Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Digitalisasi UMKM Produktif di Masa Pandemi

Digitalisasi UMKM Produktif di Masa Pandemi Telkom Dukung Gerakan Bangga Buatan Indonesia Melalui Kampanye Produk UMKM Lokal. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 telah berdampak terhadap kelangsungan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Berbeda pada saat krisis moneter tahun 1998 di mana UMKM betul betul menjadi penyelamat ekonomi nasional yang pada saat itu mampu meningkat hingga 350 persen ketika banyak usaha besar yang kolaps. Namun pada saat pandemi Covid-19 saat ini, justru UMKM yang sangat terdampak. Dampak dari sulitnya berusaha mengakibatkan banyaknya tenaga kerja yang terpaksa di rumahkan.

Di saat masa pandemi terjadi perubahan pola konsumsi barang dan jasa masyarakat dari offline ke online. Pelaku UMKM pasti kesulitan dalam mencapai target-target yang harus dicapai saat perekonomian terganggu. Perubahan pola tersebut, seyogyanya diikuti pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar dapat survive, serta bisa berkembang sehingga mampu menghadapi kondisi new normal.

Digitalisasi menjadi sebuah kebutuhan penting, terbukti di Masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) memberikan kenaikan pada pemanfaatan e-learning, eCommerce, literasi digital, permintaan delivery, dan kebutuhan alat kesehatan/kebersihan.

Orang lain juga bertanya?

Namun kita tidak dapat memungkiri adanya permasalahan digitalisasi UMKM. Di beberapa daerah terpencil keterbatasan akses internet masih menjadi kendala. Pemahaman dari pelaku UMKM terhadap teknologi, pemasaran online terbatas, proses produksi dan akses pasar daring yang masih dinilai belum cukup maksimal. Selanjutnya, konsumen masih merasa tak aman dalam melakukan transaksi digital.

Namun terlepas dari semua kendala, ada 3 hal penting yg harus diperhatikan dalam mendukung Digitalisasi UMKM Produktif.

1. Produksi yang dihasilkan tidak hanya harus berkualitas baik, mempunyai nilai lebih dari produk lain dan dapat bersaing di pasar tetapi juga harus memiliki proses pengemasan yang baik. Situasi sekarang di mana dengan system digitalisasi pembeli bisa berasal dari daerah yang jauh sehingga barang-barang di hasilkan harus dapat tiba di tangan pembeli dalam keadaan baik. Selain itu kontinuitas suatu produk produk yang dihasilkan dapat terjaga.

2. Di Masa PSBB menuju Masa New Normal membuat distribusi produk juga ikut terganggu yang membuat barang kiriman yang dipesan atau yang dibeli menjadi lama diterima. UMKM harus memiliki konsep delivery yang baik sehingga barang hasil produksi itu bisa tiba tepat waktu kepada konsumen sesuai dengan konsep produktivitas.

3. Dengan kondisi yang terjadi saat ini ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam masalah promosi. Untuk memasarkan produknya UMKM dapat lebih menggencarkan promosi melalui media social atau media lainnya agar masyarakat mengetahui produk yang dihasilkan. Selain itu situasi yang terjadi membuka peluang bagi produk dalam negeri untuk lebih mampu bersaing dengan produk luar.Hal ini di dukung dengan slogan 'Bangga buatan Indonesia'. Bangga Buatan Indonesia merupakan gerakan nasional berbentuk gotong royong dari UMKM untuk UMKM Indonesia.

Menghadapi new normal

Aktivitas masyarakat secara online tak terelakan lagi keberadaannya, terlebih untuk memenuhi anjuran pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 yang masif, baik dengan cara melakukan social distancing maupun physical distancing. Segala aktivitas masyarakat sekarang mulai bergeser dari offline menjadi secara online, baik itu berupa aktivitas rutin maupun non rutin. Kondisi inilah yang perlu dicermati pelaku UMKM. Jika UMKM ingin survive di new normal, maka mereka harus mampu memberi suguhan layanan online pada pembelinya.

Di tengah imbauan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) saat ini, muncul banyak pertanyaan bagi para pelaku bisnis UKM, “Bagaimana cara UKM menjaga produktivitas agar bisnis tetap berjalan?” Isolasi diri memang mengakibatkan banyak efek, salah satunya adalah di ranah ekonomi. Di sektor ekonomi sendiri, para pejuang UKM menjadi salah satu yang paling merasakan dampaknya.

