hari Ibu, Khofifah ingin perempuan di legislatif capai 30 persen
Merdeka.com - Kendati sejak Pemilu 2004 sudah dikampanyekan, kuota 30 persen keterwakilan perempuan di lembaga legislatif dan DPD belum terpenuhi hingga sekarang. Padahal Pemilu sudah berjalan tiga kali.
Di momentum tanggal 22 Desember ini, Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa kembali membuka wacana tersebut. Sebab, di Hari Ibu ini, menurutnya menjadi momentum strategis bagi kaum perempuan untuk menyuarakan 30 persen keterwakilannya.
Terlebih, pada Juli 2018 nanti, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menginvenstarisasi pendaftaran calon legislatif.
-
Kapan Khofifah mendapat dukungan partai? 'Sudah dari Desember yang lalu, sudah 4 partai , Gerindra, ada Golkar, ada Demokrat, PAN, bulan Desember lalu sudah memberikan surat penugasan,' jelas dia.
-
Kapan Kongres Perempuan Indonesia pertama? Hari Ibu di Indonesia memiliki akar sejarah yang mendalam, dimulai dari Kongres Perempuan Indonesia pertama yang berlangsung pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta.
-
Siapa yang memimpin Kongres Perempuan Indonesia pertama? Panitia Kongres Perempuan Indonesia 1, yang dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti R. A. Soekanto, Nyi Hadjar Dewantara, dan Soejatin, melibatkan 30 organisasi dari 12 kota di Jawa dan Sumatera.
-
Apa yang direkomendasikan PAN kepada Khofifah? Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bahkan langsung menyerahkan surat rekomendasi partainya pada Khofifah.
-
Kenapa PAN merekomendasikan Khofifah? Partai Amanat Nasional (PAN) diam-diam melirik Khofifah Indar Parawansa untuk berkontestasi kembali di pemilihan Gubernur Jawa Timur periode 2024 mendatang.
-
Siapa yang mendukung Khofifah di Pilgub Jatim? 'Sudah dari Desember yang lalu, sudah 4 partai , Gerindra, ada Golkar, ada Demokrat, PAN, bulan Desember lalu sudah memberikan surat penugasan,' jelas dia.
"Jika bulan Juli tahun depan, berarti kurang enam bulan lagi persiapan konsolidasi perempuan Indonesia untuk memenuhi afirmasi eksen 30 persen," ungkap Khofifah di acara pelantikan pengurus Gerakan Perempuan (GePe) Ormas MKGR Jawa Timur di Surabaya, Jumat (22/12).
Dengan pelantikan dan pengukuhan GePe MKGR Jawa Timur ini, Khofifah berharap bisa mendorong organisasi sayap perempuan Partai Golkar lainnya untuk memaksimalkan keterwakilan kaumnya di kancah perpolitikan Tanah Air.
"Pemilu 2019, ayo bersama kita saling mendorong dan bergandeng tangan supaya keterwakilan perempuan di lembaga legislatif termasuk DPD-nya, kita bisa mencapai 30 persen. Ini harus ada ikhtiar khusus," ajak Khofifah.
Diakui perempuan yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU ini, sejak dikampanyekan pada Pemilu 2004, keterwakilan perempuan 30 persen memang belum juga terpenuhi di lembaga legislatif dan DPD.
Memang, kata Khofifah lagi, di awal kampanye keterwakilan perempuan, geloranya sangat luar biasa. Namun ternyata, belum cukup mendongkrak jumlah perempuan di lembaga legislatif.
"Saat ini kan sudah tidak menggebu. Ini yang perlu digelorakan lagi. Hal ini harus diniatkan," tandasnya.
"Di Hari Ibu ini, kita masih punya PR bersama untuk mewujudkan kuota 30 persen keterwakilan perempuan di lembaga legislatif tingkat I, II, dan pusat. Mereka (kaum perempuan) harus bergerak lebih produktif, aktif, dan masif," ucapnya.
