Dorong Peningkatan Kunjungan Wisatawan, Taiwan Gelar Promosi di Jawa Timur
Surabaya dipilih sebagai salah satu lokasi penting promosi mengingat posisinya sebagai pusat ekonomi dan budaya.
Taiwan semakin gencar mempromosikan wisata kepada masyarakat di Indonesia. Lewat workshop B2B yang digelar Taiwan Tourism Delegation, Taiwan kini membidik pengunjung dari Jawa Timur.
Director General of Taipei Economic and Trade Office in Surabaya, Isaac Chiu menyatakan optimismenya terkait potensi kerja sama antara pelaku industri pariwisata Taiwan dan Indonesia, khususnya di Surabaya dan Jawa Timur.
Menurutnya, potensi kerja sama ini sangat besar, terutama dalam hal kampanye pemasaran bersama, promosi penerbangan langsung, pengembangan pasar wisata niche seperti ekowisata, dan fasilitasi pertukaran budaya.
"Kami juga melihat peluang untuk berkolaborasi dalam pendidikan pariwisata serta investasi dalam infrastruktur lokal yang akan meningkatkan pengalaman wisatawan, menguntungkan kedua belah pihak," kata Isaac Chiu, Rabu (4/9).
Surabaya dipilih sebagai salah satu lokasi penting dalam rangkaian kegiatan promosi ini mengingat posisinya sebagai pusat ekonomi dan budaya di Jawa Timur.
Selain itu, Surabaya memiliki sejarah panjang dalam hubungan perdagangan dengan Taiwan, sehingga menjadikan kota ini sebagai pilihan yang tepat untuk memperkuat hubungan pariwisata antara kedua wilayah.
Workshop yang digelar di Sheraton Surabaya Hotel & Towers ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan promosi yang diselenggarakan untuk menarik lebih banyak wisatawan Indonesia ke Taiwan, sekaligus mempererat kerja sama antara para pelaku industri pariwisata dari kedua negara.
Workshop yang diadakan di Surabaya ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan industri pariwisata, termasuk agen perjalanan, operator tur, serta perwakilan dari Taipei Economic and Trade Office (TETO) di Surabaya.
Taipei Economic and Trade Office di Surabaya memainkan peran kunci dalam mendukung promosi pariwisata Taiwan di Indonesia. Berbagai upaya strategis telah dilakukan oleh TETO untuk mempererat hubungan ini, termasuk dengan mengorganisir acara-acara budaya, memfasilitasi koneksi bisnis antara agen perjalanan Taiwan dan Indonesia, serta mempromosikan penerbangan langsung antara kedua negara.
"Kami juga mendukung promosi pariwisata melalui kampanye pemasaran digital, penyederhanaan proses visa, dan kolaborasi dengan pemerintah daerah untuk promosi bersama," tambah Isaac Chiu.
Sementara itu, Abe Chou selaku Director of Taiwan Tourism Bureau Kuala Lumpur Office dan Director of Taiwan Tourism Information Center in Jakarta, juga mengungkapkan berbagai inisiatif khusus yang dilakukan oleh Taiwan untuk menarik lebih banyak wisatawan Muslim dari Indonesia.
Salah satu program yang menjadi sorotan adalah 'Taiwan Lucky Land' yang menawarkan bonus belanja sebesar 5.000 dolar Taiwan bagi para wisatawan, serta alokasi dana tambahan sebesar 100 juta dolar Taiwan yang khusus ditujukan untuk wisatawan Muslim mulai 1 Juli 2024.
Dia juga memaparkan bagaimana Taiwan terus menonjolkan keunikannya di tengah persaingan internasional yang semakin ketat pascapandemi. Pada tahun 2023, Taiwan kembali menduduki peringkat tiga besar destinasi wisata non-OIC di Global Muslim Travel Index (GMTI), dan dinobatkan sebagai "Favorite Adventure Destination 2023" oleh Trazee Travel yang berbasis di Amerika Serikat.
Dengan kekayaan topografi, ekologi, dan budaya yang beragam, Taiwan menawarkan pengalaman wisata yang unik bagi wisatawan Indonesia.
Menurut data yang disampaikan oleh Abe Chou, jumlah wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Taiwan dari Januari hingga Mei 2024 mencapai 91.800 orang, meningkat 10,83 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019. Peningkatan ini didukung oleh berbagai upaya promosi yang dilakukan, termasuk pembukaan kantor Taiwan Tourism Information Center di Jakarta pada Februari 2024.