Namun, di masa sekarang ini tentunya penggunaan teknologi menjadi solusi yang paling pas untuk membantu roda perekonomian UKM tetap berjalan. Salah catu cara yang bisa dilakukan adalah melakukan pemasaran melalui media sosial. Tidak hanya itu, ada cara lain yang juga bisa dilakukan oleh para UKM untuk menjaga bisnisnya tetap produktif selama PSBB. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Harus Jadi Produsen, Reseller dan Dropshipper Jadi Peluang Usaha Menjanjikan di Era Digital
Tak Harus Jadi Produsen, Reseller dan Dropshipper Jadi Peluang Usaha Menjanjikan di Era Digital

Tren saat ini tidak bisa dipungkiri bahwa UMKM yang berhasil adalah yang mau naik kelas dengan baik.

Baca Selengkapnya
Siasat Jitu UMKM Gaet Pelanggan Baru
Siasat Jitu UMKM Gaet Pelanggan Baru

Sebanyak 22 juta UMKM telah onboarding masuk ke ekosistem digital.

Baca Selengkapnya
Buka Akses Pasar, UMKM Diminta Manfaatkan Layanan di E-Commerce
Buka Akses Pasar, UMKM Diminta Manfaatkan Layanan di E-Commerce

Kementerian Keuangan juga menargetkan belanja online melalui e-commerce yang saat ini baru menyumbang 4 persen terhadap total pertumbuhan konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Sebut Program UMKM Level Up, Bantu Pelaku Usaha Adopsi Teknologi Digital
Menkominfo Sebut Program UMKM Level Up, Bantu Pelaku Usaha Adopsi Teknologi Digital

"Digitalisasi oleh UMKM membuka berbagai peluang bagi perluasan akses pasar," kata Menteri Budi

Baca Selengkapnya
Unggul dari yang Lain, Riset INDEF Sebut 50% UMKM Pilih Shopee untuk Berjualan Online
Unggul dari yang Lain, Riset INDEF Sebut 50% UMKM Pilih Shopee untuk Berjualan Online

50% UMKM atau lebih dari setengah total responden memilih Shopee sebagai platform utama.

Baca Selengkapnya
Cara Pemkot Bontang Tingkatkan Pendapatan UMKM Usai Pandemi Covid-19
Cara Pemkot Bontang Tingkatkan Pendapatan UMKM Usai Pandemi Covid-19

Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.

Baca Selengkapnya
Begini Perubahan Perilaku Berbelanja Masyarakat dari Tahun ke Tahun
Begini Perubahan Perilaku Berbelanja Masyarakat dari Tahun ke Tahun

Pemerintah Indonesia kembali mempertegas target untuk mencapai digitalisasi 30 juta pelaku UMKM pada 2024.

Baca Selengkapnya
Jadi Penggerak Roda Ekonomi, UMKM Serap 97 Persen Tenaga Kerja
Jadi Penggerak Roda Ekonomi, UMKM Serap 97 Persen Tenaga Kerja

UMKM diharapkan dapat berkiprah di pasar digital walaupun hal tersebut bukanlah hal yang mudah.

Baca Selengkapnya
Naik Kelas karena Ekonomi Digital
Naik Kelas karena Ekonomi Digital

Hadirnya ekonomi digital tidak melulu demi pemasukan negara. Manfaat ini juga dirasakan masyarakat yang ingin mengubah nasib hidupnya menjadi lebih baik.

Baca Selengkapnya
Disperindag Kabupaten Paser Gelar Pelatihan Digitalisasi UMKM
Disperindag Kabupaten Paser Gelar Pelatihan Digitalisasi UMKM

Pelatihan ini diikuti oleh 50 pelaku UMKM dengan berbagai macam produk.

Baca Selengkapnya
Kisah Penjual Nasi Bebek & Pengusaha Batik, Digitalisasi Melaju UMKM Maju
Kisah Penjual Nasi Bebek & Pengusaha Batik, Digitalisasi Melaju UMKM Maju

Era digitalisasi membuka pintu bagi transformasi yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan. Termasuk dalam dunia bisnis mikro dan keuangan perorangan.

Baca Selengkapnya
UMKM Indonesia Disebut Masih Gagap Teknologi
UMKM Indonesia Disebut Masih Gagap Teknologi

Masih banyak UMKM Indonesia menghadapi kendala dalam adopsi teknologi digital.

Baca Selengkapnya