Ditemukan air panas bersuhu 65 derajat celsius di tanah berasap
Merdeka.com - Sepetak tanah di RT 2 RW 3, Dusun Kayen, Sampang, Gedangsari, Gunungkidul tiba-tiba mengeluarkan asap dan uap air panas. Peneliti dari Balai Pengembangan dan Penelitian Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta pun diterjunkan untuk meneliti penyebab munculnya asap dan uap air panas dari tanah tersebut.
Menurut Camat Gedangsari, Muhammad Setyawan Indriyanto, pihak BPPTKG sempat melakukan penggalian tanah di sekitar lokasi keluarnya asap dan uap panas tersebut. Tim peneliti yang diketuai oleh Sri Sumarti, lanjut Indriyanto, menggali sedalam kurang lebih 90 cm di sekitar lokasi.
"Kemarin sempat melakukan penggalian di sekitar lokasi. Ketika digali, peneliti menemukan air dengan suhu 65 derajat celsius," ujar Indriyanto ketika dihubungi, Sabtu (18/2).
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Apa penyebab panas di Jakarta? Secara umum suhu panas maksimum pada siang hari tersebut disebabkan karena gerak semu matahari dengan jarak terdekat di equator sebagaimana dilaporkan sebelumnya oleh tim meteorologi BMKG.
-
Di mana kebakaran terjadi? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Dimana lokasi kebakaran? Pabrik Mainan Kader adalah pabrik mainan Thailand yang memproduksi boneka mainan dan boneka plastik berlisensi. Mainan-mainan yang diproduksinya ini terutama ditujukan untuk ekspor ke Amerika Serikat dan negara maju lainnya.
-
Apa penyebab kebakaran? 'Dugaan penyebab korsleting listrik pada kulkas,' kata Huda dalam keterangannya, Sabtu (30/3).
Indriyanto memaparkan bahwa info awal dari tim peneliti yang mengambil sampel dan analisa lapangan sudah turun. Dari hasil sementara, sambung Indriyanto, diketahui ada kandungan gas jenis carbon dioxide (Co2) sebesar 1 persen. Kandungan ini melebihi kandungan Co2 yang normalnya hanya 0,3 persen.
"Suhu di titik lokasi sekitar 68 derajat celcius. Sedangkan suhu pada radius 2 meter dari lokasi keluarnya asap dan uap air, sebesar 30 derajat celcius," ungkap Indriyanto.
Indriyanto menambahkan berdasarkan hasil penelitian awal dari BPPTKG, untuk warga radius aman sementara dua meter dari lokasi. Namun warga diimbau pula untuk menjauhi atau tidak melakukan aktivitas apapun di titik sekitar tanah yang mengeluarkan gas dan uap air panas.
"Hasil mendetail penyebab tanah keluar asap dan uap air panas belum bisa diketahui. Masih menunggu hasil lab dari BPPTKG yang baru akan keluar beberapa hari mendatang," pungkas Indriyanto.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tanah pekarangan milik Trisno Wiyono di RT 2 RW 3 dusun Kayen, Sampang, kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, mengeluarkan uap dan asap panas sejak Kamis (16/2). Asap panas dan uap ini masih terus keluar hingga Sabtu (18/2).
Munculnya asap dan uap menurut saksi mata Supriyono berawal ketika pemilik rumah milik Trisno Wiyono hendak menanam pohon binahong di pekarangan rumah miliknya.
"Sekitar pukul enam pagi, saat menggali tanah tiba-tiba keluar asap panas dari dalam tanah," kata Supriyono, Kamis (16/2).
Supriyono menambahkan bahwa oleh pemilik rumah lokasi keluarnya asap dipasang pipa terbuat dari bahan plastik. Namun tidak kuat menahan panas yang dihasilkan sehingga pipa plastik hingga bengkok. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan video yang diterima, api tampak memerah seperti lava pijar yang mengalir dari puncak Gunung Telomoyo.
Baca SelengkapnyaFenomena yang terjadi di Desa Tambak, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, itu termasuk hal biasa.
Baca SelengkapnyaWarga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Baca SelengkapnyaTempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang di Kota Bekasi, Jawa Barat kebakaran pada Minggu (29/10/2023) siang.
Baca SelengkapnyaUsaha pemadaman dilakukan dengan mengerahkan tim damkar dari daerah-daerah lain
Baca SelengkapnyaAsap terpantau dari lereng Gunung Semeru. Diduga akibat kelalaian warga dan cuaca kering.
Baca SelengkapnyaSulitnya medan untuk menuju ke titik api menjadi kendala petugas gabungan TNI Polri BPBD dan Balai Besar TNBTS yang melakukan pemadaman api.
Baca SelengkapnyaDinas Lingkungan Hidup bersama Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta berhasil mengendalikan penyebaran api di TPST Bantargebang.
Baca SelengkapnyaPetugas dibantu MPA Desa Ranupani, Desa Ngadas dan Desa Argosari, TNI (Koramil ) dan Polri (Polsek) bersama-sama berusaha memadamkan api di lokasi.
Baca SelengkapnyaPetugas kesulitan melakukan pemadaman, lokasi yang terjal dan kencangnya embusan angin.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.
Baca SelengkapnyaPada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.
Baca Selengkapnya