Hasil Studi PWC sebut Traveloka Beri Stimulus Industri Pariwisata, Berikut Faktanya
Berikut fakta mengenai studi PWC terkait kontribusi Traveloka di industri pariwisata.
Berikut fakta mengenai studi PWC terkait kontribusi Traveloka di industri pariwisata.
Hasil Studi PWC sebut Traveloka Beri Stimulus Industri Pariwisata, Berikut Faktanya
PwC Indonesia umumkan hasil studi mengenai dampak dari salah satu perusahaan tech di Indonesia, Traveloka.
Pada media gathering peluncuran Traveloka Impact Study by PwC yang dilaksanakan Kamis (21/9), terungkap bahwa aplikasi Traveloka telah memberikan ripple effect (efek riak) terhadap sektor ekonomi dan pariwisata Indonesia.
Khususnya pada pertumbuhan ekonomi pasca-pandemi, penciptaan lapangan kerja, aspek keberlanjutan, dan mendorong lahirnya inovasi baru.
Efek riak sendiri dapat diartikan sebagai efek dari satu hal kecil yang dapat berdampak besar untuk sekitarnya.
Studi PwC menjelaskan bahwa Traveloka telah turut menstimulasi dalam penciptaan Nilai Tambah Bruto (NTB) di Indonesia sekitar $10 miliar atau Rp.153 triliun dalam kurun waktu 2019-2022. Dari nilai tersebut, $4,5 miliar atau Rp.69 triliun di antaranya berasal dari industri pariwisata, setara dengan 2,70 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dari sektor tersebut.
Ketika pandemi Covid-19 berlangsung, sektor ekonomi dan pariwisata mengalami penurunan drastis.
Karena inilah, seusai pandemi pada tahun 2023, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia telah menargetkan untuk menarik 8,5 juta pengunjung ke Indonesia.
Foto: Pixabay/Mohamed_hassan
Hasil studi PwC menunjukkan bahwa mitra bisnis lokal Traveloka telah berhasil menarik 68 persen pelanggan dari luar provinsi mereka, dan 25 persen telah berekspansi ke pelanggan internasional.
Dengan aplikasi Traveloka, para penggunanya dapat dengan mudah mencari tempat menginap di destinasi wisata yang mereka pilih, sekaligus mencari transportasi yang paling sesuai untuk mereka gunakan saat mendatangi destinasi wisata tersebut.
Semua itu tergabung di dalam satu aplikasi, sehingga lebih praktis digunakan.
Bukan hanya menyediakan akomodasi bagi penggunanya, Traveloka juga telah mengamati perubahan minat wisatawan dari sebelum dan sesudah pandemi. Jika dulu traveling dalam grup besar diminati, sekarang traveling dalam grup kecil lebih diminati.
Foto: Pixabay/822640
“Dulu kita sering melihat para wisatawan bepergian dalam grup besar, dengan menggunakan transportasi seperti bus. Namun sekarang, berwisata dalam grup-grup kecil berjumlah kurang dari sepuluh orang tampaknya lebih diminati,”
Presiden Traveloka, Caesar Indra.
Traveloka juga telah berupaya untuk memfasilitasi wisatawan perempuan, yang jumlahnya semakin meningkat pasca pandemi, agar memiliki perjalanan yang nyaman dan aman.
Traveloka telah bekerja sama dengan berbagai hotel untuk menjaga agar keamanan dan kenyamanan para wisatawan ini terjaga.