Ditlantas Polda Riau Hadirkan Program ‘Bung Selamat’, Ini Tujuannya
Taufiq menilai perlu sinergi sejumlah instansi untuk dapat menekan angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas.
Taufiq menilai perlu sinergi sejumlah instansi untuk dapat menekan angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas.
-
Kenapa Korlantas Polri mengantisipasi kecelakaan mudik? Pada tahun 2023 terjadi 512 kejadian. Pada tahun ini diupayakan diturunkan. 'Pada tahun 2024 kami berharap dapat meminimalkan sehingga operasi tadi bisa berjalan dengan aman dan nyaman itu bisa terwujud,' katanya.
-
Dimana kecelakaan terjadi? Kecelakaan terjadi saat Oriza pergi ke Puncak untuk menghadiri acara kampus bersama teman-temannya.
-
Mengapa kecelakaan maut itu terjadi? Insiden ini berawal dari mobil yang digunakan keluarga tersebut melambat karena adanya perbaikan jalan. Sayangnya, truk pasir yang ada di belakangnya tidak dapat mengerem dengan tepat sehingga menyebabkan tabrakan.
-
Di mana kecelakaan terjadi? Kecelakaan beruntun terjadi di Gerbang Tol (GT) Halim Utama pada Rabu (27/3).
-
Siapa yang mengalami kecelakaan? Chisa Anne stri dari vokalis band Repvblik Ruri Wantogia, membagikan kondisi terkini dari sang suami yang dikabarkan mengalami kecelakaan pada Jumat (6/9).
Ditlantas Polda Riau Hadirkan Program ‘Bung Selamat’, Ini Tujuannya
Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Riau yang saat ini di Nahkodai oleh Dirlantas Polda Riau Kombes Pol Taufiq Lukman Nurhidayat kembali meluncurkan program tentang keselamatan dalam berlalu lintas guna menciptakan lalu lintas yang aman, tertib lancar dan berkeselamatan dengan mengusung kegiatan tematik Bulan Angkutan Umum Berkeselamatan "Bung Selamat"
Program tersebut guna menindaklanjuti arahan Kakorlantas Polri beberapa waktu lalu, dengan tujuan utama untuk menekan angka kecelakaan yang melibatkan angkutan umum, baik kendaraan angkutan barang maupun kendaraan angkutan orang, Selasa (21/5).
Adapun sasaran dari program "Bung Selamat" ada tiga. Pertama bagaimana mewujudkan perilaku pengemudi angkutan umum yang berkeselamatan, kedua bagaimana mewujudkan kendaraan angkutan umum yang berkeselanatan dan ketiga adalah bagaimana melakukan rekayasa lantas titik-titik daerah rawan laka lantas.
"Kita dari Ditlantas Polda Riau akan bersinergi dengan semua stakeholder terkait bagaimana menekan angka kecelakaan di Provinsi Riau yang melibatkan kendaraan angkutan umum baik barang maupun angkutan orang, maka kita hadirkan Program Bulan Angkutan Umum yang kita sebut Bung Selamat,” kata Taufiq.
Berdasarkan data laka lantas yang saat ini terangkum, masih tingginya angka fatalitas saat ini yang melibatkan kendaraan angkutan umum pada Tahun 2024. Tercatat hingga saat ini, kendaraan umum yang terlibat dalam kecelakaan mencapai 56 kasus kecelakaan, sedangkan kendaraan angkutan orang mencapai 34 kasus, seperti laka lantas yang viral dimana melibatkan bis wisata terjadi di Subang dan mengakibatkan 11 Korban laka lantas meninggal dunia.
"Secara data, kan bisa kita liat, Tahun ini laka lantas cukup tinggi, dan banyak melibatkan kendaraan angkutan umum, Banyak aktifitas kendaraan 'over dimensi over load' atau ODOL yang mengakikatkan jalan rusak, juga adanya keluhan masyarakat karena terjadinya kemacetan yang disebabkan iring-iringan kendaraan "ODOL" tersebut,” tegas Taufiq.
Beberapa rencana kegiatan telah disusun, antara lain melaksanakan rapat forum lalu lintas dan angkutan jalan untuk membuat kebijakan bersama. Tujuannya untuk menekan angka laka lantas yang melibatkan kendaraan angkutan umum.
Kemudian, Taufiq menjelaskan, pihaknya melaksanakan sinergi dengam Dishub dan BPTD. Ini untuk melakukan pengecekan laik kendaraan angkutan umum baik di terminal maupun pol dan tempat parkir kendaraan angkutan umum. Selain itu juga untuk memberikan edukasi dan pelatihan kepada para sopir angkutan umum.
“Dengan melibatkan diklat tenaga kerja kementrian maupun provinsi, serta sekolah-sekolah mengemudi yang terakreditasi, melakukan pengecekan kesehatan dan narkoba kepada para sopir angkutan umum juga melakukan penegakan hukum gabungan kepada kendaraan-kendaraan angkutan umum yang melanggar "ODOL" serta melakukan rekayasa lantas terhadap daerah-daerah yang rawan laka lantas,” terangnya.
"Melalui program Bung Selamat ini yang juga dilaksanakan serentak di seluruh Satlantas Jajaran Polda Riau, saya berharap angka kecelakan lalu lintas, kemacetan dan pelanggaran "ODOL" angkutan umum dapat kita tekan semaksimal mungkin " tambah Taufiq.
Dia juga mengimbau kepada seluruh pengusaha angkutan umum dan para driver nya agar lebih meningkatkan kesadaran saat berkendara, dan cek kondisi fisik kendaraan angkutan yang digunakan sebelum beraktivitas, seperti Lampu Rem, Lampu Sen, kondisi Ban kendaraan dan kelengkapan lainnya.