Pemprov batasi kuota CPNS perempuan
Di bagian lain, peran perempuan ternyata tidak memiliki tempat di Pemprov Jawa Timur. Buktinya, kuota perempuan untuk menduduki kursi PNS di provinsi ini akan dibatasi pada rekrutmen CPNS 2018 mendatang.
Wacana pembatasan kuota CPNS untuk perempuan ini sempat diungkap Sekdaprov Jatim Ahmad Sukardi, Minggu (17/12) lalu. "Kami telah merencanakan pembatasan jumlah perempuan dalam rekrutmen CPNS 2018 besok. Kami ingin semua pegawai nanti berbasis kinerja dan skill mumpuni," ucap Sukardi kepada awak media.
Alasan Sukardi, bahwa perempuan memiliki kecenderungan akan berhalangan saat hamil. Selama tiga bulan PNS perempuan harus cuti. Ini yang menurut Sukardi bisa membatasi ruang gerak para perempuan untuk meningkatkan kinerjanya.
Untuk itu, di 2018 mendatang, secara proporsional, Pemprov Jawa Timur lebih banyak memberi porsi kepada kaum Adam untuk menjadi PNS. "Kami sedang pikirkan rencana pembatasan itu. Bukan berarti kami melanggar hak setiap warga untuk menjadi PNS," tandas Sukardi.
Pernyataan Sukardi ini pun mendapat tanggapan serius dari anggota DPRD Jawa Timur, Sri Untari. Menurut Ketua Fraksi PDIP ini, sebagai pejabat di lingkungan Pemprov Jawa Timur, tak seharusnya Sukardi berstatemen seperti itu.
Sebab katanya, sejak 2009 silam, pemerintah sudah memiliki regulasi tentang pengarusutamaan gender di semua lini kerja, termasuk di lingkungan pemerintahan.
"Bahwa perempuan hamil, harus cuti hamil dan menyusui itu hak kodrati kaum perempuan. Sehingga negara memberikan perlindungan. Kemudian tugas para penyelenggara negara harus melaksanakan perintah itu," tegas Untari yang juga sekretaris DPD PDIP Jawa Timur. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Zulhas menekankan pentingnya peran perempuan dalam parlemen untuk memperjuangkan hak-hak kaum hawa.
Baca SelengkapnyaPimpinan KPU sudah berada di Jakarta namun tidak hadir dalam sidang karena kesibukan.
Baca SelengkapnyaDaftar DCT anggota DPR yang ditetapkan dinilai tidak memenuhi keterwakilan perempuan paling sedikit 30 persen.
Baca SelengkapnyaPAN menilai perempuan punya kompetensi besar untuk mengabdi pada rakyat.
Baca SelengkapnyaDari total tersebut, hanya ada beberapa Calon Legislatif (Caleg) dari partai politik peserta pemilu saja yang berjumlah 580 orang.
Baca SelengkapnyaParlemen Indonesia masih mengalami ketertinggalan untuk kesetaraan gender dengan negara-negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaAzre mengatakan, pesan Puan tentang perempuan sarat akan makna yang kuat.
Baca SelengkapnyaPelaporan dilakukan kuasa hukum Masyarakat Peduli Keterwakilan Perempuan ke DKPP pada Selasa (15/8).
Baca SelengkapnyaAngka keterwakilan perempuan dalam hasil Pileg DPR 2024 meningkat menjadi 22,1 persen atau 128 kursi dari 580 kursi DPR
Baca SelengkapnyaKeempat parpol yang dimaksud PKS adalah PKB, Gerindra, NasDem dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaSyarat Keterwakilan Perempuan Tak Sesuai, MK Minta PSU Pileg DPRD Gorontalo Dapil 6
Baca SelengkapnyaKeterwakilan perempuan DPR RI periode 2024-2029 meningkat sebanyak 22,1% dan mencetak sejarah baru Indonesia.
Baca Selengkapnya