Dua orang akhirnya jadi tersangka OTT di Imigrasi Surabaya

Merdeka.com - Polrestabes Surabaya akhirnya menetapkan dua orang dari empat orang yang diamankan dalam OTT yang dilakukan Satgas Saber Pungli Kamis (2/11) lalu sebagai tersangka. Setelah diperiksa selama 24 jam, satu orang pegawai imigrasi dan seorang calo menjadi tersangka dugaan pungli dalam pengurusan paspor.

"Ada dua orang ditetapkan sebagai tersangka. Satu orang pegawai imigrasi, satunya dari biro jasa," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Leonard Sinambela, Sabtu (4/11).

Meski sudah menetapkan sebagai tersangka, polisi masih belum menyebutkan identitas pelaku. Namun, dari informasi didapat, orang ditetapkan sebagai tersangka merupakan pegawai di bagian pelayanan Kantor Imigrasi Kelas I Tanjung Perak Surabaya Jalan Darmo Indah.

Posisinya menduduki jabatan sebagai Kasubsi diketahui berinisial YG. Kemudian satu tersangka dari biro jasa berinisial AR.

Mengenai penetapan tersangka tersebut, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Tanjung Perak Surabaya Romi Yudianto mengaku proses hukumnya diserahkan pada pihak kepolisian. "Saya serahkan pada polisi yang menanganinya," katanya.

Sebelumnya, tim Satgas Saber Pungli Satreskrim Polrestabes Surabaya, Kamis (2/11) kemarin melakukan operasi tangkap tangan (OTT). Diduga terkait pengurusan surat atau dokumen paspor yang sebenarnya tarif aslinya Rp 335 ribu.

Dengan tarif tersebut, jika ada seorang pemohon yang ingin pengurusannya cepat selesai. Maka pemohon harus lewat biro jasa atau calo.

Tarifnya dua kali lipat dari aslinya, yakni bisa Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta. Besarnya tarif tersebut, karena biro jasa diduga bekerjasama dengan salah seorang petugas imigrasi. Dengan tujuan, paspor bisa lekas cepat jadi. (mdk/bal)