Ditodong pakai keris, uang Rp 155 juta pensiunan Pusri dibawa rampok
Merdeka.com - Baru saja mencairkan uang di bank, seorang pensiunan PT Pusri Palembang, Amir Hamzah, dirampok kawanan pelaku di depan rumahnya. Alhasil, uang sebesar Rp 155 juta dan emas sebesar 20 gram raib dibawa kabur pelaku.
Peristiwa itu terjadi saat korban dan istrinya yang mengendarai mobil Terios baru saja tiba di rumahnya di Jalan Wirajaya II, Kelurahan Siring Agung, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang, Rabu (31/5) siang. Korban pun meminta istrinya membuka pagar untuk memasukkan mobilnya.
Begitu istrinya keluar, korban didatangi dua pelaku yang langsung menodongkan keris sambil meminta menyerahkan tas di sampingnya. Takut dibunuh, korban memberikan tas berisi uang sebesar Rp 155 juta, emas 20 gram, handphone, dan berkas berharga lain.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa yang membawa kabur uang? Pelaku bernama Muhammad Dian Permana Angga. Kami segenap panitia juga dirugikan oleh orang tersebut.
-
Bagaimana pelaku mengambil harta benda? Saat terbangun, seluruh harta benda milik Wagiyanti telah raib.
-
Apa yang diambil pelaku? Akibatnya banyak harta benda yang raib antara lain lima sertifikat tanah, emas perhiasan, dan uang senilai dua puluh juta rupiah raib diambil pelaku.
-
Kenapa korban diminta menyerahkan uang? “Kalau mau, ya saya bilang ada Rp50 ribu. Udah, Rp100 ribu aja katanya. Ya sudah, saya kasih Rp100 ribu,“ terangnya. “Saya disuruh ke atas menghadap ke pimpinan. Katanya kalau ada uang Rp4 juta, saya bisa kerja langsung besok,“ imbuhnya.
-
Siapa yang melakukan pungli? Berdasarkan keterangan di video, disebutkan bahwa pungli di Babelan jadi pungli terkuat di muka bumi.
Korban Amir Hamzah mengaku tidak begitu mengingat wajah kedua pelaku karena kejadiannya begitu cepat. Keduanya membawa sepeda motor yang diduga sudah mengikuti sejak di bank.
"Kemungkinan sudah diintai dan diikuti. Karena saya habis cairkan duit di bank," ungkap Amir, Rabu (31/5).
Dikatakannya, uang yang dirampok semestinya digunakan untuk membeli tanah. "Apa boleh buat, ini sudah jadi musibah kami," kata dia.
Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Yon Edi Winara mengatakan, kasus ini telah diselidiki tim usia melakukan olah TKP. "Masih diburu, tapi berdasarkan keterangan korban pelakunya dua orang," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tipu Para Perajin Emas, Pasutri di Ogan Ilir Bawa Kabur Rp5,1 Miliar
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.
Baca SelengkapnyaSaat itu korban baru saja mengambil orderan di warung Reachess. Ketika keluar, korban ditagih uang parkir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Riski kerap mengambil diam-diam uang dari kas kios pulsa hingga totalnya mencapai Rp80 juta.
Baca SelengkapnyaPenyebab tewasnya pria dengan kaki terikat rantai dan pemberat batu dalam karung di Sungai Musi akhirnya terkuak.
Baca SelengkapnyaGading dan Kidung, anak kembar asal Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, dinyatakan lolos seleksi penerimaan Bintara Polri 2024.
Baca SelengkapnyaHari malang tak ada di kalender. Ungkapan ini seolah menggambarkan nasib seorang penjual es krim di Bekasi ini.
Baca Selengkapnya"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca SelengkapnyaAwalnya pelaku yang menggunakan pakaian serba hitam, berhelm, beransel, dan bermasker itu masuk ke dalam minimarket
Baca Selengkapnya