Dua bocah tenggelam di Sungai Mahakam ditemukan tewas

Merdeka.com - Dua bocah laki-laki, M Yusuf (10) dan Ikhsan (10), yang tenggelam di Sungai Mahakam di Melak, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, sore ini ditemukan tewas. Jenazah Yusuf, sebelumnya sempat tidak bisa dikenali.

Keterangan diperoleh, jasad Yusuf, ditemukan mengambang berada tidak jauh dari dermaga Melak, lokasi awal dia tenggelam bersama Ikhsan, pukul 13.45 Wita.

Diduga, Yusuf tersangkut di bawah permukaan air sungai, sebab jasadnya mengambang setelah warga sekitar berinisiatif membuat pusaran arus buatan menggunakan mesin kapal.

"Pusaran arus air itu hingga ke dasar sungai, akhirnya korban mengambang ke permukaan. Jenazahnya sempat belum bisa dikenali, dan akhirnya dipastikan korban bernama Yusuf," kata Kasi Operasi Basarnas Kaltim-Kaltara Kantor SAR Balikpapan, Octavianto, kepada merdeka.com, Minggu (26/3).

"Jarak lokasi kejadian di dermaga ke tempat penemuan jasad korban (Yusuf), cuma sekitar 20 meter saja ke arah hilir sungai," ujar Octavianto.

Begitu juga dengan jasad Ikhsan yang ditemukan mengambang kurang dari 1 jam kemudian, atau pukul 14.20 Wita. Jasad Ikhsan ditemukan tidak jauh dari jasad Yusuf.

"Kedua-duanya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," tambah Octavianto.

Kedua korban langsung dibawa menggunakan ambulans ke Rumah Sakit Harapan Insan Sendawar.

"Korban berhasil diidentifikasi dan kita serahkan ke keluarga masing-masing," demikian Octavianto.

Dihubungi merdeka.com terpisah, warga Melak, Sufiyan Nur menerangkan, sejak hari pertama dilaporkan tenggelam, warga ramai membantu pencarian.

"Karakter Sungai Mahakam ini memang di permukaan terlihat sangat tenang. Tapi, di bawah permukaan, arus sangat deras. Orang dewasa saja berenang bisa terseret arus. Syukurlah, keduanya ditemukan," sebut Sufiyan.

Diketahui, Yusuf dan Ikhsan, Jumat (24/3) sore lalu sekira pukul 15.00 Wita, tengah bermain bersama teman-teman seusianya, di dermaga Melak, dan mereka turun ke sungai untuk berenang. Belakangan, keduanya diketahui tidak bisa berenang, hingga akhirnya terseret derasnya arus sungai.